Yogyakarta, zekriansyah.com – Kesehatan adalah harta yang tak ternilai, dan deteksi dini menjadi kunci utamanya. Di Kota Medan, semangat menjaga kesehatan ini terlihat jelas baru-baru ini. Sebanyak 150 orang di Medan, mulai dari masyarakat umum hingga Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan antusias mengikuti kegiatan skrining hepatitis dan cek kesehatan gratis (CKG). Acara penting ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Hepatitis Sedunia, sebuah momen krusial untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit hati ini.
Antusiasme warga Medan tinggi dalam menjaga kesehatan, terbukti dengan partisipasi 150 orang dalam skrining Hepatitis dan cek kesehatan gratis yang diselenggarakan baru-baru ini.
Mengapa Skrining Hepatitis Penting untuk Kita?
Mungkin banyak dari kita yang merasa sehat-sehat saja, padahal di dalam tubuh bisa saja ada virus yang “bersembunyi”. Hepatitis, terutama jenis B dan C, seringkali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Padahal, jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan cepat, penyakit ini bisa berkembang menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan hati yang parah, bahkan berujung pada sirosis atau kanker hati.
Skrining atau pemeriksaan dini adalah cara terbaik untuk mengetahui status kesehatan hati kita. Dengan begitu, langkah pencegahan atau pengobatan bisa segera dilakukan sebelum terlambat. Ini bukan hanya tentang diri sendiri, tapi juga melindungi orang-orang terdekat dari risiko penularan.
Kolaborasi Apik untuk Kesehatan Masyarakat Medan
Kegiatan skrining hepatitis dan cek kesehatan gratis di Medan ini merupakan hasil kolaborasi ciamik antara Rumah Sakit Khusus Paru, UPT Puskesmas Kampung Baru, dan Kecamatan Medan Maimun. Acara ini sengaja digelar berdekatan dengan Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh setiap tanggal 28 Juli.
-
Peran ASN dan Masyarakat dalam Skrining Massal
Kepala Puskesmas Kampung Baru, dr. Adi Raja Brando Lubis, menjelaskan bahwa peserta kegiatan ini mencakup masyarakat luas dan ASN di lingkungan Kecamatan Medan Maimun. “Ada 150 orang yang ikut serta dan kita mengutamakan kepada ASN yang akan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya. Prioritas pada ASN ini tentu bertujuan agar para pelayan publik selalu dalam kondisi sehat prima saat melayani warga. Sekretaris Camat Medan Maimun, Eva Lucia Br. Simamora, juga berharap program kesehatan semacam ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga. -
Dukungan Penuh dari Berbagai Pihak Kesehatan
Dukungan terhadap acara ini juga datang dari Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli, melalui Kepala Marketingnya, Murni Harianti. Kolaborasi lintas sektor semacam ini sangat vital untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya deteksi dini.
Hepatitis di Indonesia: Data dan Upaya Penanganan
Hepatitis masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global, termasuk Indonesia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa sekitar 254 juta orang di dunia hidup dengan hepatitis B kronik dan 50 juta dengan hepatitis C kronik. Di Indonesia sendiri, Survei Kesehatan 2023 menunjukkan adanya 6,7 juta kasus hepatitis B dan 2,5 juta kasus hepatitis C.
Namun, ada kabar baik! Prevalensi hepatitis B di Indonesia berhasil ditekan, dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023. Capaian ini tidak lepas dari upaya peningkatan imunisasi bayi dan skrining ibu hamil. Meski begitu, masih banyak pekerjaan rumah, seperti deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil di Sumatera Utara yang masih rendah, dengan hanya sekitar 38.099 dari target 308.038 ibu hamil yang diperiksa hingga Juli 2024.
- Gerakan ATASI: Strategi Kemenkes Melawan Hepatitis
Kementerian Kesehatan Indonesia terus menggalakkan gerakan “ATASI” untuk melawan hepatitis. Gerakan ini meliputi:- Atasi Ketidaktahuan dengan Edukasi
- Atasi Keterlambatan Diagnosis dengan Skrining
- Atasi Akses Terbatas dengan Layanan Gratis
- Atasi Stigma dengan Empati dan Solidaritas
Yuk, Kenali Lebih Dekat Apa Itu Hepatitis!
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus. Ada lima jenis utama virus hepatitis (A, B, C, D, dan E) dengan cara penularan dan tingkat keparahan yang berbeda.
Gejala umum hepatitis seringkali mirip dengan flu biasa, seperti:
- Kelelahan dan tubuh terasa lemas
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri perut
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
Penting untuk diingat, hepatitis B dan C bisa menjadi kronis dan memicu komplikasi serius jika tidak ditangani.
Jangan Tunda, Skrining Dini adalah Kunci!
Kegiatan skrining hepatitis yang diikuti oleh 150 orang di Medan ini adalah contoh nyata bagaimana kesadaran dan tindakan proaktif dapat melindungi kesehatan masyarakat. Mari kita dukung terus program-program kesehatan semacam ini, dan jangan ragu untuk melakukan cek kesehatan secara berkala, termasuk skrining hepatitis. Ingat, mendeteksi lebih awal berarti mencegah masalah yang lebih besar di kemudian hari. Kesehatan kita, tanggung jawab kita!