Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar tentang perjuangan penyanyi Vidi Aldiano melawan kanker memang selalu menarik perhatian publik. Banyak yang penasaran, seberapa sering ia harus menjalani pengobatan yang berat itu? Meskipun sering terdengar ia menjalani kemoterapi “minggu sekali” dalam perbincangan, mari kita telusuri lebih dalam keadaan Vidi Aldiano kemoterapi minggu sekali diungkap oleh sang penyanyi sendiri, yang ternyata memiliki frekuensi yang spesifik namun tak kalah berat. Artikel ini akan membahas perjalanan Vidi, dampak pengobatan, hingga rencana besar yang ia siapkan.
Perjalanan Panjang Vidi Aldiano sebagai “Cancer Warrior”
Sejak 2019, Vidi Aldiano telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan ketabahannya melawan kanker ginjal. Perjalanan ini bukanlah hal yang mudah, penuh dengan tantangan fisik dan mental yang luar biasa.
Diagnosa Awal dan Operasi Ginjal
Pada akhir tahun 2019, Vidi didiagnosis menderita kanker ginjal stadium 3. Kondisi ini mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan ginjal kiri di Singapura. Setelah operasi, Vidi kini hidup hanya dengan satu ginjal, sebuah fakta yang menunjukkan betapa seriusnya penyakit yang ia derita.
Kanker Menyebar, Kemoterapi Dimulai
Sayangnya, perjuangan Vidi tidak berhenti di situ. Sel kanker yang dideritanya tergolong ganas dan kemudian diketahui telah menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya. Inilah yang mengharuskan Vidi untuk rutin menjalani sesi “spa day” atau kemoterapi. Berbeda dengan persepsi “kemoterapi minggu sekali” yang mungkin beredar, Vidi sendiri mengungkapkan bahwa ia menjalani perawatan intensif ini setiap tiga minggu sekali untuk mengendalikan penyebaran sel kanker. Ini adalah rutinitas yang ia jalani sejak tahun 2021 hingga sekarang.
Dampak Kemoterapi: Bukan Sekadar Fisik
Menjalani kemoterapi selama bertahun-tahun tentu saja memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya pada fisik tetapi juga pada kondisi mental Vidi. Ia tak pernah sungkan berbagi cerita tentang sisi lain dari perjuangannya.
Efek Samping Fisik yang Tak Terduga
Efek samping kemoterapi bukan hanya sekadar rasa lelah. Vidi pernah bercerita bahwa setelah kemoterapi, badannya bisa menggigil semalaman dan terasa ngilu di sekujur tubuh. Bahkan, ia sempat mengalami takikardia, kondisi jantung berdetak di atas 100 kali per menit saat sedang beristirahat.
“Badan gue kayak menggigil semalaman dan mulai ngilu sebadan, kalau kegesek sakit,” tuturnya. “Itu di mana saat gue tiduran tapi heart rate-nya tinggi di atas 110.”
Baru-baru ini, Vidi juga mengungkapkan bahwa ia harus mengganti obat kemoterapi dengan dosis yang lebih kuat. Efek samping dari obat baru ini jauh lebih keras, membuatnya harus menahan sakit setiap hari. Namun, ia tetap berusaha maju dengan senyum.
Beban pada Kesehatan Mental
Di balik senyum dan keceriaannya di hadapan publik, Vidi mengaku bahwa kesehatan mentalnya juga ikut terpengaruh. Perjuangan panjang melawan kanker selama lima tahun telah menimbulkan tekanan dan beban pikiran yang berat.
“Jadi kadang-kadang mental juga kena, terutama awal tahun ini sampai hari ini pun pikiran gue banyak sekali mengalami kekalahan gitu,” beber Vidi.
Ia merasa ada banyak pertanyaan “bagaimana jika” yang muncul di kepalanya, membuatnya harus berjuang keras mengendalikan stres. Padahal, dokter menyarankan agar Vidi tidak boleh stres untuk menjaga kondisi kesehatannya.
Rencana Besar: Berhenti Kemoterapi di 2025?
Setelah lima tahun berjuang, Vidi Aldiano mengungkapkan sebuah rencana besar yang cukup mengejutkan: kemungkinan untuk menghentikan kemoterapi pada tahun 2025.
Alasan di Balik Keputusan Penting
Keputusan ini tentu bukan tanpa alasan. Vidi khawatir dengan efek samping jangka panjang kemoterapi terhadap tubuhnya jika terus dilanjutkan. Ia merasa durasi perawatan yang sudah terlalu lama bisa menimbulkan efek samping yang lebih parah.
“Jadi 2025 ini ada kemungkinan gue juga harus berhenti kemo gue karena sudah terlalu lama. Dan kalau pun gue lanjutkan mungkin akan ada side effects yang lebih parah di badan gue,” ungkap Vidi dalam sebuah video diary.
Ini adalah pertimbangan yang sangat berat, menunjukkan betapa kompleksnya pilihan yang harus dihadapi oleh seorang pejuang kanker.
Tetap Berkarya dan Menyebar Inspirasi
Terlepas dari kondisi kesehatannya, Vidi Aldiano tetap berkomitmen untuk terus berkarya dan menebarkan inspirasi. Ia ingin membuat orang lain bahagia melalui lagu-lagu dan podcast yang ia buat. Dukungan dari istri tercinta, Sheila Dara, keluarga, teman, dan penggemar menjadi kekuatan besar baginya untuk terus bersemangat.
Kabar Terbaru: Sel Kanker Masih Menantang
Perjalanan Vidi melawan kanker memang seperti roller coaster. Ada kabar baik, namun ada juga tantangan baru yang harus dihadapi.
Hasil PET Scan dan Obat Baru
Belum lama ini, Vidi Aldiano menjalani PET Scan untuk memantau perkembangan sel kankernya. Hasilnya, ia mengaku mendapat kabar baik sekaligus kabar kurang menyenangkan.
“Nggak bagusnya karena ada pembesaran atau penambahan kanker di beberapa spot badan gue. Cuma at some, spot yang lama ada yang mengecil banget, ada yang hilang,” jelasnya.
Ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa sel kanker berhasil dikecilkan atau dihilangkan, sel baru masih bisa muncul. Kondisi ini membuat Vidi harus terus berjuang dan melanjutkan kemoterapi rutinnya.
Dukungan Keluarga dan Semangat Positif
Meskipun menghadapi kenyataan yang berat, Vidi Aldiano selalu berusaha menjaga semangat positif. Liburan bersama istri dan keluarga ke Eropa sempat memberinya kebahagiaan dan perasaan sehat yang luar biasa, sejenak melupakan rasa sakit. Ia juga tidak pernah berhenti meminta doa dari semua pihak yang peduli.
Kesimpulan
Perjalanan Vidi Aldiano sebagai “cancer warrior” adalah kisah tentang ketahanan, harapan, dan kejujuran. Meskipun keadaan Vidi Aldiano kemoterapi rutin diungkap menunjukkan tantangan yang tak mudah, termasuk efek samping fisik dan beban mental, ia terus memilih untuk berjuang dan menginspirasi. Semoga Vidi Aldiano selalu diberikan kekuatan, kesehatan, dan kesembuhan dalam setiap langkahnya. Mari terus berikan dukungan dan doa terbaik untuk Vidi!