Yogyakarta, zekriansyah.com – Bursa transfer pemain selalu menyajikan kisah-kisah menarik yang tak hanya soal angka-angka fantastis, tapi juga drama di baliknya. Salah satu saga terbaru yang sedang hangat diperbincangkan adalah masa depan striker tajam Sporting Lisbon, Viktor Gyokeres. Banyak klub raksasa Eropa, termasuk Manchester United dan Arsenal, berlomba-lomba mendapatkan tanda tangannya. Namun, ada satu alasan mengejutkan mengapa Gyokeres menolak Setan Merah, dan ini berkaitan erat dengan perlakuan Ruben Amorim, manajer baru Manchester United.
Viktor Gyokeres dikabarkan enggan bergabung dengan Manchester United karena drama transfer yang melibatkan Ruben Amorim, membuat Setan Merah gigit jari.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa transfer Gyokeres ke Manchester United berujung kegagalan, dan bagaimana faktor hubungan personal menjadi penentu dalam dunia sepak bola yang penuh persaingan ini. Jadi, siapkan diri Anda untuk menyelami sisi lain dari bursa transfer!
Viktor Gyokeres: Bintang yang Melejit di Portugal
Nama Viktor Gyokeres mendadak jadi buah bibir di kalangan pencinta sepak bola. Sejak bergabung dengan Sporting Lisbon pada musim panas 2023 dari Coventry City, performanya langsung melejit bak roket. Dalam dua musim terakhir, ia berhasil mencetak 68 gol dari 66 laga liga, menjadikannya mesin gol utama Sporting. Total 54 gol dalam 52 pertandingan musim lalu di semua kompetisi, serta membawa Sporting menjuarai Liga Portugal, adalah bukti sahih ketajamannya.
Penampilan impresifnya ini tentu saja menarik perhatian banyak klub top, terutama dari Liga Premier Inggris. Delapan klub Inggris dikabarkan sempat meminatinya, namun Gyokeres memilih Sporting yang berani memecahkan rekor transfer klub senilai £18 juta untuk memboyongnya. Kini, ia kembali menjadi komoditas panas di bursa transfer musim panas.
Tawaran Manchester United dan Reuni yang Gagal
Dengan kedatangan Ruben Amorim sebagai manajer baru Manchester United, banyak pihak menduga bahwa reuni antara Amorim dan Gyokeres akan segera terwujud. Amorim adalah sosok yang berhasil mengeluarkan potensi terbaik Gyokeres di Sporting. Kedekatan dan pemahaman taktik antara pelatih dan pemain ini seharusnya menjadi modal besar bagi MU.
Manchester United pun tidak main-main dalam upaya mereka. Kabarnya, Setan Merah telah mengajukan penawaran yang lebih tinggi dibanding Arsenal untuk menggaet striker berusia 27 tahun ini. Namun, siapa sangka, Gyokeres justru menolak kesempatan untuk kembali bekerja sama dengan mantan pelatihnya itu di Old Trafford.
Perlakuan Ruben Amorim Terhadap Victor Lindelof: Titik Balik Transfer
Lantas, apa yang membuat Viktor Gyokeres menolak klub sekelas Manchester United, apalagi dengan adanya Ruben Amorim? Menurut laporan media Portugal, Record dan Daily Mail, alasannya sungguh mengejutkan: Gyokeres kecewa dengan perlakuan Ruben Amorim terhadap rekan senegaranya, Victor Lindelof, di Manchester United.
Begini ceritanya:
- Victor Lindelof adalah bek asal Swedia yang juga rekan setim Gyokeres di timnas dan kebetulan berada di bawah naungan agen yang sama, yaitu Hasan Cetinkaya.
- Lindelof dikabarkan ingin tetap bertahan di Old Trafford dan berharap mendapatkan kontrak baru, namun Amorim justru ‘menyingkirkannya’ secara tidak etis dari rencana klub. Lindelof akhirnya dilepas dengan status bebas transfer setelah kontraknya berakhir musim panas ini.
- Situasi ini membuat sang agen, Hasan Cetinkaya, merasa sangat tidak senang. Bayangkan saja, Cetinkaya adalah orang yang sebelumnya meyakinkan Gyokeres untuk bekerja sama dengan Amorim di Sporting. Kini, ia merasa dikhianati oleh keputusan Amorim terkait Lindelof.
Kekecewaan sang agen, yang juga dirasakan Gyokeres, berimbas langsung pada keputusan transfer sang striker. Ia secara tegas menolak kemungkinan bereuni dengan Amorim di Manchester United. Ini menunjukkan betapa pentingnya faktor hubungan dan perlakuan personal dalam keputusan transfer pemain, bahkan lebih dari sekadar tawaran finansial atau prestise klub.
Arsenal di Garis Depan: Misi Premier League yang Belum Tuntas
Dengan penolakan Gyokeres terhadap Manchester United, Arsenal kini berada di posisi terdepan dalam perburuan sang striker. Klub berjuluk The Gunners ini dikabarkan telah mencapai kesepakatan personal dengan Gyokeres, yang siap menandatangani kontrak lima tahun. Nilai transfer diperkirakan mencapai £55 juta ditambah bonus sebesar £7,4 juta. Meski kesepakatan resmi belum diumumkan karena masih ada perbedaan pendapat soal skema cicilan dan bonus, Arsenal tetap optimistis.
Keinginan Gyokeres untuk kembali ke Liga Premier Inggris bukan tanpa alasan. Ia merasa punya misi yang belum tuntas setelah gagal bersinar bersama Brighton sebelumnya. Selama tiga setengah tahun di Brighton, Gyokeres hanya tampil delapan kali. Kini, ia ingin membuktikan diri di panggung tertinggi sepak bola Inggris. Selain itu, peluang bermain di Liga Champions bersama Arsenal juga menjadi daya tarik yang sulit ditolak, sesuatu yang tidak bisa ditawarkan oleh Manchester United musim depan.
Klub lain seperti Liverpool dan Juventus juga sempat dikaitkan, namun Arsenal tampaknya menjadi pilihan utama Gyokeres, didorong oleh ambisi pribadi dan faktor kenyamanan yang tidak ia temukan di Manchester United.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Uang dan Prestasi
Kisah drama transfer Viktor Gyokeres ini mengajarkan kita bahwa dunia sepak bola modern tidak hanya berkutat pada nominal transfer atau koleksi trofi semata. Hubungan antar individu, rasa percaya, dan perlakuan yang adil memiliki bobot yang signifikan dalam pengambilan keputusan seorang pemain.
Perlakuan Ruben Amorim terhadap Victor Lindelof menjadi cerminan bagaimana seorang pelatih dapat memengaruhi bukan hanya nasib satu pemain, tetapi juga keputusan transfer pemain lain di lingkaran yang sama. Manchester United harus gigit jari karena melewatkan salah satu striker paling produktif di Eropa, semua karena sebuah “perlakuan”. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan saga transfer ini, dan di mana Viktor Gyokeres akan benar-benar berlabuh.