Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia digital memang menawarkan banyak hal seru dan bermanfaat, tapi juga menyimpan potensi bahaya, apalagi bagi anak-anak dan remaja kita. Akhir-akhir ini, kekhawatiran soal keamanan dan privasi anak di media sosial semakin meningkat, terutama terkait interaksi dengan orang asing atau paparan konten yang tidak pantas. Menanggapi hal ini, Meta, perusahaan induk di balik raksasa media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Messenger, mengambil langkah serius. Mereka punya rencana Meta tebalkan proteksi akun anak dengan serangkaian fitur baru yang canggih. Yuk, kita bedah lebih dalam apa saja fitur keamanan Meta ini dan bagaimana dampaknya bagi pengguna muda.
Meta Perketat Proteksi Akun Anak di Instagram dan Facebook Lewat Fitur Keamanan Baru untuk Lindungi Privasi dan Interaksi Pengguna Muda.
Mengapa Proteksi Akun Anak Penting di Era Digital?
Di tengah kemudahan akses internet, anak-anak dan remaja menjadi kelompok yang rentan terhadap berbagai risiko online. Bayangkan saja, di dunia nyata kita selalu mengajarkan anak untuk berhati-hati pada orang asing, kan? Nah, di dunia maya, bahaya ini bisa datang dalam bentuk pesan tak diinginkan, ajakan aneh, atau bahkan upaya pemerasan seperti sextortion.
Kekhawatiran ini bukan cuma dirasakan orang tua, tapi juga regulator di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Banyak pihak mendesak platform media sosial untuk lebih bertanggung jawab. Oleh karena itu, langkah Meta ini menjadi sangat krusial untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif bagi generasi muda.
Fitur-fitur Baru Meta untuk Akun Anak dan Remaja: Langkah Konkret Meta
Meta tidak main-main dalam meningkatkan perlindungan. Mereka meluncurkan berbagai pembaruan yang menyasar langsung celah-celah keamanan yang sering dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.
Pembatasan Pesan Langsung (DM) yang Lebih Ketat
Salah satu perubahan paling signifikan ada pada fitur Pesan Langsung atau DM. Kini, secara default, remaja di bawah usia 16 tahun (atau di bawah 18 tahun di beberapa negara) tidak akan bisa menerima pesan atau ditambahkan ke obrolan grup oleh pengguna yang tidak mereka ikuti atau belum terhubung sebelumnya. Ini adalah langkah besar, mengingat sebelumnya pembatasan semacam ini hanya berlaku untuk orang dewasa di atas 19 tahun. Akun Instagram pengguna akan menerima notifikasi di bagian atas feed mereka tentang perubahan pengaturan ini.
AI Pendeteksi Usia: Lebih Akurat dan Canggih
Meta semakin mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memastikan anak-anak dan remaja mendapatkan perlindungan yang sesuai usia mereka. AI ini dirancang untuk mendeteksi usia asli pengguna, bahkan jika ada remaja yang mencoba “berbohong” soal tanggal lahirnya agar bisa mengakses fitur orang dewasa.
Jika AI mendeteksi ada ketidaksesuaian, akun tersebut secara otomatis akan dimasukkan ke dalam kategori “Teen Accounts” dengan perlindungan ekstra yang sudah diaktifkan. AI juga memantau hal-hal seperti ucapan ulang tahun di postingan atau laporan dari pengguna lain yang mungkin tahu umur asli si pemilik akun. Namun, Meta juga memastikan ada opsi bagi pengguna untuk mengajukan banding jika AI melakukan kesalahan deteksi.
Perlindungan dari Konten Tidak Pantas (Nudity Blur Otomatis)
Fitur “Proteksi Konten Telanjang” di DM Instagram kini aktif secara otomatis untuk akun pengguna remaja di bawah 18 tahun. Ini artinya, jika ada gambar yang dicurigai mengandung unsur ketelanjangan dikirim atau diterima di DM, Instagram akan langsung membuatnya buram. Tentu saja, orang tua memiliki kendali penuh dan perlu memberikan izin jika fitur ini ingin dinonaktifkan.
Kontrol Orang Tua yang Semakin Kuat
Meta juga memperluas alat pengawasan orang tua di Instagram. Dulu, orang tua hanya diberi tahu ketika anak mereka mengubah pengaturan keamanan atau privasi. Sekarang, orang tua akan diminta untuk menyetujui atau menolak permintaan perubahan tersebut, misalnya saat anak ingin mengubah profilnya dari pribadi ke publik. Ini memberikan kontrol yang lebih real-time bagi para orang tua.
