Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim Premier League 2025/2026 baru saja dibuka, dan seperti biasa, gairah sepak bola Inggris langsung membara. Namun, di balik gol-gol indah dan drama di lapangan, pekan pertama Premier League 2025/2026 ini justru diwarnai sederet kontroversi yang bikin para penggemar geleng-geleng kepala. Keputusan wasit dan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) lagi-lagi jadi pusat perdebatan.
Kontroversi mewarnai pekan pertama Premier League 2025/2026, dengan keputusan wasit dan penggunaan VAR menuai kritik tajam, termasuk insiden handball yang terlewat dan gol yang dianulir karena aturan baru yang membingungkan.
Dari laga pembuka Liverpool kontra Bournemouth hingga penutup Leeds United versus Everton, ada beberapa insiden krusial yang dianggap merugikan tim dan memicu kemarahan. Mari kita bedah deretan kontroversi pekan pertama Premier League 2025/2026 yang paling menyita perhatian publik. Ini dia rangkuman insiden-insiden yang bikin Liga Inggris makin panas sejak awal!
Handball Kontroversial Marcos Senesi di Anfield
Insiden pertama yang langsung jadi buah bibir terjadi di laga pembuka antara Liverpool dan Bournemouth di Anfield. Bek Bournemouth, Marcos Senesi, tertangkap kamera melakukan handball yang cukup jelas di kotak penalti pada babak pertama. Bola terlihat mengenai tangannya dengan cukup kentara.
Anehnya, baik wasit di lapangan maupun tim VAR seolah melewatkan momen penting ini. Tidak ada penalti yang diberikan, dan Liverpool merasa sangat dirugikan. Banyak pengamat menilai Senesi seharusnya bisa dikartu merah jika insiden tersebut ditinjau ulang dengan benar. Momen ini langsung memicu perdebatan sengit tentang konsistensi penerapan VAR.
Gol Eberechi Eze Dianulir: Aturan Baru yang Membingungkan
Kontroversi berikutnya muncul di Stamford Bridge, saat Chelsea menjamu Crystal Palace. Gelandang Palace, Eberechi Eze, berhasil mencetak gol indah melalui tendangan bebas yang mengarah langsung ke gawang. Namun, kegembiraan Palace tak berlangsung lama.
Gol tersebut dianulir karena rekan setim Eze, Marc Guehi, dianggap berdiri terlalu dekat dengan pagar betis Chelsea. Aturan baru yang melarang pemain menyerang berada dalam jarak satu meter dari pagar betis lawan memang sudah disosialisasikan, namun tampaknya masih asing bagi sebagian penggemar dan bahkan beberapa pemain. Penyerang Crystal Palace, Eberechi Eze, bahkan mengaku frustasi, “Hidup dan mati kita (bergantung) VAR, dan hari ini kita mati karenanya,” ujarnya, seperti dikutip dari Liputan6.com. Keputusan ini memicu protes keras dari fans Palace yang merasa timnya dicurangi.
Drama di Old Trafford: Insiden Manchester United vs Arsenal
Laga big match antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford juga tak luput dari drama. Setidaknya ada dua momen krusial yang jadi sorotan dan memicu kemarahan fans Setan Merah. Pertama, di menit-menit akhir pertandingan, striker Manchester United, Matheus Cunha, diduga dilanggar oleh bek Arsenal, William Saliba. Namun, wasit dan VAR lagi-lagi tidak bereaksi, membiarkan permainan berlanjut.
Kedua, gol Arsenal yang dicetak oleh Calafiori juga diperdebatkan. Kiper MU, Altay Bayindir, terlihat sempat diganggu oleh pemain The Gunners sebelum melakukan tepisan lemah yang berujung gol. Fans Manchester United beranggapan bahwa gangguan tersebut seharusnya membatalkan gol. Namun, seperti insiden Cunha, momen ini juga lolos dari pantauan VAR, menambah daftar panjang keluhan terhadap kinerja pengadil lapangan.
Penalti Kontroversial yang Menangkan Leeds United
Puncak deretan kontroversi pekan pertama Premier League 2025/2026 terjadi di laga penutup antara Leeds United dan Everton. Bek The Toffees, James Tarkowski, dianggap melakukan handball setelah bola tembakan lawan mengenai tangannya di kotak terlarang. Yang menarik, bola tersebut sebelumnya sempat membentur rekan setimnya, Kiernan Dewsbury-Hall.
Meskipun banyak pihak menilai insiden tersebut bukanlah handball yang disengaja dan bola sudah terdefleksi, wasit tetap menunjuk titik putih. Penalti tersebut kemudian berhasil dikonversi menjadi gol kemenangan oleh Leeds United. Manajer Everton, David Moyes, mengungkapkan kekecewaannya, “Saya jelas akan mengatakan itu bukan penalti dan saya yakin itu bukan penalti,” tegas Moyes, dikutip dari Liputan6.com. Keputusan ini menuai kecaman keras dari kubu Everton dan memicu perdebatan sengit di kalangan pengamat sepak bola.
Penutup: Musim Premier League yang Penuh Tantangan
Pekan pertama Premier League 2025/2026 memang langsung menyajikan drama yang tak terduga. Deretan kontroversi ini menegaskan bahwa peran wasit dan teknologi VAR akan terus menjadi topik hangat sepanjang musim. Konsistensi dan kejelasan dalam pengambilan keputusan sangat dinantikan agar integritas kompetisi tetap terjaga.
Semoga di pekan-pekan berikutnya, kita bisa lebih fokus pada kualitas permainan dan gol-gol spektakuler, bukan lagi pada keputusan-keputusan kontroversial yang kerap merugikan tim. Liga Inggris memang selalu menyajikan kejutan, dan tampaknya musim ini akan menjadi salah satu yang paling menarik, sekaligus penuh tantangan bagi para pengadil lapangan.