Membongkar Keunikan Komposisi Pemain Asing Persebaya di Super League 2025/2026: Beda Jauh dari Klub Lain?

Dipublikasikan 22 Juli 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim baru Super League 2025/2026 sebentar lagi bergulir, dan sorotan tajam tertuju pada bursa transfer pemain asing. Setiap klub berlomba-lomba mencari amunisi terbaik untuk memperkuat skuadnya. Namun, ada satu nama yang mencuri perhatian karena pendekatannya yang berbeda: Persebaya Surabaya. Jika banyak klub lain cenderung mengandalkan pemain dari Amerika Latin, Persebaya justru punya strategi yang cukup unik.

Membongkar Keunikan Komposisi Pemain Asing Persebaya di Super League 2025/2026: Beda Jauh dari Klub Lain?

Persebaya tampil beda di Super League 2025/2026 dengan dominasi pemain Balkan, berpotensi ubah peta kekuatan kompetisi.

Yuk, kita bedah tuntas mengapa komposisi pemain asing Persebaya ini berbeda, apa saja yang baru dari regulasi Super League, dan bagaimana strategi Bajul Ijo di balik pilihan pemain mereka. Siap-siap terkejut dengan fakta-fakta menarik di baliknya!

Mengapa Komposisi Asing Persebaya Berbeda?

Persebaya Surabaya dikenal sebagai salah satu tim yang punya ciri khas dalam pemilihan pemain asingnya. Untuk musim Super League 2025/2026, mereka secara resmi memperkenalkan skuadnya, dan yang paling mencolok adalah dominasi pemain dari negara Balkan atau Eropa Tenggara.

Dominasi Pemain Balkan: Sebuah Fenomena Unik

Dari delapan pemain asing yang telah diperkenalkan Persebaya, lima di antaranya berasal dari kawasan Balkan. Ini adalah fenomena yang jarang terlihat di klub-klub Indonesia lainnya yang umumnya didominasi oleh pemain asal Brasil atau Argentina. Kelima pilar asing dari Balkan ini adalah:

  • Risto Mitrevski (Makedonia Utara) – Bek
  • Dime Dimov (Makedonia Utara) – Bek
  • Dejan Tumbas (Serbia) – Gelandang
  • Milos Raickovic (Montenegro) – Gelandang
  • Mihailo Perovic (Montenegro) – Striker

Kehadiran para pemain dari negara-negara seperti Makedonia Utara, Serbia, dan Montenegro ini membawa nuansa baru bagi Persebaya. Mereka dikenal memiliki fisik yang tangguh, disiplin, dan determinasi tinggi. Selain itu, bahasa dan budaya yang mirip di antara mereka juga menjadi nilai plus, mempercepat adaptasi dan membangun chemistry tim. Ibaratnya, mereka seperti menemukan “geng” baru di tanah rantau, membuat suasana tim lebih akrab dan cair.

Bukan Cuma Balkan: Pemain Asing Lain yang Melengkapi

Meski dominan, pemain asing Persebaya tidak hanya dari Balkan. Ada tiga pemain lain yang melengkapi keberagaman skuad Bajul Ijo, berasal dari benua dan negara yang berbeda:

  • Francisco Rivera (Meksiko) – Gelandang
  • Bruno Moreira (Brasil) – Winger
  • Gali Freitas (Timor-Leste) – Winger

Kombinasi ini diharapkan mampu menciptakan harmoni antara kekuatan fisik dan taktik khas Eropa dengan kelincahan dan kreativitas ala Amerika Latin dan Asia Tenggara. Persebaya pun siap menggebrak musim baru dengan perpaduan kekuatan global ini.

Regulasi Pemain Asing Super League 2025/2026: Apa yang Baru?

Musim Super League 2025/2026 membawa angin segar dengan perubahan regulasi pemain asing yang cukup signifikan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan bahwa klub kini memiliki fleksibilitas lebih dalam mendaftarkan pemain impor mereka.

