Terkuak! Kontroversi Terbaru ‘T1 Phone’ Trump Mobile: Desain Mirip Samsung, Klaim ‘Made in USA’ Dipertanyakan

Dipublikasikan 26 Agustus 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia teknologi kembali dihebohkan dengan kehadiran sebuah smartphone yang membawa nama besar: T1 Phone dari Trump Mobile. Sejak pertama kali diumumkan, ponsel ini langsung mencuri perhatian, terutama dengan klaim “Made in USA” yang sangat patriotik. Namun, di balik gembar-gembor awal, kini muncul serangkaian kontroversi terbaru phone Trump Mobile yang membuat banyak orang bertanya-tanya: apakah ini inovasi asli atau hanya sebuah strategi pemasaran yang penuh teka-teki?

Terkuak! Kontroversi Terbaru 'T1 Phone' Trump Mobile: Desain Mirip Samsung, Klaim 'Made in USA' Dipertanyakan

Ilustrasi: Ponsel Trump Mobile T1 yang diklaim “Made in USA” kini menuai kontroversi akibat desainnya yang disebut mirip Samsung dan keaslian klaim produksinya dipertanyakan.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai kejanggalan seputar T1 Phone Trump Mobile, mulai dari perubahan desain yang drastis hingga klaim produksi “Made in USA” yang kini dipertanyakan. Siap-siap dibuat terkejut dengan fakta-fakta di baliknya!

Awal Mula Janji Manis “Made in USA”

Pada Juni 2025, The Trump Organization mengumumkan akan meluncurkan T1 Phone di bawah merek Trump Mobile. Ponsel ini dijanjikan sebagai perangkat yang “dirancang dan dibuat dengan bangga di Amerika Serikat”. Slogan ini tentu saja menarik perhatian, mengingat tingginya sentimen nasionalisme di AS dan langkanya smartphone yang benar-benar diproduksi secara lokal.

Dengan harga sekitar USD499 (sekitar Rp8 jutaan), T1 Phone awalnya diklaim akan hadir dengan layar AMOLED 6,78 inci, baterai 5.000 mAh, dan sistem operasi Android 15. Peluncurannya dijadwalkan antara Agustus dan September 2025, bersamaan dengan layanan operator seluler Trump Mobile Carrier. Janji manis ini menciptakan ekspektasi tinggi, seolah akan ada ponsel patriotik sejati untuk para “patriot”.

Desain Ponsel yang Berubah-ubah: Dari iPhone ke Galaxy S25 Ultra?

Salah satu aspek yang paling memicu kontroversi terbaru phone Trump Mobile adalah pergeseran desainnya yang mencolok. Awalnya, gambar promosi T1 Phone menunjukkan modul tiga kamera belakang yang disusun diagonal, sangat mirip dengan desain iPhone Pro. Ini sudah menimbulkan kerutan di dahi banyak pengamat teknologi.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah desain terbaru yang dibagikan Trump Mobile di platform X pada Agustus 2025. Alih-alih mirip iPhone, gambar ponsel “untuk patriot” itu kini malah terlihat persis seperti Samsung Galaxy S25 Ultra, lengkap dengan susunan kamera vertikal. Parahnya lagi, banyak warganet jeli menemukan detail yang janggal:

  • Ada lubang di bagian bawah ponsel yang pada Galaxy S25 Ultra berfungsi sebagai tempat S Pen.
  • Yang paling mencolok, logo pabrikan sarung ponsel populer, Spigen, masih terlihat samar di bagian bawah gambar, seolah desainer Trump Mobile hanya mengambil gambar Galaxy S25 Ultra yang memakai casing Spigen, lalu menimpanya dengan warna keemasan, logo ‘T1’, dan bendera Amerika Serikat.

Akun resmi Spigen bahkan ikut berkomentar dengan nada heran, “??? bro what,” dan mengisyaratkan kemungkinan akan menempuh jalur hukum. Komentar komunitas di X juga menegaskan bahwa gambar tersebut adalah hasil rekayasa digital, bukan representasi asli dari T1 Phone.

Mengapa Klaim “Made in USA” T1 Phone Dipertanyakan?

Desain yang dicurigai sebagai hasil editan hanyalah puncak gunung es dari kontroversi Trump Mobile. Isu yang lebih substansial adalah klaim “Made in USA” yang menjadi nilai jual utamanya.

Tak lama setelah pengumuman awal, slogan “dirancang dan dibuat dengan bangga di Amerika Serikat” itu diam-diam dihapus dari situs web Trump Mobile. Gantinya, muncul frasa yang lebih samar seperti “bangga menjadi produk Amerika” atau “tangan-tangan Amerika di balik setiap perangkat”.

