Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, raksasa e-commerce Amazon dikabarkan akan melakukan perubahan besar pada lini tablet andalannya, Amazon Fire. Setelah lebih dari satu dekade mengandalkan sistem operasi Fire OS buatan sendiri, perusahaan ini berencana untuk gunakan Android pada tablet Fire terbarunya. Ini bukan sekadar rumor, melainkan sebuah sinyal kuat bahwa Amazon serius ingin bersaing di pasar tablet global yang semakin ketat. Apa artinya ini bagi Anda sebagai konsumen? Mari kita selami lebih dalam.
Amazon dikabarkan beralih ke Android untuk tablet Fire terbaru, menandai potensi era baru tablet terjangkau dengan fitur premium dan kompatibilitas aplikasi yang lebih luas.
Mengapa Amazon Meninggalkan Fire OS yang Sudah Melegenda?
Sejak pertama kali hadir pada tahun 2011, Tablet Fire telah menjadi pilihan menarik bagi banyak orang karena harganya yang terjangkau. Namun, ada satu hal yang sering menjadi keluhan: Fire OS. Sistem operasi ini, meskipun berbasis Android yang dimodifikasi, terasa membatasi. Bayangkan saja, Anda punya rumah yang indah, tapi colokannya cuma bisa dipakai untuk alat elektronik buatan rumah itu sendiri. Agak merepotkan, bukan?
Itulah yang dirasakan banyak pengguna dan pengembang. Fire OS tidak mendukung aplikasi Google secara langsung, yang berarti toko aplikasi Amazon (Amazon Appstore) memiliki pilihan yang sangat terbatas. Para pengembang pun enggan membuat versi aplikasi terpisah hanya untuk Fire OS, membuat pengguna khawatir tidak bisa mengakses aplikasi favorit mereka atau versi Android terbaru. Keluhan ini menumpuk selama bertahun-tahun, mendorong Amazon untuk mencari solusi yang lebih universal.
Proyek “Kittyhawk”: Harapan Baru untuk Tablet Amazon Android
Di balik layar, Amazon ternyata sudah menyiapkan langkah besar ini melalui proyek internal bernama “Kittyhawk”. Proyek ambisius ini bertujuan untuk merilis tablet flagship berbasis Android yang diperkirakan akan hadir paling cepat tahun depan, yaitu sekitar tahun 2025. Dengan beralih ke sistem operasi Android, Amazon berharap dapat menarik lebih banyak konsumen.
Langkah ini adalah sebuah “revolusi” bagi lini Fire. Sebelumnya, tablet ini dikenal sebagai perangkat yang murah dan hanya fokus pada konsumsi media seperti e-book, video, dan musik. Namun, dengan adopsi Android murni, potensi tablet Fire terbaru akan jauh lebih luas, siap bersaing dengan nama-nama besar seperti iPad dari Apple atau Galaxy Tab dari Samsung.
Apa yang Berubah dengan Tablet Amazon Android Terbaru?
Pergantian sistem operasi ini tentu membawa banyak perubahan signifikan. Mari kita lihat apa saja yang bisa kita harapkan dari tablet Amazon Android yang akan datang.
Dari Ekosistem Tertutup ke Dunia Aplikasi yang Lebih Luas
Salah satu daya tarik utama Amazon gunakan Android pada tablet Fire terbarunya adalah akses ke ekosistem aplikasi yang lebih kaya. Selama ini, pengguna Fire OS harus mengandalkan Amazon Appstore yang pilihannya terbatas. Bagi mereka yang ingin aplikasi Google seperti Google Play Store, Gmail, atau YouTube, prosesnya cukup rumit dan harus dilakukan secara manual (sideloading).
Namun, perlu dicatat bahwa Amazon kemungkinan besar akan tetap menggunakan Android versi open source (AOSP), seperti yang dilakukan Huawei. Ini berarti, secara default, tablet Amazon Android mungkin tidak akan dilengkapi dengan Google Play Store atau layanan Google lainnya. Sebagai gantinya, Amazon akan tetap mengandalkan:
- Amazon Appstore sebagai pusat aplikasi utama.
- Amazon Prime Video untuk hiburan streaming.
- Amazon Luna untuk pengalaman cloud gaming.
- Alexa sebagai asisten pintar bawaan yang terintegrasi penuh.