Pencegahan Sextortion dan Penipuan Online
Untuk memerangi sextortion (pemerasan seksual) dan penipuan online lainnya, Meta memperkenalkan beberapa fitur yang mempersulit pelaku:
- Instagram kini mempersulit pelaku yang terindikasi penipuan untuk mengajukan permintaan mengikuti (following) pengguna remaja. Permintaan semacam ini bahkan bisa langsung diblokir atau masuk ke folder spam.
- Meta sedang menguji notifikasi keamanan baru di DM Instagram dan Messenger yang akan memberi tahu pengguna remaja jika mereka sedang mengobrol dengan seseorang yang mungkin tinggal di negara lain.
- Pelaku tidak akan bisa melihat daftar pengikut (follower) atau akun yang diikuti (following) korban untuk mencegah mereka menargetkan orang lain.
- Meta juga melarang pelaku menggunakan mekanisme screenshot atau rekam layar untuk video yang dikirim melalui fitur “sekali lihat” (view once) di DM Instagram dan Messenger.
- Secara proaktif, Meta telah menghapus ribuan akun dan grup yang terlibat dalam praktik eksploitasi seksual anak, seperti 1.620 aset (800 grup Facebook dan 820 akun) yang terafiliasi dengan “Yahoo Boys” yang mencoba merekrut pelaku baru.
Pengingat Waktu Layar dan Mode Senyap
Meta juga menambahkan fitur yang mendorong kebiasaan penggunaan media sosial yang lebih sehat:
- Pengingat Waktu Penggunaan: Remaja akan menerima notifikasi untuk keluar dari platform setelah menggunakan aplikasi selama satu jam sehari.
- Mode Senyap (Quiet Mode): Fitur ini akan otomatis aktif di malam hari untuk membantu remaja mengurangi gangguan dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
- Pembatasan Siaran Langsung: Remaja di bawah 16 tahun tidak dapat melakukan siaran langsung (live stream) tanpa izin dari orang tua.
Dampak dan Harapan ke Depan
Berbagai pembaruan ini tentu akan berdampak besar, terutama bagi akun-akun yang banyak menampilkan konten anak-anak, seperti family vlogger atau orang tua yang mengelola akun anak-anak influencer. Meta sendiri menyatakan bahwa tujuan utama dari semua ini adalah menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan positif bagi pengguna muda.
Sejak diperkenalkannya “Teen Accounts” di Instagram, Meta melaporkan bahwa 54 juta remaja telah dipindahkan ke pengaturan ini, dan 97% remaja berusia 13 hingga 15 tahun tetap mempertahankan perlindungan bawaan dalam akun mereka. Angka ini menunjukkan bahwa upaya Meta untuk tebalkan proteksi akun anak cukup efektif.
Kesimpulan
Langkah-langkah yang diambil Meta ini menunjukkan komitmen serius dalam menjaga keamanan anak di media sosial. Dengan fitur-fitur yang lebih canggih, mulai dari AI pendeteksi usia hingga kontrol orang tua yang diperkuat, diharapkan lingkungan digital bisa menjadi tempat yang lebih aman bagi generasi muda untuk berinteraksi dan berekspresi.
Namun, teknologi saja tidak cukup. Peran serta orang tua juga sangat penting. Mari kita manfaatkan fitur-fitur ini sebaik mungkin, dan terus berdiskusi dengan anak-anak kita tentang pentingnya menjaga diri di dunia maya. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menciptakan ruang digital yang lebih bertanggung jawab dan menyenangkan untuk semua.
FAQ
Tanya: Apa saja risiko keamanan yang dihadapi anak di media sosial?
Jawab: Anak-anak berisiko menghadapi pesan tak diinginkan, ajakan aneh dari orang asing, dan upaya pemerasan seperti sextortion.
Tanya: Mengapa Meta perlu memperketat proteksi akun anak?
Jawab: Proteksi akun anak penting untuk melindungi mereka dari berbagai risiko online dan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi generasi muda.
Tanya: Fitur keamanan baru apa saja yang akan diterapkan Meta?
Jawab: Meta akan menerapkan serangkaian fitur baru yang canggih untuk mempertebal proteksi akun anak di Instagram dan Facebook.