Yogyakarta, zekriansyah.com – Awal musim 2025-2026 di Eropa membawa kabar beragam bagi para penggawa Timnas Indonesia. Dua nama yang tengah jadi sorotan adalah Jay Idzes dan Eliano Reijnders. Keduanya, meski sama-sama berdarah Merah Putih, justru menjalani fase berbeda di klub masing-masing. Jay Idzes masih harus bersabar menanti debutnya, sementara Eliano Reijnders sudah tancap gas dengan performa ‘gacor’ di Liga Belanda.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa nasib kedua pemain Timnas Indonesia ini begitu kontras di awal musim, serta bagaimana dampaknya bagi masa depan mereka di kancah sepak bola Eropa dan bersama Garuda.
Jay Idzes dan Awal Musim di Sassuolo: Menanti Debut di Serie A
Jay Idzes, bek tangguh yang sebelumnya bersinar bersama Venezia, memulai babak baru di Serie A bersama Sassuolo. Transfer senilai €8 juta (sekitar Rp141 miliar) ini menunjukkan betapa besar harapan klub terhadapnya. Namun, awal musim 2025-2026 tidak langsung berjalan mulus seperti yang mungkin dibayangkan banyak pihak.
Transisi ke Sassuolo: Ekspektasi vs Realita
Dalam laga perdana Sassuolo di putaran pertama Coppa Italia 2025-2026 melawan Catanzaro (15/8/2025), nama Jay Idzes memang masuk dalam daftar susunan pemain. Sayangnya, bek berusia 25 tahun itu harus puas duduk di bangku cadangan hingga peluit panjang dibunyikan. Pelatih Fabio Grosso belum memberinya kesempatan debut.
Situasi ini wajar mengingat Jay baru bergabung dengan Sassuolo kurang dari seminggu sebelum pertandingan tersebut. Proses adaptasi dengan tim baru, rekan-rekan, dan taktik pelatih menjadi prioritas. Meskipun demikian, investasi besar Sassuolo mengindikasikan bahwa Jay diproyeksikan sebagai pemain inti dan bukan sekadar pelapis di masa depan.
Eliano Reijnders: Bintang yang Bersinar di PEC Zwolle
Berbeda 180 derajat dengan Jay Idzes, Eliano Reijnders justru sudah ‘gacor’ alias tampil cemerlang bersama PEC Zwolle di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Eliano, yang memilih bertahan di klub lamanya, menunjukkan konsistensi performa yang luar biasa.
Performa Impresif Eliano di Eredivisie
Gelandang muda ini sudah membukukan penampilan ke-100 bersama PEC Zwolle pada Januari 2025 lalu, sebuah pencapaian yang membanggakan. Ia bahkan turut membantu timnya meraih kemenangan penting 3-1 atas PSV Eindhoven dalam laga bersejarah tersebut. Di awal musim 2025-2026, Eliano Reijnders kembali menunjukkan tajinya.
Pada pekan kedua Eredivisie, Eliano masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-71 saat PEC Zwolle mengalahkan SC Telstar 2-0. Meski dari bangku cadangan, kehadirannya mampu menjaga stabilitas tim dan memastikan PEC Zwolle memuncaki klasemen sementara Liga Belanda. Sebelumnya, Eliano juga sukses mencetak gol perdananya di Eredivisie musim ini, membuktikan ketajamannya di lini tengah.
Mengapa Nasib Mereka Berbeda? Analisis Singkat
Perbedaan nasib antara Jay Idzes dan Eliano Reijnders di awal musim ini sejatinya cukup bisa dipahami jika kita melihat beberapa faktor kunci:
- Transisi Klub vs. Stabilitas: Jay Idzes baru saja pindah ke Sassuolo, klub yang lebih besar dan liga yang lebih kompetitif (Serie A). Ia membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan taktik baru Fabio Grosso dan rekan setimnya. Sementara itu, Eliano Reijnders sudah menjadi bagian integral dari PEC Zwolle selama beberapa musim, membuatnya lebih nyaman dan langsung bisa tampil maksimal.
- Peran dan Ekspektasi: Sassuolo menggelontorkan dana besar untuk Jay, yang berarti ia adalah investasi jangka panjang dan diproyeksikan sebagai bek inti. Namun, pelatih mungkin ingin memberinya waktu. Eliano, di sisi lain, sudah membuktikan dirinya sebagai pemain kunci di PEC Zwolle, bahkan pernah menjadi kapten di pramusim, menunjukkan kepercayaan penuh dari tim.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Performa kedua pemain ini tentu akan diamati ketat oleh staf pelatih Timnas Indonesia, termasuk pelatih Patrick Kluivert.
Pengalaman Jay Idzes di Serie A, meski diawali dari bangku cadangan, akan sangat berharga begitu ia mendapatkan menit bermain reguler. Liga Italia dikenal dengan intensitas dan taktik yang tinggi, yang bisa mengasah kemampuannya lebih jauh. Sebagai seorang kapten di klub sebelumnya (Venezia) dan Timnas, mentalitas kepemimpinannya akan tetap menjadi aset.
Sementara itu, performa ‘gacor’ Eliano Reijnders di Eredivisie akan memperkuat posisinya di lini tengah. Konsistensi dan kontribusinya dalam mencetak gol atau assist akan menjadi nilai plus. Keberadaannya yang sudah mencapai 100 penampilan bersama klub menunjukkan kematangan dan pengalaman yang bisa ia bawa ke skuad Garuda. Kompetisi sehat antara para pemain abroad ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Timnas Indonesia secara keseluruhan.
Kesimpulan
Singkatnya, awal musim 2025-2026 ini menyajikan kisah kontras bagi Jay Idzes dan Eliano Reijnders. Jay sedang dalam fase adaptasi dan menanti debutnya di klub baru yang ambisius, sementara Eliano sudah langsung tancap gas dengan performa ‘gacor’ yang membuatnya menjadi andalan timnya.
Keduanya adalah aset berharga bagi Timnas Indonesia, dan kita tentu berharap Jay segera mendapatkan kesempatan bermain reguler di Serie A, sementara Eliano terus mempertahankan performa impresifnya. Mari kita nantikan kiprah selanjutnya dari dua bintang muda kebanggaan Merah Putih ini!