Yogyakarta, zekriansyah.com – Transfer besar Benjamin Sesko ke Manchester United di awal musim ini memang menyedot banyak perhatian. Dengan banderol fantastis senilai 85 juta Euro, ekspektasi publik dan penggemar Setan Merah tentu melambung tinggi. Namun, setelah beberapa pertandingan, performa striker muda asal Slovenia ini masih jauh dari kata memuaskan. Ia belum mencetak gol maupun assist, membuat beberapa legenda Setan Merah angkat bicara, bahkan ada yang blak-blakan memprediksi Benjamin Sesko bakal memble jika ada satu masalah krusial yang tidak segera teratasi.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi akar masalah dan mengapa para legenda MU punya kekhawatiran besar? Mari kita selami lebih dalam pandangan mereka dan apa artinya bagi masa depan Sesko di Old Trafford. Artikel ini akan membantu Anda memahami mengapa seorang striker berbakat bisa kesulitan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Mengapa Sesko Belum Bersinar? Suara Para Legenda MU
Keresahan tentang performa Benjamin Sesko bukan tanpa alasan. Empat pertandingan, termasuk tiga kali sebagai pemain pengganti di Liga Inggris dan satu kali starter di Piala Liga, belum menghasilkan kontribusi nyata berupa gol atau assist. Situasi ini memicu analisis mendalam dari mantan-mantan bintang United.
Louis Saha: Lini Tengah Lemah, Kunci yang Hilang
Mantan striker Manchester United, Louis Saha, menjadi salah satu yang paling vokal. Menurut Saha, masalah utama yang menghambat Benjamin Sesko adalah konektivitas lini tengah dan depan yang lemah.
“Saya pikir dia (Benjamin Sesko) mampu jika manajer berhasil menghubungkan antara lini tengah dan striker,” kata Saha, yang punya rekor 42 gol untuk MU. “Sayangnya, kami tidak mendapatkan gelandang yang kami inginkan. Kami masih sangat lemah di departemen itu. Dan inilah mengapa saya pikir Sesko mungkin akan kesulitan sampai kami menyelesaikannya.”
Saha mengakui Sesko memiliki kualitas individu yang mumpuni—tinggi, pandai menyundul bola, dan sangat teknis. Namun, tanpa suplai bola yang memadai dan kreasi dari lini tengah, bahkan striker terbaik sekalipun akan kesulitan. Ini seperti seorang koki hebat yang tidak punya bahan baku berkualitas; sehebat apa pun dia, masakan yang dihasilkan tidak akan maksimal. Peran playmaker seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo juga disebut Saha sangat krusial untuk bersinar agar Sesko tidak semakin kesulitan.
Tekanan Old Trafford dan Pelajaran dari Pendahulu
Selain masalah teknis di lapangan, tekanan di Manchester United juga menjadi sorotan. Paul Scholes, legenda gelandang MU, terang-terangan menilai keputusan klub mendatangkan Benjamin Sesko adalah tidak tepat. Scholes khawatir transfer mahal ini akan mengulangi kesalahan serupa dengan Rasmus Hojlund yang kesulitan beradaptasi di musim pertamanya. Ia menekankan bahwa penyerang tengah di United menuntut kesiapan mental yang luar biasa karena tekanan di Old Trafford sangatlah besar.
Senada dengan Scholes, Rio Ferdinand juga memberikan wejangan keras. Ferdinand mengimbau Sesko untuk waspada dan belajar dari kegagalan para pendahulunya seperti Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee. Menurutnya, publik Old Trafford cenderung tidak sabaran. “Tidak ada kesabaran (untuk menanti para penyerang beradaptasi). Mereka harus langsung bekerja keras,” ujar Ferdinand. Ini berarti Sesko dituntut untuk beradaptasi secepat mungkin dengan kerasnya Premier League dan langsung menunjukkan performa terbaiknya.
Bukan Sekadar Skill Individu: Apa yang Dibutuhkan Sesko?
Jelas, masalah Benjamin Sesko bukan semata-mata pada kualitas pribadinya. Dwight Yorke, legenda MU lainnya, justru memberikan dukungan. Ia yakin Sesko punya talenta besar dan bisa menjadi starter di skuad Manchester United asalkan mau bekerja keras dan beradaptasi. Perbedaan antara Bundesliga (liga lamanya di RB Leipzig) dan Premier League memang signifikan, menuntut fisik, mental, dan kecepatan bermain yang lebih tinggi.
Manajer Ruben Amorim kini memiliki tugas berat untuk menemukan formula yang tepat, terutama di lini tengah. Tanpa gelandang yang mampu menciptakan peluang dan menghubungkan permainan, striker seharga 85 juta Euro sekalipun bisa terlihat “memble”. Ini adalah tantangan besar bagi tim pelatih untuk memaksimalkan potensi Sesko.
Perbandingan Pilihan Transfer: Newcastle vs Manchester United
Keputusan Benjamin Sesko memilih Manchester United juga sempat menjadi bahan perbincangan, terutama setelah ada tawaran dari Newcastle United. Alan Shearer, legenda Newcastle, bahkan sempat menyindir pilihan Sesko. Shearer heran mengapa Sesko memilih MU yang saat itu absen di kompetisi antarklub Eropa dan nihil trofi di musim lalu, padahal Newcastle berhasil menjuarai Carabao Cup dan akan bermain di Liga Champions.
Meski Shearer mengakui MU adalah tim besar, sindiran ini menyoroti perbedaan ekspektasi dan tekanan yang mungkin dirasakan Sesko. Di Newcastle, ia mungkin mendapatkan panggung yang lebih “nyaman” untuk berkembang, sementara di United, sorotan dan tuntutan jauh lebih besar.
Kesimpulan
Prediksi bahwa Benjamin Sesko bakal memble di Manchester United memang diungkapkan oleh beberapa legenda MU, dan sebagian besar menunjuk pada masalah lini tengah yang lemah sebagai biang kerok utama. Tekanan luar biasa dari para penggemar dan tuntutan adaptasi cepat di Premier League juga menjadi faktor penting.
Kini, bola ada di tangan Ruben Amorim dan tim pelatih untuk segera menemukan solusi di lini tengah agar suplai bola ke Benjamin Sesko lebih optimal. Hanya dengan dukungan yang tepat dan kerja keras sang pemain, Sesko bisa membuktikan bahwa prediksi “memble” itu salah dan mulai bersinar di panggung Old Trafford. Mari kita nantikan apakah striker muda ini mampu mengatasi tantangan dan menjadi bintang yang diharapkan!