Yogyakarta, zekriansyah.com – Alam semesta kita memang penuh misteri dan kejutan. Bayangkan sebuah bintang kecil yang massanya hanya seperlima dari Matahari kita, tapi ternyata menjadi tuan rumah bagi planet raksasa seukuran Saturnus. Kedengarannya seperti cerita fiksi, bukan? Namun, inilah kenyataan yang baru saja ditemukan oleh para astronom, sebuah temuan yang benar-benar melanggar aturan astronomi yang selama ini kita pahami tentang bagaimana planet terbentuk.
Penemuan mengejutkan: Planet raksasa seukuran Saturnus ditemukan mengorbit bintang katai merah kecil, TOI-6894, menantang teori pembentukan planet yang ada.
Penemuan fenomenal ini tidak hanya menambah daftar eksoplanet yang kita ketahui, tetapi juga mengguncang fondasi teori pembentukan planet yang sudah mapan. Artikel ini akan membawa Anda menyelami misteri di balik bintang kecil TOI-6894 dan planet raksasa TOI-6894b yang “seharusnya tidak ada”, serta mengapa temuan ini mengubah cara pandang kita terhadap alam semesta.
TOI-6894b: Si Raksasa yang Tak Terduga Mengitari Bintang Mini
Di jantung penemuan ini ada sistem bintang yang berjarak sekitar 240 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Leo. Bintang induknya, TOI-6894, adalah jenis bintang kerdil merah yang sangat umum di galaksi Bima Sakti. Namun, jangan tertipu oleh “kerdil” atau “mini”-nya. TOI-6894 hanya memiliki sekitar 20-21% massa Matahari, menjadikannya salah satu bintang terkecil yang pernah diketahui.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah pendampingnya: sebuah planet gas raksasa bernama TOI-6894b. Planet ini memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dari Saturnus, meskipun massanya hanya sekitar 50-56% dari Saturnus (atau sekitar 17% dari Jupiter). TOI-6894b menyelesaikan satu orbit mengelilingi bintang induknya dalam waktu yang sangat singkat, hanya sekitar tiga hari. Ini adalah sebuah anomali besar yang membuat para ilmuwan geleng-geleng kepala.
Mengapa Penemuan Ini Mengguncang Teori Pembentukan Planet?
Selama puluhan tahun, para astronom berpegang pada sebuah teori utama yang disebut akresi inti untuk menjelaskan kelahiran planet, terutama planet raksasa. Teori ini menyatakan bahwa:
- Planet terbentuk dari cakram gas dan debu yang mengelilingi bintang muda.
- Inti padat terbentuk terlebih dahulu, kemudian menarik gas di sekitarnya untuk membentuk atmosfer tebal, lahirlah planet gas raksasa.
Namun, teori ini juga beranggapan bahwa bintang-bintang kecil, seperti bintang kerdil merah TOI-6894, tidak memiliki cukup material (gas dan debu) dalam cakram protoplanet mereka. Dengan kata lain, tidak ada “bahan baku” yang cukup untuk membentuk inti planet yang besar dan kemudian mengakumulasi gas untuk menciptakan planet raksasa seukuran Saturnus atau Jupiter.
“Kami sebelumnya percaya bahwa bintang sekecil ini tidak dapat membentuk atau mempertahankan planet raksasa,” jelas Prof. Jamila Chouquar, seorang astronom yang terlibat dalam penelitian. Dr. Edward Bryant dari Universitas Warwick, pemimpin tim peneliti, menambahkan, “Pertanyaan tentang bagaimana bintang sekecil itu dapat menjadi tempat tinggal bagi planet sebesar itu adalah pertanyaan yang muncul dalam penemuan ini – dan kami belum dapat menjawabnya.”
Mungkinkah Ada Penjelasan Lain?
Melihat ketidakcocokan ini, beberapa ilmuwan mulai mempertimbangkan teori alternatif, seperti kolaps gravitasi disk protoplanet. Teori ini menyatakan bahwa di cakram gas dan debu yang sangat besar, sebagian material bisa langsung runtuh karena gravitasinya sendiri dan membentuk planet secara cepat, tanpa perlu inti padat terbentuk lebih dulu.
Namun, baik teori akresi inti maupun kolaps gravitasi disk belum bisa sepenuhnya menjelaskan keberadaan TOI-6894b. Ini menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang pembentukan planet di alam semesta masih jauh dari lengkap, dan mungkin ada mekanisme lain yang belum kita ketahui.
Dari Satelit NASA hingga Teleskop James Webb: Bagaimana Para Ilmuwan Menemukannya?
Penemuan luar biasa ini bermula dari sinyal yang ditangkap oleh Satelit Survei Eksoplanet Transit (TESS) milik NASA. TESS memang dirancang khusus untuk berburu planet di luar tata surya kita. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Edward Bryant menyaring data dari puluhan ribu bintang kerdil merah untuk mencari jejak planet raksasa tersembunyi.
Setelah sinyal awal terdeteksi, para astronom melakukan pengamatan lanjutan menggunakan teleskop berbasis di Bumi, termasuk observatorium seperti SPECULOOS, TRAPPIST, dan Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) di Chili. Observasi ini mengonfirmasi keberadaan dan karakteristik TOI-6894b.
Untuk mengungkap misteri pembentukan TOI-6894b, langkah selanjutnya adalah menganalisis atmosfernya secara mendalam. Para peneliti berencana menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dalam waktu dekat. Dengan JWST, mereka berharap dapat mendeteksi senyawa seperti metana atau bahkan amonia, yang dapat memberikan petunjuk penting tentang komposisi dan sejarah kelahiran planet raksasa ini.
Sebuah Peluang Baru untuk Memahami Alam Semesta
Penemuan bintang kecil TOI-6894 yang menjadi tuan rumah planet raksasa TOI-6894b adalah pengingat bahwa alam semesta selalu punya cara untuk mengejutkan kita. Temuan ini tidak hanya melanggar aturan astronomi lama, tetapi juga membuka pintu bagi pemahaman baru tentang bagaimana planet-planet terbentuk dan berevolusi.
Ini berarti mungkin ada lebih banyak planet raksasa di luar sana, mengitari bintang-bintang kecil yang jumlahnya sangat banyak di galaksi kita, daripada yang pernah kita duga. Para ilmuwan kini memiliki target baru yang menarik untuk penelitian lanjutan, dan siapa tahu, ini bisa menjadi kunci untuk mengungkap rahasia terbesar tentang kelahiran tata surya kita sendiri. Masa depan eksplorasi luar angkasa akan semakin seru!
FAQ
Tanya: Mengapa penemuan planet raksasa mengorbit bintang kecil seperti TOI-6894 dianggap melanggar aturan astronomi?
Jawab: Teori pembentukan planet yang ada menyatakan bahwa planet raksasa membutuhkan lebih banyak materi dari bintang induk untuk terbentuk, yang biasanya ditemukan pada bintang yang lebih besar.
Tanya: Apa itu bintang kerdil merah dan seberapa umum bintang jenis ini?
Jawab: Bintang kerdil merah adalah bintang yang lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari, dan merupakan jenis bintang yang paling umum di galaksi Bima Sakti.
Tanya: Apa nama planet raksasa yang ditemukan mengorbit bintang TOI-6894?
Jawab: Planet raksasa yang ditemukan mengorbit bintang TOI-6894 bernama TOI-6894b.