Fleksibilitas Kuota: 8 Main, 11 Daftar

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa pada musim ini, setiap klub boleh mendaftarkan hingga 11 pemain asing dalam skuad mereka. Namun, yang diperbolehkan masuk Daftar Susunan Pemain (DSP) untuk setiap pertandingan tetap delapan pemain asing, dan kedelapan pemain ini berhak untuk bermain, baik sebagai starter maupun pengganti. Ini berbeda dari musim sebelumnya yang hanya memperbolehkan enam pemain asing bermain dalam satu pertandingan.

Yang menarik, kuota ini tidak lagi dibatasi berdasarkan kawasan (Asia atau non-Asia), artinya klub bebas merekrut pemain dari negara mana pun. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di kancah Asia.

Dampak dan Tantangan Regulasi Baru

Dengan penambahan kuota ini, tentu saja ada konsekuensinya. Salah satunya adalah kebutuhan anggaran klub yang harus lebih tebal. Mengontrak hingga 11 pemain asing berarti klub harus menyiapkan dana yang tidak sedikit. Namun, di sisi lain, regulasi ini juga diharapkan dapat memicu persaingan yang lebih ketat dan kualitas permainan yang lebih baik di Super League.

Selain itu, PT LIB juga menetapkan aturan wajib untuk pemain muda. Setiap klub harus mendaftarkan lima pemain berusia di bawah 23 tahun (kelahiran 2003 ke atas), dan satu pemain U23 wajib dimainkan minimal 45 menit dalam setiap pertandingan. Ini menunjukkan komitmen untuk tetap mengembangkan talenta lokal di tengah gempuran pemain asing.

Strategi Persebaya di Balik Pilihan Pemain Asing

Lalu, apa yang membuat Persebaya begitu yakin dengan strategi pemain asing mereka yang didominasi Balkan ini?

Adaptasi Cepat dan Fisik Prima

Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez Moran, punya alasan kuat di balik rekrutmen ini. Ia menyebutkan bahwa proses seleksi dilakukan dengan sangat cermat dan kolaborasi intensif dengan manajemen. Pemain-pemain Balkan dipilih karena kualitas, karakter, dan yang paling penting, kemampuan adaptasi mereka yang luar biasa cepat.

Seperti yang diungkapkan Milos Raickovic, adaptasi menjadi lebih mudah karena adanya teman-teman senegara. Mereka memiliki bahasa yang mirip, sehingga komunikasi di dalam dan di luar lapangan jauh lebih baik. Selain itu, secara fisik, para pemain Balkan ini rata-rata memiliki tinggi di atas 1,84 meter, memberikan keunggulan signifikan dalam duel udara dan skema bola mati.

Peran Pelatih Eduardo Perez

Eduardo Perez Moran, pelatih asal Spanyol yang menggantikan Paul Munster, sangat senang dengan skuad yang dimilikinya. Ia melihat ikatan emosional yang terjalin antara para pemain, terutama di antara pemain Balkan, mulai memberi dampak positif pada performa kolektif tim.

“Yang paling penting adalah mereka cepat menyatu dengan tim, baik dalam latihan maupun di luar lapangan. Itu sangat penting dalam membangun tim yang kuat dan solid untuk kompetisi panjang,” ujar Perez, menegaskan filosofi kerja keras dan kekompakan yang ingin ia tanamkan.

Kesimpulan

Persebaya Surabaya benar-benar menunjukkan keberanian dan visi yang berbeda dalam menyongsong Super League 2025/2026. Dengan komposisi pemain asing yang didominasi kekuatan negara Balkan yang tangguh, ditambah fleksibilitas dari regulasi baru yang memungkinkan klub mendaftarkan hingga 11 pemain asing, Persebaya siap menjadi kuda hitam yang patut diperhitungkan.

Strategi ini bukan sekadar coba-coba, melainkan hasil analisis mendalam dari tim pelatih dan manajemen. Dengan adaptasi yang cepat, fisik prima, dan chemistry tim yang solid, Bajul Ijo siap memberikan yang terbaik untuk Bonek dan Bonita. Musim depan di Liga Super Indonesia pasti akan sangat menarik untuk disaksikan!