Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim baru Liga Italia telah tiba, dan bagi para penggemar AC Milan, euforia biasanya bercampur dengan deg-degan menanti manuver di bursa transfer Milan. Tahun ini, sorotan tajam tertuju pada sosok Igli Tare, Direktur Olahraga baru Rossoneri, yang tampak kerja keras siang dan malam untuk menyulap skuad sesuai keinginan pelatih Max Allegri.
Igli Tare dikabarkan bekerja keras di balik layar untuk membenahi lini pertahanan dan serangan AC Milan, dengan fokus utama mencari bek tengah baru dan striker untuk memenuhi ambisi skuad impian pelatih Allegri.
Bagi Anda yang penasaran bagaimana dapur transfer Milan bergejolak, artikel ini akan mengupas tuntas strategi, target, dan tantangan yang dihadapi Tare. Kita akan melihat mengapa pekerjaannya begitu krusial dan bagaimana ia berusaha memenuhi ekspektasi tinggi di sisa waktu bursa transfer yang semakin menipis.
Sektor Pertahanan Jadi Prioritas Utama: Bek Baru Dicari!
Awal musim Milan di Serie A tidak berjalan mulus. Kekalahan dari Cremonese membuka mata banyak pihak, termasuk pelatih Allegri, terhadap kerentanan lini belakang. Performa yang kurang solid membuat publik dan internal klub menuntut kedatangan bek baru.
Gianluca Di Marzio, pakar bursa transfer Sky Sport Italia, mengonfirmasi bahwa setelah serangkaian pertemuan antara Max Allegri dan Igli Tare, keputusan mendadak untuk merekrut bek tengah baru di menit-menit akhir bursa transfer musim panas telah diambil. Meskipun Milan sudah mendatangkan Koni De Winter di awal musim, tim merasa itu belum cukup. Kini, mereka aktif menjajaki pasar untuk mencari “bek kunci” yang bisa menjadi penopang pertahanan. Nama Pervis Estupiñán sempat disebut sebagai salah satu target utama untuk posisi bek kiri.
Perburuan Striker Tajam: Antara Harapan dan Kendala
Selain pertahanan, lini serang juga menjadi perhatian utama setelah Milan kesulitan mencetak gol pada laga pembuka Serie A. Bayangkan, Milan menguasai bola hingga 64 persen dengan 24 tendangan, tetapi hanya enam yang tepat ke gawang, dan hanya menghasilkan satu gol. Jelas, Max Allegri butuh predator gol baru.
Beberapa nama striker top dikaitkan dengan Rossoneri:
- Christopher Nkunku (Chelsea)
- Artem Dovbyk (AS Roma)
- Conrad Harder (Sporting Lisbon)
- Rasmus Hojlund (Manchester United)
- Dusan Vlahovic (Juventus)
Namun, perburuan ini tidak mudah. Kendala finansial dan birokrasi keuangan yang panjang menjadi ganjalan. Proses persetujuan transfer di Milan cukup berjenjang: Allegri menyampaikan ke Igli Tare, Tare melapor ke CEO Giorgio Furlani, dan untuk dana besar, perlu persetujuan pemilik RedBird Capital, Gerry Cardinale. Ini membuat pergerakan transfer Milan terasa lambat dan penuh risiko, berbeda dengan beberapa klub lain yang bergerak lebih cepat.
Lini Tengah Solid, Tapi Masih Ada Ruang Perbaikan
Di lini tengah, Milan sudah berhasil mengamankan beberapa nama penting. Samuele Ricci dari Torino berhasil digaet setelah negosiasi alot dan permintaan diskon harga oleh Tare. Yang paling mengejutkan dan membanggakan tentu saja kedatangan sang maestro, Luka Modric. Pemain veteran ini bahkan menyebut AC Milan adalah mimpi masa kecilnya, dan presentasi proyek ambisius dari Igli Tare menjadi salah satu faktor penentu kepindahannya.
