Stop Salah Paham! Benarkah Menangis Bikin Jantung Anak Kuat? Ini Kata Dokter!

Dipublikasikan 22 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Sebagai orang tua, kita pasti ingin yang terbaik untuk buah hati. Banyak nasihat turun-temurun yang kita dengar, salah satunya adalah keyakinan bahwa membiarkan anak menangis bisa bikin jantung anak kuat. Namun, apakah benar demikian? Atau ini hanya mitos belaka yang justru bisa membahayakan si kecil?

Mari kita luruskan pemahaman ini bersama. Artikel ini akan membahas tuntas fakta di balik mitos tersebut, risiko yang mungkin timbul jika anak dibiarkan menangis terlalu lama, serta cara-cara yang benar dan sehat untuk melatih jantung anak agar tumbuh kuat dan sehat, langsung dari sudut pandang dokter ahli. Bersiaplah untuk mendapatkan informasi penting yang bisa mengubah cara pandang Anda dalam merawat si kecil!

Benarkah Menangis Bikin Jantung Anak Kuat? Kata Dokter, Itu Mitos!

Mungkin Anda sering mendengar anjuran untuk “biarkan saja bayinya menangis, biar paru-parunya kuat” atau “jantungnya jadi terlatih”. Nyatanya, menurut para ahli kesehatan, anggapan ini keliru dan bahkan bisa berbahaya. Dokter Asmoko Resta Permana, SpJP(K) Subsp. Ped. PJB(K) dari Siloam Heart Hospital, dengan tegas menyatakan bahwa membiarkan bayi menangis bukanlah cara tepat untuk menyehatkan jantung.

“Menangis itu komunikasi, bukan olahraga untuk jantung,” jelas Dokter Asmoko.

Ini adalah poin krusial yang perlu kita pahami. Bagi bayi, menangis adalah satu-satunya cara mereka berkomunikasi. Mereka menangis untuk menyampaikan kebutuhan dasarnya, seperti lapar, haus, popok basah, merasa tidak nyaman, atau hanya ingin digendong dan mendapatkan perhatian. Jadi, alih-alih melatih organ vital, tangisan adalah sinyal penting yang harus segera direspons oleh orang tua.

Bahaya Membiarkan Anak Menangis Terlalu Lama: Bukan Kuat, Malah Berisiko!

Jika anggapan bahwa menangis bikin jantung anak kuat itu mitos, lalu apa yang terjadi jika bayi atau anak dibiarkan menangis terlalu lama? Dokter Asmoko menekankan bahwa kondisi ini justru dapat menimbulkan risiko serius.

Berikut beberapa bahaya yang mengintai jika anak dibiarkan menangis berkepanjangan:

  • Penurunan Kadar Oksigen: Tangisan yang terlalu lama dan intens bisa membuat bayi kehabisan napas. Akibatnya, terjadi penurunan kadar oksigen dalam tubuh.
  • Wajah Kebiruan (Sianosis): Kekurangan oksigen ini bisa terlihat dari wajah, bibir, atau bahkan kuku bayi yang tampak kebiruan. Ini adalah tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera.
  • Gangguan Otak dan Organ Vital: Suplai oksigen yang berkurang secara berulang kali dapat mengganggu perkembangan otak dan fungsi organ vital lainnya. Tentu saja ini sangat berbahaya bagi tumbuh kembang si kecil.
  • Breath Holding Spells (BHS): Kondisi ini terjadi ketika anak menahan napas saat menangis keras, marah, frustasi, atau kaget. BHS bisa berlangsung 30-60 detik, membuat bibir dan kulitnya kebiruan atau pucat, dan dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan anak pingsan. BHS bukanlah tindakan sengaja, melainkan respons refleks yang sulit dikontrol anak.

    • Tipe Cyanotic: Ditandai bibir dan kulit kebiruan, sering dikaitkan dengan frustasi atau kecewa yang diekspresikan lewat tangisan keras tanpa diikuti tarikan napas kembali.
    • Tipe Pallid: Ditandai kulit pucat, dipicu rasa sakit atau ketakutan tiba-tiba, seringkali disertai upaya berteriak tanpa suara.

Melihat risiko-risiko di atas, jelas bahwa membiarkan anak menangis bukanlah cara untuk melatih jantung, melainkan justru dapat membahayakan kesehatannya.

