Ahli Temukan Puluhan Virus Baru di China, Mirip Nipah Hingga COVID-19, Ini Faktanya

Dipublikasikan 2 Juli 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia kesehatan kembali menyoroti temuan penting dari para ilmuwan di China. Penelitian terbaru mengungkap adanya puluhan jenis virus baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya, beberapa di antaranya memiliki kemiripan dengan virus mematikan seperti Nipah, Hendra, bahkan COVID-19. Kabar ini tentu memicu kewaspadaan, mengingat pengalaman pandemi global yang baru saja kita lalui.

Ahli Temukan Puluhan Virus Baru di China, Mirip Nipah Hingga COVID-19, Ini Faktanya

Ilustrasi: Peneliti mengidentifikasi puluhan virus baru di Tiongkok, beberapa memiliki kemiripan dengan Nipah dan COVID-19, memicu kewaspadaan global akan potensi ancaman kesehatan.

Mengapa temuan ini penting bagi Anda? Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana apa saja virus baru yang ditemukan, dari mana mereka diduga berasal, dan mengapa kita perlu memahami potensi risikonya tanpa perlu panik berlebihan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan informasi yang akurat dan relevan untuk menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Asal-Usul Virus Baru: dari Mana Mereka Berasal?

Para ilmuwan di China melakukan penelitian mendalam terhadap hewan-hewan liar yang hidup dekat dengan permukiman manusia. Hasilnya mengejutkan: banyak virus baru ditemukan pada kelelawar, tikus, bahkan babi.

“Antarmuka antara manusia dan hewan yang makin terbuka inilah yang kerap memicu pandemi,” kata Edward Holmes, virolog dari University of Sydney dan salah satu penulis studi. “Pandemi selalu berkaitan dengan bagaimana manusia mengganggu keseimbangan alam. Pengawasan yang lebih baik adalah kunci utama.”

Temuan ini menguatkan teori bahwa banyak penyakit menular (zoonosis) berasal dari hewan yang kemudian menular ke manusia. Perubahan lingkungan dan kontak yang semakin intens antara manusia dan satwa liar disebut-sebut sebagai pemicu utama kemunculan virus-virus semacam ini.

Jenis-Jenis Virus yang Ditemukan dan Potensinya

Dari puluhan virus baru yang teridentifikasi, beberapa di antaranya menarik perhatian khusus karena kemiripannya dengan patogen yang sudah dikenal berbahaya:

1. Virus Mirip Nipah dan Hendra

Ilmuwan di Provinsi Yunnan, China, menemukan 22 jenis virus baru di kelelawar, dan 20 di antaranya belum pernah ditemukan. Dua jenis virus ini memiliki kemiripan genetik dengan virus Nipah dan Hendra. Kedua virus ini dikenal dapat menyebabkan peradangan otak dan gangguan pernapasan serius pada manusia, dengan tingkat kematian yang cukup tinggi.

  • Pentingnya Sampel Ginjal: Dalam studi ini, peneliti fokus mengambil sampel dari ginjal kelelawar. Ini karena organ ginjal berkaitan langsung dengan ekskresi virus melalui urine. Urine kelelawar bisa menjadi salah satu jalur penularan ke manusia, seperti kasus penyebaran virus Nipah di masa lalu yang terjadi saat kelelawar buang air kecil di wadah penampung getah pohon kurma.

2. Virus HKU5-CoV-2 (Mirip COVID-19)

Ini adalah jenis virus corona kelelawar baru yang ditemukan oleh tim ilmuwan pimpinan ahli virologi terkemuka Shi Zhengli, yang dijuluki “batwoman”. Virus ini disebut HKU5-CoV-2 dan termasuk dalam subgenus merbecovirus, sama seperti virus MERS dan juga memiliki kemampuan mengikat reseptor ACE2 yang digunakan oleh virus COVID-19 untuk menginfeksi sel manusia.

  • Potensi Infeksi Manusia: Meskipun efisiensinya dalam menginfeksi sel manusia di laboratorium masih jauh lebih rendah daripada COVID-19, para peneliti mengkhawatirkan potensi virus ini untuk berpindah spesies (zoonosis). Perubahan genetik kecil bisa membuatnya lebih mudah menular ke manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah memasukkan merbecovirus ke dalam daftar patogen yang perlu diwaspadai untuk persiapan pandemi di masa depan.