Namun, daftar belanja gelandang masih panjang. Nama Ardon Jashari dari Club Brugge, meskipun sudah ada tawaran besar (€35 juta + €3 juta bonus), masih dalam status siaga karena selisih beberapa juta euro yang membuat negosiasi terhambat. Tare terus berupaya mencari jalan keluar untuk kesepakatan-kesepakatan penting ini.
Strategi ‘Hemat’ Tare yang Revolusioner: Untung Besar dari Penjualan Pemain
Di tengah semua perburuan, Igli Tare juga menunjukkan “sihirnya” dalam hal penjualan pemain. Strateginya yang unik dan jitu adalah mendatangkan pemain dengan harga terjangkau dan mendapatkan keuntungan luar biasa dari penjualan. Media lokal Italia bahkan menyebut Tare bisa merevolusi total pendapatan Milan pada bursa transfer musim panas ini.
Dalam waktu tiga bulan saja, Tare sukses mengumpulkan dana segar hingga €200 juta (sekitar Rp3,6 triliun), bahkan berpotensi naik menjadi €220 juta (Rp3,96 triliun)! Ini berkat penjualan pemain-pemain kunci dan yang tidak masuk rencana Allegri:
- Tijjani Reijnders dijual ke Manchester City.
- Theo Hernandez dikabarkan ke Al Hilal dengan tawaran €25 juta, meskipun Tare menyebut masih ada “kesulitan-kesulitan” dalam prosesnya.
- Malick Thiaw dilepas ke Newcastle United dengan harga sekitar €40 juta, jauh di atas estimasi pasar.
- Noah Okafor akan ditebus Leeds United dengan harga lebih dari €20 juta.
- Emerson Royal ke Flamengo senilai €10 juta.
- Beberapa nama lain seperti Francesco Camarda, Warren Bondo, dan Tommaso Pobega juga disalurkan untuk mengurangi beban skuad.
Keuntungan fantastis ini membuat pemilik klub puas dan memungkinkan Milan untuk berbelanja pemain sesuai kebutuhan Allegri, meskipun dengan prinsip tidak membayar lebih dari valuasi mereka sendiri. Pengamat bola Hanif Thamrin bahkan mengapresiasi strategi jitu Tare yang bisa menggaet pemain dengan harga terjangkau sesuai budget Milan.
Tantangan dan Harapan di Sisa Bursa Transfer
Waktu terus berjalan, dan alarm panik mungkin belum perlu dibunyikan, tetapi setiap hari tanpa pemain baru adalah waktu persiapan berharga yang hilang sia-sia. Demi fokus penuh pada bursa transfer Milan, Igli Tare bahkan memutuskan untuk tidak ikut rombongan tur pramusim AC Milan ke Asia dan Australia. Ia memilih tetap berada di pusat komando transfer, mengurus berbagai meja negosiasi.
Max Allegri tentu berharap kerja keras Tare di Milan akan segera membuahkan hasil. Ia menantikan kedatangan pemain-pemain baru yang bisa segera bergabung dengan tim sekembalinya mereka dari tur. Meskipun prosesnya lambat karena birokrasi, Milan tidak memulai dari nol; mereka sudah punya daftar target yang dievaluasi. Harapan besar kini ada di pundak Igli Tare untuk menyelesaikan masalah pertahanan dan lini serang sebelum jendela transfer ditutup pada 1 September.
Kesimpulan
Tak bisa dimungkiri, Igli Tare adalah sosok sentral di balik bursa transfer Milan musim ini. Dengan strategi “hemat” yang revolusioner, ia berhasil mendatangkan keuntungan besar dari penjualan pemain, sekaligus berusaha keras memenuhi kebutuhan mendesak di lini belakang dan depan. Meskipun menghadapi tantangan birokrasi dan negosiasi yang alot, dedikasi Tare untuk membangun skuad impian Max Allegri tak diragukan lagi.
Baca juga: bursa dan transfer
Mari kita nantikan kejutan apa lagi yang akan dihadirkan oleh Igli Tare di sisa bursa transfer ini. Semoga kerja kerasnya membuahkan hasil terbaik, mengembalikan AC Milan ke puncak kejayaan di Italia dan Eropa. Forza Milan!