Dokter Ingatkan: Lengkapi **Vaksin Primer dan Booster** Demi Imunitas Maksimal, Lindungi Diri dan Keluarga!

Dipublikasikan 22 Juli 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Hai, Sobat Sehat! Pernahkah Anda merasa bingung atau bahkan lupa dengan jadwal vaksinasi, baik untuk diri sendiri maupun buah hati? Jangan khawatir, Anda tidak sendiri! Namun, ada pesan penting dari para ahli kesehatan yang perlu kita ingat bersama: melengkapi vaksin primer dan tambahan serta mendapatkan dosis booster adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan dan membentuk imunitas tubuh yang kuat dari beragam penyakit.

Dokter Ingatkan: Lengkapi **Vaksin Primer dan Booster** Demi Imunitas Maksimal, Lindungi Diri dan Keluarga!

Dokter mengingatkan masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksin primer dan booster demi memaksimalkan imunitas tubuh, langkah penting untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit.

Dr. Jessica Sugiharto, seorang dokter spesialis anak lulusan Universitas Udayana, secara khusus mengingatkan para orang tua betapa krusialnya memenuhi jadwal vaksinasi anak. Tapi tidak hanya anak-anak, kita semua juga perlu proaktif dalam menjaga kekebalan tubuh. Yuk, kita kupas tuntas mengapa vaksinasi begitu penting!

Mengapa Vaksin Primer Tak Boleh Dilewatkan?

Vaksin primer adalah fondasi awal pembentukan kekebalan tubuh kita. Bayangkan saja seperti membangun rumah, vaksin primer adalah tiang pancangnya. Salah satu contoh penting adalah vaksin DPT, yang melindungi dari tiga penyakit serius: difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus.

Dr. Jessica menjelaskan bahwa vaksin DPT ini biasanya diberikan pada usia 2-4 bulan, kemudian dilanjutkan dengan dosis tambahan atau booster pada usia 18 bulan, usia prasekolah (lima tahun), dan usia sekolah (10-12 tahun). Setelah tiga dosis primer diberikan, perlindungan terhadap infeksi bakteri seperti pertusis bisa mencapai 85 persen.

Mengapa dosis tambahan penting? Karena seiring waktu, proteksi dari vaksin bisa menurun. “Jika dosis tambahan tidak diberikan pada usia sekolah, maka proteksi akan menurun hingga lima sampai 10 tahun,” ujar Dr. Jessica. Jadi, dosis tambahan ini berfungsi menjaga imunitas tetap optimal, memastikan “tiang pancang” kekebalan tubuh kita tetap kokoh.

Vaksin Tambahan: Perlindungan Ekstra yang Patut Dipertimbangkan

Selain vaksin primer yang wajib, ada juga vaksinasi tambahan yang sangat dianjurkan untuk memberikan perlindungan ekstra. Ini seperti menambahkan lapisan perisai pada tubuh kita.

Lindungi Saluran Napas dan Cerna: Influenza dan Hepatitis A

Penyakit pernapasan dan pencernaan seringkali mudah menyerang karena paparan lingkungan. Vaksin influenza adalah salah satu yang patut jadi perhatian. Vaksin ini bisa diberikan mulai usia enam bulan dan membutuhkan booster setiap tahunnya. Mengapa setiap tahun? Karena virus influenza ini jago bermutasi, alias sering berganti “wajah” sehingga perlindungan perlu diperbarui.

Tak kalah penting, ada vaksinasi hepatitis A yang melindungi saluran cerna dari infeksi virus yang menyerang hati. Vaksin ini bisa diberikan mulai usia satu tahun, dengan dosis selanjutnya 6-18 bulan setelah dosis pertama. Kabar baiknya, vaksin hepatitis A memberikan perlindungan hingga 95 persen untuk satu dosis, dan 100 persen melindungi selama 20 tahun untuk dua dosis, jadi tidak perlu booster ulang jika sudah lengkap.

MMR: Perisai Terhadap Campak, Gondongan, dan Rubella

Vaksin MMR memberikan perlindungan komprehensif terhadap campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini bisa diberikan saat anak berusia 15 bulan, dengan dosis tambahan dalam rentang 5-7 tahun setelah dosis pertama. Setelah dua dosis, perlindungan pada penyakit ini mampu mencapai 10 hingga 20 tahun.

Vaksin HPV: Bukan Hanya untuk Wanita, Pria Juga Butuh!

Mungkin banyak dari kita yang mengira vaksin HPV (Human Papillomavirus) hanya untuk wanita. Padahal, anggapan itu salah besar! Dr. Jessica Sugiharto menegaskan bahwa vaksin HPV juga bisa diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki, setidaknya mulai usia 9 tahun.

“Dulu kita tahunya kalau (vaksin) HPV itu cewek yang dapat vaksin ternyata pria pun membutuhkan vaksin ini,” jelas Dr. Jessica. Virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita, tetapi juga berisiko menyebabkan kanker penis pada pria (42-70 persen). Pemberian dua dosis vaksinasi HPV pada anak usia 9-14 tahun mampu memberikan proteksi yang cukup, terutama jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.