3. Virus Langya (LayV)

Virus Langya atau novel langya henipavirus (LayV) pertama kali terdeteksi pada akhir 2018 dan telah menginfeksi 35 orang di provinsi Shandong dan Henan, China timur. Virus ini diduga berasal dari hewan pengerat, khususnya tikus.

  • Gejala dan Dampak: Gejala umum yang dilaporkan meliputi demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, dan nyeri otot. Meskipun dapat menyebabkan infeksi serius, sejauh ini belum ada kasus kematian akibat virus Langya, dan sebagian besar pasien dapat pulih setelah perawatan. Belum ada bukti pasti penularan dari manusia ke manusia.

4. Virus Flu G4 EA H1N1

Ilmuwan di China juga menemukan galur (strain) baru virus flu yang dibawa oleh babi, yaitu G4 EA H1N1. Virus ini memiliki potensi untuk menjangkiti manusia.

  • Kekhawatiran Mutasi: Para peneliti khawatir virus ini bisa bermutasi lebih lanjut sehingga mudah menular dari satu orang ke orang lain dan memicu wabah global. Vaksin flu yang ada saat ini mungkin belum bisa melindungi dari virus G4 EA H1N1, meskipun bisa diadaptasi jika diperlukan.

Mengapa Kelelawar dan Hewan Liar Jadi Sumber Virus?

Kelelawar dikenal sebagai inang alami bagi berbagai patogen yang berpotensi menular ke manusia. Mereka memiliki sistem imun unik yang memungkinkan mereka membawa banyak virus tanpa jatuh sakit, sehingga menjadi “reservoir” alami yang ideal. Selain kelelawar, hewan liar lain seperti tikus dan babi juga dapat menjadi perantara atau sumber langsung penularan virus ke manusia.

Faktor-faktor seperti perusakan habitat alami hewan, perdagangan satwa liar, dan praktik peternakan yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko “spillover” atau lompatan virus dari hewan ke manusia.

Langkah Pencegahan dan Pentingnya Pemantauan ’One Health’

Meskipun temuan virus-virus baru ini menimbulkan kewaspadaan, para ahli menegaskan bahwa belum ada alasan untuk panik berlebihan, terutama karena virus-virus tersebut belum ditemukan menginfeksi manusia secara luas atau belum menunjukkan efisiensi tinggi dalam penularan antarmanusia.

Namun, kewaspadaan tetap sangat penting. Beberapa langkah yang ditekankan oleh para ahli meliputi:

  • Pemantauan Rutin: Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu melakukan pemantauan rutin terhadap hewan liar, terutama di wilayah yang berdekatan dengan permukiman penduduk. Ini bertujuan untuk mendeteksi potensi wabah lebih awal.
  • Meminimalkan Kontak: Hindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama kelelawar, tikus, atau babi yang terlihat sakit.
  • Kebersihan Diri: Terapkan kebiasaan hidup bersih, seperti mencuci tangan secara teratur.
  • Konsep ’One Health’: Pentingnya pendekatan ’One Health’ yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Konsep ini menekankan bahwa kesehatan ketiganya saling terkait. Dengan menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan hewan, kita juga melindungi kesehatan manusia.

Kesimpulan

Penemuan puluhan virus baru di China, termasuk yang mirip dengan Nipah, Hendra, dan COVID-19, adalah pengingat penting akan ancaman berkelanjutan dari penyakit zoonosis. Meskipun potensi pandemi global masih spekulatif, temuan ini menggarisbawahi perlunya pengawasan ketat, penelitian lebih lanjut, dan adopsi pendekatan “One Health”.

Dengan memahami asal-usul virus dan menerapkan langkah-langkah pencegahan dasar, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat global. Tetaplah terinformasi dari sumber terpercaya dan selalu utamakan kebersihan diri serta lingkungan.

Ahli Temukan Puluhan Virus Baru di China, Mirip Nipah Hingga COVID-19, Ini Faktanya - zekriansyah.com