Yogyakarta, zekriansyah.com – Kekalahan telak 0-8 yang dialami Timnas Brunei Darussalam U-23 dari Timnas Indonesia U-23 di laga perdana Piala AFF U-23 2025 memang menyisakan banyak cerita. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tim Garuda Muda tampil perkasa. Lalu, apa kata pelatih Brunei kalah Timnas U23? Pelatih Aminuddin Jumat punya pandangan menarik yang bisa jadi pelajaran bagi timnya.
Pelatih Brunei Darussalam U-23, Faizal Kassim, membeberkan evaluasi usai timnya dibantai 0-8 oleh Timnas Indonesia U-23 pada laga perdana Piala AFF U-23 2025.
Bagi Anda yang penasaran dengan reaksi sang pelatih dan bagaimana tim Brunei menyikapi hasil ini, artikel ini akan mengupas tuntas pernyataan Aminuddin Jumat, serta sedikit menyinggung tanggapan dari kubu Timnas Indonesia U-23. Mari kita selami lebih dalam!
Kekalahan Telak, Pelajaran Berharga bagi Brunei
Aminuddin Jumat, pelatih Timnas Brunei Darussalam U-23, tak menunjukkan kekecewaan berlebihan meskipun timnya dibantai delapan gol tanpa balas. Baginya, pertandingan melawan Timnas Indonesia U-23 justru menjadi kesempatan emas yang jarang mereka dapatkan. Ini adalah momen langka untuk menguji kemampuan timnya melawan lawan yang jauh lebih kuat.
“Ini adalah pengalaman bagus buat kami karena bisa bermain melawan tim besar seperti Indonesia, Malaysia, Filipina. Kami jarang dapat kesempatan melawan tim-tim besar,” ujar Aminuddin Jumat dalam konferensi pers usai laga. Ia menambahkan bahwa skuad Garuda Muda memang unggul dari segi kualitas dan performa di lapangan.
Mengagumi Permainan Timnas Indonesia U-23
Aminuddin secara terang-terangan mengakui bahwa Timnas Indonesia U-23 menunjukkan permainan yang impresif. Ia menyoroti beberapa aspek yang membuatnya terkesan dan ingin dijadikan contoh bagi anak asuhnya.
- Pergerakan yang Dinamis: Pemain Indonesia bergerak dengan sangat baik di lapangan, menciptakan ruang dan peluang.
- Komunikasi Efektif: Antarpemain Timnas Indonesia U-23 terlihat memiliki komunikasi yang solid dan terkoordinasi.
- Pengambilan Keputusan Cepat: Para pemain Garuda Muda mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi-situasi krusial di pertandingan.
“Secara khusus malam ini, (di pertandingan melawan) Indonesia, (kami lihat) mereka bergerak, berkomunikasi, dan mengambil keputusan dengan baik. Saya harap para pemain bisa belajar dari pertandingan ini,” tegas Aminuddin. Kekalahan ini, katanya, adalah bagian dari proses pembelajaran.
Sorotan pada Komunikasi Internal Tim Brunei
Meski memuji lawan, Aminuddin Jumat juga tak lupa mengevaluasi performa timnya sendiri. Salah satu masalah utama yang ia soroti adalah kurangnya komunikasi antarpemain dalam skuad Brunei Darussalam U-23. Hal ini terasa sangat jelas, terutama setelah gawang mereka kebobolan gol pertama di babak pertama.
“Dari sisi kami, kami kurang dalam hal komunikasi antarpemain, dan itu terjadi di babak pertama usai kebobolan pertama,” ungkap Aminuddin. Ia mengakui bahwa menghadapi tim sekelas Indonesia memang membutuhkan tingkat koordinasi dan komunikasi yang jauh lebih baik. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Aminuddin dan staf pelatihnya.
Fokus ke Depan: Persiapan Lawan Malaysia dan Filipina
Setelah kekalahan yang menyakitkan ini, Timnas Brunei Darussalam U-23 akan menghadapi tantangan berikutnya, yaitu melawan Malaysia pada Jumat (18/7/2025). Aminuddin Jumat memilih untuk tidak terlalu memikirkan hasil buruk ini terlalu lama. Ia ingin para pemainnya fokus untuk pertandingan selanjutnya.
“Kami punya waktu istirahat dua hari. Tentu kita akan mencoba yang terbaik saat laga melawan Malaysia dan Filipina,” kata Aminuddin. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya perlu menenangkan pikiran terlebih dahulu sebelum berdiskusi dengan tim untuk mempersiapkan strategi di laga-laga berikutnya.
Reaksi Pelatih Timnas Indonesia U-23: Vanenburg Tak Lantas Puas
Di sisi lain, meskipun meraih kemenangan telak 8-0, pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, ternyata tidak sepenuhnya puas. Ia menyoroti penurunan performa timnya di babak kedua. Setelah unggul 7-0 di paruh pertama, Garuda Muda hanya mampu menambah satu gol di babak kedua.
“Saya pikir kita bermain apik pada babak pertama. Lalu, pada babak kedua kita tidak tampil sebaik di babak pertama,” ujar Vanenburg. Ia menekankan pentingnya menjaga konsistensi permainan selama 90 menit penuh. Jens Raven, pencetak enam gol di laga tersebut, juga sependapat bahwa tim harus tetap fokus dan mempertahankan intensitas seperti di babak pertama, meskipun sudah unggul jauh.
Vanenburg menegaskan bahwa masih banyak aspek yang perlu diperbaiki, termasuk masalah final pass dan kemampuan untuk terus mencetak gol di babak kedua. Ini menunjukkan bahwa meskipun menang besar, Timnas Indonesia U-23 tidak boleh cepat berpuas diri dan harus terus berkembang.
Klasemen Sementara dan Langkah Selanjutnya
Kemenangan ini menempatkan Timnas Indonesia U-23 di puncak klasemen Grup A Piala AFF U-23 2025 dengan tiga poin, unggul selisih gol dari Filipina yang juga meraih kemenangan 2-0 atas Malaysia. Sementara itu, Brunei Darussalam U-23 berada di posisi juru kunci.
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: hasil dan mengejutkan!
Selanjutnya, Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Filipina pada Jumat (18/7/2025) malam. Pertandingan ini diprediksi akan menjadi ujian yang lebih berat bagi Garuda Muda.
Kesimpulan
Kekalahan telak 0-8 dari Timnas Indonesia U-23 memang pahit, namun bagi pelatih Brunei Darussalam U-23 Aminuddin Jumat, ini adalah pelajaran berharga. Ia melihat pertandingan ini sebagai kesempatan langka untuk belajar dari tim yang lebih besar, terutama dalam hal pergerakan, komunikasi, dan pengambilan keputusan. Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, juga mengingatkan timnya untuk tidak cepat berpuas diri dan terus memperbaiki performa, khususnya di babak kedua. Kedua tim kini menatap pertandingan berikutnya dengan target dan evaluasi masing-masing. Semoga sepak bola Asia Tenggara semakin berkembang!