Konflik Panas: Akankah **Barcelona Mau Bayar Bonus Marc-Andre ter Stegen** di Tengah Badai Cedera dan Krisis Keuangan?

Dipublikasikan 7 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola memang tak pernah sepi dari drama, apalagi di klub sebesar Barcelona. Belakangan ini, sorotan tajam tertuju pada salah satu pilar utama mereka, kiper andalan Marc-Andre ter Stegen. Bukan soal performa di lapangan, melainkan sebuah konflik internal yang memanas terkait cedera, bonus, dan masa depannya di Camp Nou. Situasi ini, jujur saja, bikin penasaran banyak penggemar: sebenarnya Barcelona mau bayar bonus Marc-Andre ter Stegen atau justru mencari cara untuk menghemat pengeluaran? Mari kita selami lebih dalam!

Konflik Panas: Akankah **Barcelona Mau Bayar Bonus Marc-Andre ter Stegen** di Tengah Badai Cedera dan Krisis Keuangan?

Barcelona dilanda potensi konflik internal terkait bonus Marc-Andre ter Stegen di tengah badai cedera dan krisis keuangan klub.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa situasi Ter Stegen kini menjadi isu pelik bagi Barcelona, dan bagaimana klub berusaha mengatasi tekanan finansial di tengah upaya mempertahankan daya saing.

Drama Laporan Medis: Dari 3 Bulan Jadi 4 Bulan?

Kisah ini bermula saat Marc-Andre ter Stegen mengumumkan bahwa ia harus menjalani operasi punggung pada Juli lalu. Menurut perkiraan awal dari tim medisnya, ia membutuhkan waktu pemulihan sekitar tiga bulan. Sebuah durasi yang cukup lama, tentu saja.

Namun, di balik layar, manajemen Barcelona diduga melihat celah dari situasi ini. Melansir dari Mundo Deportivo, klub Catalan ini disebut-sebut menyusun laporan medis baru yang ‘mengubah’ durasi absen Ter Stegen menjadi empat bulan. Kenapa empat bulan? Angka ini penting karena sesuai regulasi LaLiga, jika seorang pemain absen minimal empat bulan, klub bisa melepaskan 80 persen beban gajinya dari anggaran klub. Ini jelas sebuah strategi untuk efisiensi anggaran, terutama di tengah kondisi keuangan Barcelona yang sedang tertekan.

Ter Stegen sendiri, yang merasa posisinya terancam dengan kedatangan kiper anyar Joan Garcia, menolak keras untuk menandatangani laporan medis “akal-akalan” tersebut. Ia bersikukuh pada durasi pemulihan tiga bulan, sebuah bentuk perlawanan yang cukup berani dari sang kapten.

Bonus Menggiurkan yang Terancam Hangus

Penolakan Ter Stegen ini bukan tanpa alasan. Kabarnya, ia sudah dibuat kesal sejak musim lalu. Ada dugaan kuat bahwa Barcelona sengaja tidak memainkan Ter Stegen di laga terakhir musim 2024-2025 melawan Bilbao. Padahal, pertandingan itu sudah tidak menentukan karena Barcelona sudah dipastikan juara.

Mengapa ini penting? Jika Ter Stegen dimainkan, ia akan memenuhi syarat minimal 60 persen penampilan di skuad Barcelona dan berhak mendapatkan bonus sebesar 3,5 juta euro (sekitar Rp 66,3 miliar)! Namun, pelatih Hansi Flick justru menurunkan kiper pelapis, Inaki Pena, di laga tersebut. Akibatnya, bonus fantastis itu pun hangus. Tidak heran jika Ter Stegen dikabarkan sangat marah atas keputusan ini. Ini semakin memperkuat spekulasi bahwa Barcelona tidak mau membayar bonus Marc-Andre ter Stegen tersebut.

Efisiensi Anggaran vs. Komitmen Kontrak

Situasi ini semakin rumit karena gaji Marc-Andre ter Stegen tergolong tinggi, mencapai 16,6 juta euro per musim, dan kontraknya masih berjalan hingga 2028. Jika Ter Stegen dilepas, Barcelona bisa menghemat hingga 49,8 juta euro atau sekitar Rp 944,8 miliar selama tiga tahun ke depan. Angka yang sangat menggiurkan bagi klub yang sedang berjuang dengan Financial Fair Play.

Barcelona berharap bisa menggunakan slot gaji ini untuk meregistrasi pemain baru seperti Joan Garcia dan target transfer lainnya seperti Nico Williams atau Marcus Rashford. Namun, Ter Stegen menolak pemutusan kontrak kecuali seluruh sisa gajinya hingga 2028, yang bernilai sekitar 42 juta euro (sekitar Rp 780 miliar), dibayarkan penuh. Negosiasi pun buntu.

Ini adalah dilema besar bagi Barcelona: di satu sisi mereka ingin menyingkirkan beban gaji tinggi untuk efisiensi dan regenerasi skuad, namun di sisi lain mereka terikat komitmen kontrak dengan pemain yang telah menjadi pilar klub selama bertahun-tahun.

Masa Depan Ter Stegen: Bertahan atau Pindah?

Meski ada tawaran dari klub Turki seperti Galatasaray yang siap menawarinya 5 juta euro per musim, Ter Stegen dilaporkan menolak untuk pindah, apalagi ke klub-klub Arab Saudi. Ia ingin tetap di Barcelona dan mempertahankan posisinya sebagai kiper utama demi peluangnya di Piala Dunia 2026 bersama timnas Jerman.

Namun, penolakan sang kiper untuk menandatangani laporan medis yang diajukan klub telah direspons dengan ancaman sanksi dari manajemen Barcelona. Situasi ini tentu sangat ironis, mengingat Marc-Andre ter Stegen adalah salah satu pemain kunci yang telah menyumbang 17 gelar, termasuk enam trofi Liga Spanyol dan Liga Champions 2014-2015, selama satu dekade kariernya di Blaugrana.

Kesimpulan

Konflik antara Marc-Andre ter Stegen dan Barcelona ini menunjukkan betapa peliknya manajemen klub di era modern, terutama dengan tekanan finansial dan regulasi ketat seperti Financial Fair Play. Di satu sisi, klub berjuang untuk menjaga kesehatan keuangan dan meremajakan skuad. Di sisi lain, ada komitmen terhadap pemain yang telah berdedikasi dan memiliki hak kontraktual.

Pertanyaan apakah Barcelona mau membayar bonus Marc-Andre ter Stegen dan seluruh sisa gajinya kini menjadi kunci penyelesaian drama ini. Jika tidak segera teratasi, konflik ini berpotensi merusak citra klub dan menciptakan perseteruan terbuka yang bisa berdampak pada stabilitas tim. Kita tunggu saja bagaimana akhir dari saga transfer yang penuh intrik ini.