Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernahkah Anda membayangkan bahwa pembangunan infrastruktur oleh manusia, seperti bendungan raksasa, bisa memengaruhi hal sebesar planet Bumi? Ternyata, hal ini bukan sekadar fiksi ilmiah, melainkan fakta yang diungkap oleh penelitian terbaru. Aktivitas kita membangun ribuan bendungan di seluruh dunia dalam dua abad terakhir ternyata cukup masif untuk mengubah posisi kutub Bumi!
Studi terbaru mengungkap ribuan bendungan di seluruh dunia berpotensi menggeser kutub Bumi akibat redistribusi massa air yang signifikan.
Fenomena ini, yang dikenal sebagai “true polar wander”, menunjukkan bagaimana distribusi massa air yang tertahan di bendungan memicu pergeseran kerak Bumi di atas mantel yang lebih lunak. Ini bukan hanya cerita menarik, tetapi juga punya implikasi penting, terutama dalam memahami kenaikan permukaan laut global. Mari kita selami lebih dalam penemuan menakjubkan ini.
Bagaimana Bendungan Menggeser Kutub Bumi?
Penelitian yang dipimpin oleh Natasha Valencic, seorang ahli geofisika dari Universitas Harvard, mengungkap bahwa lebih dari 6.800 bendungan besar yang dibangun sejak tahun 1835 hingga 2011 telah menampung air dalam jumlah luar biasa banyak. Bayangkan, air yang tertahan ini setara dengan mengisi dua kali Grand Canyon!
Ketika air sungai ditahan di balik dinding bendungan, massa air tersebut yang seharusnya mengalir dan menyebar ke lautan, kini terkonsentrasi di satu lokasi. Ini menciptakan redistribusi massa Bumi yang signifikan. Mirip seperti bola raksasa yang berputar, jika Anda menambahkan beban di satu sisi, cara bola itu berputar akan sedikit berubah. Inilah yang terjadi pada Bumi kita.
- Redistribusi Massa Air: Air yang tertahan di bendungan mengurangi volume air di lautan dan pada saat yang sama, memusatkan beban di daratan.
- Pergeseran Kerak Bumi: Perubahan distribusi massa ini memengaruhi interaksi antara kerak padat Bumi dengan mantelnya yang lebih cair, menyebabkan kerak bergeser dan mengubah posisi geografis kutub.
Kutub Bumi Bergeser Lebih dari Satu Meter Akibat Bendungan
Studi ini menganalisis dampak kolektif dari bendungan-bendungan tersebut dan menemukan hasil yang mencengangkan. Pembangunan bendungan telah menyebabkan kutub utara Bumi bergeser sejauh 1,1 meter (atau sekitar 113 sentimeter) selama periode 1835-2011. Meskipun terdengar kecil, pergeseran ini adalah bukti nyata pengaruh aktivitas manusia terhadap dinamika planet.
Natasha Valencic menjelaskan, “Ketika kita menyimpan air di balik bendungan, kita tidak hanya menghilangkan air dari lautan, yang menyebabkan penurunan permukaan laut global, tetapi juga mendistribusikan kembali massa dengan cara yang berbeda di seluruh dunia.”
Pergeseran kutub ini tidak terjadi secara linier, melainkan membentuk pola “bergoyang” mengikuti lokasi pembangunan bendungan yang dominan pada masa itu.
Dua Fase Pergeseran Kutub Utama
Para peneliti mengidentifikasi dua fase pergeseran yang jelas:
- 1835–1954: Pembangunan bendungan masif di Amerika Utara dan Eropa menyebabkan kutub utara bergeser sekitar 20 sentimeter ke arah garis bujur timur ke-103 (melintasi Rusia, Mongolia, dan China).
- 1954–2011: Fokus pembangunan bendungan beralih ke Asia dan Afrika Timur, mendorong kutub bergerak lagi sejauh 57 sentimeter ke arah garis bujur barat ke-117 (melintasi Amerika Utara bagian barat dan Samudra Pasifik bagian selatan).
Secara total, meskipun lintasannya berkelok-kelok, akumulasi pergeseran ini mencapai lebih dari satu meter.
Dampak pada Permukaan Laut Global: Sebuah Ironi
Meskipun pergeseran kutub yang terjadi tidak akan langsung memicu bencana atau mengantar kita ke zaman es baru, dampaknya terhadap permukaan laut global justru menjadi perhatian utama.
Air dalam jumlah raksasa yang tertahan di balik bendungan global ternyata cukup untuk menurunkan permukaan laut sebesar 23 milimeter (sekitar 0,9 inci) selama periode studi. Bahkan, diperkirakan bahwa seperempat dari kenaikan permukaan laut global selama abad ke-20 (sekitar 12–17 cm) seharusnya lebih tinggi jika air tidak ditahan di bendungan.
Ini menciptakan sebuah ironi: di satu sisi, bendungan membantu memperlambat laju kenaikan permukaan laut akibat krisis iklim, namun di sisi lain, aktivitas manusia membangun bendungan ini juga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam proyeksi perubahan iklim.
Bendungan Tiga Ngarai: Contoh Nyata Dampak Satu Proyek
Salah satu bendungan yang paling disorot dalam studi ini adalah Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) di China. Sebagai bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia, ia mampu menampung sekitar 40 kilometer kubik air. Massa air yang sangat besar ini bahkan secara spesifik tercatat telah menggeser posisi kutub Bumi sejauh 2 sentimeter!
Kesimpulan: Manusia Sebagai Kekuatan Geologis
Penemuan ini menjadi pengingat kuat bahwa aktivitas manusia tidak hanya memengaruhi ekosistem lokal, tetapi juga memiliki dampak geofisik berskala global yang tidak terduga, bahkan hingga menggeser sumbu rotasi Bumi. Pembangunan bendungan yang masif ini telah menjadikan kita, secara kolektif, sebagai kekuatan geologis yang mampu memengaruhi dinamika planet.
Implikasi terpenting dari temuan ini adalah pentingnya mempertimbangkan dampak infrastruktur buatan manusia dalam model perubahan iklim dan proyeksi kenaikan permukaan laut di masa depan. Dengan memahami bagaimana bendungan seluruh dunia menggeser kutub Bumi, kita bisa membuat perencanaan yang lebih akurat dan berkelanjutan untuk masa depan planet kita. Ini adalah bukti bahwa setiap tindakan kita, sekecil apa pun, bisa bergema hingga ke inti Bumi.
FAQ
Tanya: Apa yang dimaksud dengan “true polar wander” dalam konteks pergeseran kutub Bumi akibat bendungan?
Jawab: True polar wander adalah pergeseran sumbu rotasi Bumi relatif terhadap permukaan planetnya, yang dalam kasus ini dipicu oleh redistribusi massa air akibat bendungan.
Tanya: Berapa banyak bendungan yang terlibat dalam penelitian ini dan berapa banyak air yang mereka tampung?
Jawab: Lebih dari 6.800 bendungan besar yang dibangun sejak 1835 hingga 2011 terlibat, menampung air setara dengan dua kali volume Grand Canyon.
Tanya: Bagaimana penahanan air di bendungan bisa menggeser kutub Bumi?
Jawab: Massa air yang tertahan di bendungan menciptakan redistribusi massa di permukaan Bumi, yang memengaruhi cara planet berputar dan menyebabkan pergeseran kerak Bumi.
Tanya: Apakah fenomena ini memiliki implikasi terhadap kenaikan permukaan laut global?
Jawab: Ya, penemuan ini penting dalam memahami kenaikan permukaan laut global karena menunjukkan bagaimana distribusi massa air memengaruhi sistem Bumi.