Booster COVID-19: Ketika Imunitas Butuh Peningkatan (Lagi!)

Pandemi COVID-19 mengajarkan kita betapa pentingnya vaksinasi. Setelah vaksinasi primer (dosis 1 dan 2), antibodi tubuh bisa menurun setelah sekitar 6 bulan. Inilah mengapa dosis lanjutan atau booster COVID-19 sangat dianjurkan. Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merekomendasikan hal ini untuk meningkatkan kembali daya tahan tubuh.

Manfaat vaksin booster sangat nyata: ia dapat menguatkan kembali daya tahan tubuh untuk menangkal virus, mengurangi gejala berat jika terpapar, dan menekan risiko dirawat di rumah sakit hingga kematian. Bahkan, Presiden Joko Widodo sendiri telah mendapatkan vaksinasi booster kedua menggunakan vaksin IndoVac, dan mengajak seluruh masyarakat, terutama tenaga kesehatan, lansia, dan orang dengan interaksi tinggi, untuk melengkapi vaksinasi.

Meskipun virus terus bermutasi, seperti munculnya varian Omicron BA.4, BA.5, EG.5, hingga XBB1.5, para dokter, termasuk Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, dr. Sukamto Koesnoe, menyatakan bahwa vaksin booster masih cukup efektif. “Vaksin booster itu masih cukup efektif,” pungkas dr. Sukamto.

Pemerintah terus menambah jenis vaksin yang dapat digunakan sebagai booster untuk mempercepat pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa kombinasi vaksin primer dan booster yang direkomendasikan Kemenkes:

Vaksin Primer Vaksin Booster
Sinovac AstraZeneca
Moderna
Pfizer
AstraZeneca Moderna
Pfizer
Pfizer Pfizer
Moderna
Moderna AstraZeneca
Moderna
Janssen (J&J) Moderna
Sinopharm Sinopharm

Catatan: Jenis vaksin *booster yang digunakan disesuaikan dengan ketersediaan di daerah masing-masing.*

Tantangan dan Solusi: Memastikan Vaksinasi Tetap Terlaksana

Salah satu tantangan dalam vaksinasi adalah rentang waktu yang cukup lama setelah anak berusia dua tahun, yang membuat orang tua kadang lupa jadwal. Selain itu, ada juga anggapan bahwa vaksin dasar sudah cukup melindungi. Padahal, data menunjukkan bahwa vaksin dasar saja tidak cukup, booster diperlukan untuk meningkatkan imunitas ke depan.

Untungnya, akses untuk mendapatkan vaksinasi kini semakin mudah. Pemerintah menyediakan vaksinasi primer yang dapat diakses melalui Posyandu, Puskesmas, dan saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Selain itu, vaksin juga tersedia di rumah sakit, klinik layanan vaksin, dan platform telemedisin. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda!

Vaksinasi untuk Semua: Perlindungan Diri, Keluarga, dan Komunitas

Vaksinasi bukan hanya soal melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang terdekat kita. Bagi pasien dengan kondisi imunokompromais (sistem kekebalan tubuh lemah), vaksinasi menjadi sangat krusial, meskipun jenis vaksin yang diberikan perlu disesuaikan (umumnya vaksin inaktif lebih aman). Bahkan, orang-orang sehat yang tinggal serumah dengan pasien imunokompromais juga harus divaksinasi lengkap untuk membentuk imunitas kelompok (herd immunity) dan melindungi mereka yang rentan.

Ingat, meskipun sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster, protokol kesehatan seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan tetap harus diterapkan. Ini adalah upaya komprehensif untuk memastikan kita semua tetap dalam kondisi sehat.

Dokter ingatkan penuhi vaksin primer tambahan kesehatan Anda dan keluarga. Jangan tunda lagi, yuk segera cek kembali status vaksinasi Anda dan orang-orang tersayang. Sehat itu keren, dan peduli dari sekarang itu jauh lebih bijak!

FAQ

Tanya: Apa yang dimaksud dengan vaksin primer dan mengapa penting?
Jawab: Vaksin primer adalah vaksinasi awal yang membentuk fondasi kekebalan tubuh terhadap penyakit, seperti vaksin DPT yang melindungi dari difteri, pertusis, dan tetanus.

Tanya: Kapan saja jadwal pemberian vaksin DPT yang direkomendasikan?
Jawab: Vaksin DPT umumnya diberikan pada usia 2-4 bulan, dengan dosis tambahan pada usia 18 bulan, 5 tahun, dan 10-12 tahun.

Tanya: Seberapa efektif vaksin primer DPT dalam melindungi dari infeksi?
Jawab: Setelah tiga dosis primer DPT diberikan, perlindungan terhadap infeksi bakteri seperti pertusis bisa mencapai 85 persen.

Dokter Ingatkan: Lengkapi **Vaksin Primer dan Booster** Demi Imunitas Maksimal, Lindungi Diri dan Keluarga! - zekriansyah.com