Yogyakarta, zekriansyah.com – Sejak kedatangannya ke Al Nassr, Cristiano Ronaldo memang membawa sorotan dunia ke Liga Arab Saudi. Ekspektasi melangit, terutama untuk meraih trofi. Namun, ada satu kompetisi yang seolah menjadi batu sandungan berulang bagi sang megabintang: Piala Super Saudi. Uniknya, dalam beberapa edisi terakhir, ada narasi yang menyebutkan Ronaldo sebagai “biang sial” atau faktor utama kekalahan timnya di ajang ini. Benarkah demikian? Mari kita bedah lebih dalam.
Cristiano Ronaldo dalam sorotan: Analisis mendalam mengenai peran sang mega bintang dalam kegagalan berulang Al Nassr di Piala Super Saudi, mengupas kritik dan potensi “kutukan” yang menyelimuti performanya.
Piala Super Saudi adalah ajang bergengsi di Arab Saudi yang mempertemukan juara liga, juara piala raja, dan runner-up dari kedua kompetisi tersebut. Bagi Al Nassr dan Cristiano Ronaldo, kompetisi ini seringkali berakhir dengan kekecewaan.
Debut Pahit di Piala Super Saudi 2023: Peluang Emas Terbuang
Kisah “kutukan” Ronaldo di Piala Super Saudi dimulai tak lama setelah kedatangannya di Riyadh. Pada semifinal edisi 2023, Al Nassr berhadapan dengan rival sengit, Al Ittihad. Pertandingan itu berakhir dengan kekalahan telak 3-1 bagi Al Nassr.
Salah satu momen krusial yang menjadi sorotan adalah peluang emas yang disia-siakan Ronaldo di menit ke-43. Saat itu, ia mendapatkan kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan, namun tandukannya yang keras berhasil dimentahkan oleh kiper Al Ittihad, Marcelo Grohe. Tak lama setelah peluang itu, Al Ittihad justru berhasil menggandakan keunggulan mereka.
Pelatih Al Nassr saat itu, Rudi Garcia, terang-terangan menunjuk insiden tersebut sebagai titik balik pertandingan. “Salah satu hal yang mengubah jalannya pertandingan adalah gagalnya peluang emas Cristiano Ronaldo di babak pertama,” ujarnya. Pernyataan ini, ditambah dengan fakta bahwa Ronaldo belum mencetak gol dalam dua pertandingan awalnya bersama Al Nassr, membuat banyak fans kecewa dan menudingnya sebagai penyebab kekalahan.
Kartu Merah Kontroversial di Semifinal 2024: Drama di Lapangan
Setahun berselang, di ajang Piala Super Saudi edisi 2024, harapan kembali membumbung tinggi. Namun, lagi-lagi, Al Nassr harus gigit jari di babak semifinal, kali ini melawan Al Hilal. Dalam laga yang berlangsung sengit tersebut, Al Nassr takluk 1-2.
Momen paling dramatis terjadi di menit ke-86. Cristiano Ronaldo terlibat insiden perebutan bola dengan pemain Al Hilal, Saud Abdulhamid. Ronaldo terlihat kesal dan melayangkan siku, membuat wasit tanpa ragu mengeluarkan kartu merah langsung. Insiden ini terjadi saat Al Nassr sudah tertinggal 0-2, dan kartu merah ini semakin memperberat langkah mereka. Meskipun Sadio Mane sempat mencetak gol hiburan di masa injury time, Al Nassr tetap gagal melaju ke final. Kartu merah ini menambah daftar panjang momen apes Ronaldo di kompetisi piala.
Final yang Penuh Tekanan: Kembali Kalah dari Al Hilal
Tak berhenti di situ, Al Nassr dan Cristiano Ronaldo kembali bertemu Al Hilal di Piala Super Saudi edisi 2024 yang lain (atau sering disebut musim 2023/2024, finalnya di Agustus 2024). Kali ini, di babak final. Sayangnya, hasilnya lebih pahit lagi. Al Nassr dibantai Al Hilal dengan skor telak 1-4.
Meski Ronaldo sempat mencetak gol penyeimbang di menit ke-43, euforia itu tak berlangsung lama. Al Hilal membalas dengan tiga gol beruntun di babak kedua. Uniknya, sepanjang pertandingan, suporter Al Hilal berkali-kali meneriakkan nama Lionel Messi untuk mengejek dan menekan Ronaldo. Pasca-pertandingan, kekecewaan Ronaldo terlihat jelas. Ia bahkan memilih untuk langsung meninggalkan ruang ganti dan tidak bergabung dengan rekan setimnya untuk menerima medali peringkat kedua. Kekalahan ini menjadi yang ketiga kalinya secara beruntun bagi Al Nassr di tangan Al Hilal dalam berbagai kompetisi, termasuk final Piala Raja sebelumnya yang juga dimenangkan Al Hilal lewat adu penalti.
Mengapa Fans dan Pelatih Menuding Ronaldo?
Narasi “biang sial” atau “faktor kekalahan” yang melekat pada Cristiano Ronaldo di Piala Super Saudi mungkin terdengar kejam. Namun, jika dilihat dari kacamata publik dan pelatih, ada beberapa alasan yang mendasarinya:
- Peluang Emas yang Terbuang: Di semifinal 2023, kegagalan Ronaldo memanfaatkan peluang emas di momen krusial dianggap mengubah jalannya pertandingan.
- Kartu Merah Kontroversial: Di semifinal 2024, kartu merah yang diterima Ronaldo di saat timnya tertinggal dianggap sebagai tindakan yang merugikan dan tidak profesional dari seorang kapten.
- Ekspektasi Tinggi: Dengan gaji fantastis dan status superstar, Ronaldo diharapkan menjadi pembeda di setiap pertandingan penting. Ketika hasil tidak sesuai ekspektasi, sorotan dan kritik langsung mengarah padanya.
Meskipun Cristiano Ronaldo telah menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak banyak gol di Liga Pro Saudi, namun di ajang piala, terutama Piala Super Saudi, ia seolah menemukan tembok besar.
Kesimpulan
Perjalanan Cristiano Ronaldo di Piala Super Saudi memang penuh liku dan seringkali berakhir dengan kekecewaan. Dari peluang emas yang terbuang, kartu merah kontroversial, hingga kekalahan telak di final, rentetan hasil ini membentuk narasi bahwa kompetisi ini seolah menjadi “biang sial” baginya dan Al Nassr.
Meski demikian, ini adalah bagian dari dinamika sepak bola. Setiap pemain top pasti pernah mengalami masa sulit. Yang jelas, Ronaldo akan terus berjuang untuk mematahkan “kutukan” ini dan membawa Al Nassr meraih kejayaan di masa depan. Kita tunggu saja, apakah di edisi selanjutnya ia bisa mengubah nasib dan membuktikan bahwa “biang sial” itu hanyalah sebuah mitos.