Tantangan bagi Amazon adalah meyakinkan konsumen bahwa ekosistem mereka cukup kuat dan menarik, meskipun tanpa kehadiran layanan Google secara langsung.
Spesifikasi dan Harga: Akankah Amazon Berani Bermain di Segmen Premium?
Jika sebelumnya tablet Amazon Fire dikenal sangat murah (bahkan ada yang dibanderol di bawah $100), bocoran terbaru menunjukkan arah yang berbeda. Tablet Amazon Android terbaru dikabarkan akan dijual dengan harga sekitar $400. Angka ini tentu mengejutkan dan menandakan bahwa Amazon tidak lagi hanya membidik segmen low-budget.
Dengan harga tersebut, Amazon sepertinya ingin masuk ke pasar premium, bersaing langsung dengan tablet kelas menengah ke atas. Beberapa bocoran spesifikasi yang beredar antara lain:
- Layar: 11 inci IPS/LCD atau AMOLED dengan refresh rate tinggi (90–120Hz).
- Prosesor: Snapdragon 7 Gen 3 atau varian khusus MediaTek Dimensity.
- RAM & Penyimpanan: Varian 8GB/128GB hingga 12GB/256GB.
- Baterai: Kapasitas besar 8.000–10.000 mAh dengan fitur fast charging.
- Ekstra: Dukungan stylus, keyboard cover, dan mode produktivitas untuk menyaingi tablet pesaing.
Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan model Fire sebelumnya, seperti Fire HD 8 atau Fire HD 10 yang lebih fokus pada fungsionalitas dasar.
Dampak Perubahan Ini bagi Pasar Tablet Global
Keputusan Amazon gunakan Android pada tablet Fire terbarunya bisa menjadi game-changer di industri tablet. Ini akan menciptakan persaingan baru yang lebih sengit, terutama di segmen harga menengah ke atas. Produsen tablet lain seperti Lenovo, Xiaomi, dan Huawei harus bersiap menghadapi pemain besar dengan ekosistem e-commerce yang masif ini.
Selain itu, Amazon juga bisa memperluas strategi bisnisnya. Dengan tablet Android yang lebih mumpuni, perusahaan ini bisa mendorong lebih banyak orang untuk masuk ke dalam ekosistem Prime mereka. Misalnya, menawarkan bundle langganan Prime Video atau Prime Reading, menjadikan tablet sebagai smart home hub dengan Alexa, atau membidik pasar edukasi dan anak-anak dengan fitur kontrol orang tua yang lebih baik.
Kesimpulan
Langkah Amazon untuk meninggalkan Fire OS dan gunakan Android pada tablet Fire terbarunya adalah momen bersejarah. Ini menunjukkan ambisi Amazon untuk tidak lagi hanya dikenal sebagai produsen tablet murah, melainkan pemain serius di pasar premium. Meskipun tantangan besar menanti, terutama dalam meyakinkan konsumen terhadap ekosistemnya tanpa layanan Google, potensi keberhasilan tetap terbuka lebar.
Tahun 2025 akan menjadi tahun yang krusial bagi tablet Amazon Android ini. Apakah akan menjadi sukses besar yang mengubah peta persaingan tablet, atau justru eksperimen mahal yang gagal? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang jelas, konsumen bisa berharap mendapatkan pilihan tablet yang lebih menarik dan bertenaga dari Amazon di masa depan.
FAQ
Tanya: Mengapa Amazon memutuskan untuk beralih dari Fire OS ke Android pada tablet Fire terbarunya?
Jawab: Amazon beralih dari Fire OS karena keterbatasan akses ke aplikasi Google dan pilihan aplikasi yang terbatas di Amazon Appstore, yang sering dikeluhkan pengguna.
Tanya: Apa dampak penggunaan Android pada tablet Fire bagi pengguna?
Jawab: Pengguna kini dapat mengakses ekosistem aplikasi Google yang lebih luas dan kemungkinan besar mendapatkan pengalaman yang lebih familiar serta dukungan aplikasi yang lebih baik.
Tanya: Apakah tablet Fire terbaru akan memiliki akses ke Google Play Store?
Jawab: Meskipun artikel tidak secara eksplisit menyebutkan Google Play Store, penggunaan Android secara umum membuka kemungkinan besar untuk akses ke layanan dan aplikasi Google.