Mengapa perubahan ini terjadi?
Menurut panduan Federal Trade Commission (FTC) AS, label “Made in USA” hanya boleh digunakan jika seluruh atau hampir seluruh komponen produk diproduksi dan dirakit di Amerika Serikat. Para ahli rantai pasokan elektronik dan analis teknologi, seperti Francisco Jeronimo dari IDC, sangat meragukan kelayakan membuat ponsel 100% di AS dengan harga USD499.

“Kalau benar-benar dirakit dan diproduksi di AS, itu hampir mustahil,” kata Francisco Jeronimo. “Infrastruktur produksi ponsel di AS belum ada, apalagi untuk skala dan harga seperti ini (hanya Rp 8 jutaan).”

Beberapa spekulasi bahkan menyebutkan bahwa T1 Phone mungkin hanyalah versi rebrand dari ponsel buatan perusahaan Cina, seperti REVVL 7 Pro 5G. Jika ini benar, maka narasi patriotik yang dikibarkan oleh Trump Mobile akan menjadi bumerang besar.

Spesifikasi dan Nasib Peluncuran yang Tak Jelas

Selain desain dan klaim produksi, T1 Phone juga mengalami perubahan lain yang membingungkan:

  • Ukuran Layar: Awalnya 6,78 inci, kini menyusut drastis menjadi 6,25 inci.
  • Spesifikasi RAM: Informasi mengenai kapasitas RAM yang awalnya disebutkan 12GB kini telah hilang dari situs resmi.
  • Jadwal Peluncuran: Dari yang semula Agustus/September, kini ditunda menjadi “akhir tahun ini” tanpa tanggal pasti.

Hingga kini, tidak ada kejelasan mengenai perusahaan mana yang akan memproduksi ponsel ini, apalagi bukti konkret bahwa proses perakitannya benar-benar dilakukan di Amerika Serikat. Semua ini menambah daftar pertanyaan besar yang belum terjawab seputar T1 Phone Trump Mobile.

Dampak Kontroversi terhadap Kepercayaan Konsumen

Rentetan kontroversi terbaru phone Trump Mobile ini tentu saja menguji kepercayaan konsumen, terutama mereka yang tertarik karena sentimen patriotik. Ini bukan kali pertama keluarga Trump menjual produk berbalut nasionalisme namun ternyata diproduksi di luar negeri. Contohnya, Bible “God Bless the USA” yang mereka promosikan pada 2023 ternyata dicetak di Tiongkok.

Selain itu, keberadaan Trump Mobile juga memicu isu konflik kepentingan. Sebagai presiden aktif, Donald Trump mengawasi Federal Communications Commission (FCC), lembaga yang mengatur industri telekomunikasi dan sedang menyelidiki kompetitor Trump Mobile. Hal ini menimbulkan pertanyaan etis yang serius.

Kesimpulan

Kontroversi terbaru phone Trump Mobile dan T1 Phone adalah cerminan bagaimana branding dan narasi politik dapat memengaruhi persepsi terhadap produk teknologi. Dari klaim “Made in USA” yang dipertanyakan, desain yang diduga hasil editan dari ponsel lain seperti Samsung Galaxy S25 Ultra dan iPhone, hingga penundaan peluncuran yang tak jelas, semua ini menantang kredibilitas Trump Mobile.

Bagi konsumen, transparansi dan bukti nyata adalah kunci. Tanpa itu, T1 Phone berisiko menjadi simbol janji teknologi yang tak kunjung terwujud, dan kampanye “Proudly American” bisa berbalik menjadi kekecewaan. Hanya waktu yang bisa menjawab, apakah Trump Mobile akan berhasil mengatasi badai kontroversi ini atau justru tenggelam di tengah keraguan publik. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya!

FAQ

Tanya: Apa saja kontroversi utama seputar T1 Phone Trump Mobile?
Jawab: Kontroversi utama meliputi desain yang diklaim mirip dengan ponsel Samsung dan keraguan terhadap klaim “Made in USA”.

Tanya: Kapan T1 Phone Trump Mobile pertama kali diumumkan dan apa janji awalnya?
Jawab: T1 Phone diumumkan pada Juni 2025 dengan janji bahwa ponsel ini dirancang dan dibuat di Amerika Serikat.

Tanya: Berapa perkiraan harga T1 Phone Trump Mobile dan spesifikasi yang dijanjikan?
Jawab: Perkiraan harga T1 Phone adalah USD499, dengan spesifikasi yang dijanjikan meliputi layar AMOLED 6,78 inci, baterai 5.000 mAh, dan Android 15.

Terkuak! Kontroversi Terbaru ‘T1 Phone’ Trump Mobile: Desain Mirip Samsung, Klaim ‘Made in USA’ Dipertanyakan - zekriansyah.com