Terungkap! Kata-Kata Jujur Pep Guardiola yang Bikin Manuel Akanji Pilih Tinggalkan Manchester City

Dipublikasikan 7 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, sebuah percakapan singkat dengan pelatih legendaris Pep Guardiola bisa mengubah arah karier seorang pemain top? Itulah yang dialami oleh Manuel Akanji, bek tangguh yang baru-baru ini memutuskan untuk meninggalkan Manchester City dan bergabung dengan Inter Milan. Keputusannya ini bukan tanpa alasan, melainkan dipicu oleh kata-kata langsung dari Pep Guardiola yang membuatnya harus mencari tantangan baru.

Terungkap! Kata-Kata Jujur Pep Guardiola yang Bikin Manuel Akanji Pilih Tinggalkan Manchester City

Jujurnya Pep Guardiola soal menit bermain jadi alasan utama Manuel Akanji tinggalkan Manchester City demi Inter Milan.

Penasaran bagaimana kata-kata Guardiola bikin Akanji pilih tinggalkan City? Mari kita selami lebih dalam cerita di balik kepindahan mengejutkan ini dan apa artinya bagi kedua belah pihak.

Awal Mula Kejutan di Etihad: Dari Pilar Penting Hingga Minim Menit Bermain

Musim lalu, nama Manuel Akanji menjadi salah satu pilar penting di lini pertahanan Manchester City. Sejak didatangkan dari Borussia Dortmund pada musim panas 2022, bek internasional Swiss ini tampil gemilang, mencatatkan 40 penampilan di semua kompetisi. Ia bahkan turut berperan besar dalam kesuksesan City meraih gelar ganda Liga Inggris dan Liga Champions.

Namun, dunia sepak bola memang penuh dinamika. Situasi berubah drastis memasuki musim ini. Tiba-tiba, Akanji tidak lagi menjadi pilihan utama. Persaingan ketat di jantung pertahanan The Citizens membuatnya harus menepi, sebuah kondisi yang tentu tidak mudah diterima oleh pemain sekaliber dirinya.

Pengakuan Jujur dari Pep Guardiola: Sebuah Realitas yang Pahit

Puncak dari perubahan ini terjadi saat Pep Guardiola secara terbuka berbicara dengan para bek tengahnya. Akanji mengungkapkan bahwa sang pelatih menyampaikan sebuah realitas yang mungkin sulit diterima oleh sebagian pemain, namun itulah keputusan strategis yang harus diambil.

“Dia bicara terus terang kepada kami enam bek tengah bahwa dua akan main dan dua lainnya akan ada di bangku cadangan,” ujar Akanji, seperti dilansir Mirror. Ia melanjutkan, “Dan itu berarti akan sulit buat sisanya. Bukan hal yang menyenangkan untuk didengar, karena saya selalu berharap ada di atas lapangan.”

Pernyataan ini, meski jujur dan transparan, menjadi sinyal jelas bagi Akanji bahwa menit bermain reguler akan sangat sulit didapatkannya di Etihad Stadium.

Persaingan Sengit di Jantung Pertahanan Manchester City

Bukan rahasia lagi jika skuad Manchester City dipenuhi pemain-pemain bintang di setiap lini. Di posisi bek tengah, persaingan memang sangatlah ketat. Akanji harus bersaing dengan nama-nama besar dan bek muda berbakat yang didatangkan dengan harga mahal.

Berikut adalah daftar bek tengah yang menjadi pesaing Akanji di Manchester City:

  • Ruben Dias: Bek Portugal yang kokoh dan menjadi kapten.
  • John Stones: Fleksibel, bisa bermain sebagai bek tengah atau gelandang.
  • Josko Gvardiol: Rekrutan baru yang mahal dari RB Leipzig.
  • Nathan Ake: Bek serba bisa yang sering tampil solid.
  • Abdukodir Khusanov: Bek muda menjanjikan yang mulai mendapat kepercayaan.

Dengan komposisi seperti ini, keputusan Guardiola untuk merotasi atau memprioritaskan beberapa nama memang masuk akal dari sudut pandang taktis. Bagi Akanji, yang berusia 30 tahun dan sangat mendambakan waktu bermain, ini adalah sinyal untuk mencari klub lain.

Petualangan Baru di Inter Milan: Harapan dan Opsi Kembali

Mendengar kata-kata Guardiola yang lugas, Akanji pun mantap untuk pergi. Di hari terakhir bursa transfer musim panas, ia resmi bergabung dengan raksasa Serie A, Inter Milan, dengan status pinjaman. Kesepakatan ini melibatkan biaya pinjaman sebesar 1 juta euro, dengan opsi pembelian permanen senilai 15 juta euro di akhir musim.

Kepindahannya ke Inter Milan bukan hanya sekadar mencari menit bermain, tetapi juga ambisi untuk terus berkompetisi di level tertinggi, termasuk Liga Champions. Menariknya, Akanji masih menyimpan harapan untuk kembali ke Manchester City suatu saat nanti. “Faktanya adalah saya dipinjamkan ke Inter, jadi secara teori kembali ke Manchester masih mungkin,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan keinginan untuk berpamitan secara layak dengan rekan-rekan setimnya di City, meskipun jadwal yang padat membuatnya belum bisa melakukannya.

Filosofi Guardiola: Jujur, Pragmatis, dan Selalu Berorientasi Kemenangan

Kisah Akanji ini sekali lagi menyoroti filosofi kepelatihan Pep Guardiola yang dikenal sangat pragmatis. Ia tidak segan membuat keputusan sulit demi keseimbangan dan performa terbaik timnya. Kejujuran Pep dalam menyampaikan rencananya, meskipun pahit bagi pemain, menunjukkan profesionalismenya.

Bagi Akanji, keputusan ini adalah langkah berani untuk menyelamatkan kariernya dari bangku cadangan. Di Inter Milan, ia diharapkan bisa kembali menemukan performa terbaiknya dan menjadi pilar penting di lini pertahanan Nerazzurri.

Kesimpulan

Keputusan Manuel Akanji meninggalkan Manchester City adalah bukti nyata betapa ketatnya persaingan di klub top Eropa dan bagaimana kata-kata Pep Guardiola yang jujur bisa memengaruhi masa depan seorang pemain. Meskipun berat, kejujuran Pep membuka jalan bagi Akanji untuk mencari tantangan baru dan mendapatkan menit bermain yang ia dambakan di Inter Milan.

Bagi para penggemar sepak bola, ini adalah contoh bagaimana dinamika tim dan keputusan pelatih dapat membentuk perjalanan karier seorang atlet. Kita tentu berharap Akanji bisa bersinar terang di Serie A bersama Inter Milan, sambil tetap mengenang masa-masa indahnya di Etihad.