Jadi, Bagaimana Cara Tepat Melatih Jantung Anak Agar Kuat?

Lalu, jika menangis bikin jantung anak kuat itu mitos, bagaimana cara yang benar untuk melatih jantung anak agar sehat dan kuat? Dokter Asmoko menyarankan pendekatan yang jauh lebih sehat dan alami: aktivitas fisik.

  • Untuk Bayi: Stimulasi fisik sederhana seperti tummy time (tengkurap) atau permainan gerak ringan sangat dianjurkan. Ini membantu otot-otot bayi berkembang, termasuk otot jantungnya.
  • Untuk Anak yang Lebih Besar: Ajak anak untuk aktif bergerak melalui berbagai kegiatan menyenangkan:
    • Bermain sepeda
    • Berenang
    • Bermain bola atau lari-lari di taman
    • Melakukan permainan aktif lainnya

“Kalau anak dibiasakan bergerak, jantung otomatis bekerja lebih baik. Itu melatih jantung secara alami,” tambah Dokter Asmoko.

Aktivitas fisik ini bukan hanya menyehatkan jantung, tetapi juga mendukung perkembangan motorik, kognitif, dan sosial anak secara menyeluruh. Anak yang aktif cenderung memiliki berat badan ideal, tidur lebih nyenyak, dan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.

Peran Penting Orang Tua: Luruskan Mitos, Ciptakan Pola Hidup Sehat

Orang tua memiliki peran sangat besar dalam membentuk pola hidup sehat sejak dini pada anak. Salah satu tugas penting adalah meluruskan mitos-mitos yang menyesatkan seperti anggapan menangis bikin jantung anak kuat.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua:

  1. Respons Tangisan Anak: Jangan abaikan tangisan bayi. Segera cari tahu penyebabnya (lapar, popok basah, tidak nyaman, butuh perhatian) dan berikan kenyamanan yang dibutuhkan. Ini membangun ikatan emosional dan kepercayaan antara anak dan orang tua.
  2. Edukasi Kesehatan Anak: Mulailah mengenalkan pola hidup sehat melalui rutinitas sederhana di rumah:
    • Tidur cukup: Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang berkualitas.
    • Makan bergizi: Berikan asupan makanan yang seimbang dan kaya nutrisi.
    • Batasi screen time: Ajak anak untuk lebih banyak berinteraksi fisik dan bermain di luar.
  3. Jadilah Contoh: Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua aktif dan menerapkan gaya hidup sehat, anak pun akan cenderung mengikutinya.

Dengan edukasi yang benar dan praktik yang aman, kita bisa menggantikan mitos-mitos lama dengan kebiasaan yang lebih menyehatkan bagi generasi penerus kita.

Kesimpulan

Jadi, anggapan bahwa menangis bikin jantung anak kuat dokter mengatakan itu mitos belaka. Menangis adalah bentuk komunikasi vital bagi bayi, dan membiarkannya menangis terlalu lama justru dapat membahayakan kesehatan mereka, terutama karena risiko penurunan oksigen dan Breath Holding Spells.

Untuk kesehatan jantung anak yang optimal, fokuslah pada aktivitas fisik yang sesuai usia dan berikan respons yang tepat terhadap tangisan mereka. Peran aktif orang tua dalam meluruskan mitos dan membentuk pola hidup sehat sejak dini adalah kunci utama agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan sehat, baik fisik maupun mental. Mari jadi orang tua yang bijak dan berinformasi demi masa depan cerah si kecil!

FAQ

Tanya: Jika menangis bukan cara melatih jantung anak, bagaimana cara yang benar untuk menjaga kesehatan jantung anak?
Jawab: Cara yang benar adalah dengan memberikan nutrisi yang baik, memastikan anak cukup tidur, dan mendorong aktivitas fisik yang sesuai usia.

Tanya: Apa saja risiko jika anak dibiarkan menangis terlalu lama?
Jawab: Membiarkan anak menangis terlalu lama dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan mengabaikan kebutuhan dasar mereka yang sebenarnya.

Tanya: Mengapa menangis dianggap sebagai cara untuk “melatih paru-paru” dan apakah itu benar?
Jawab: Anggapan itu keliru; menangis adalah ekspresi kebutuhan bayi, bukan latihan yang efektif untuk memperkuat paru-paru atau jantung.