Cole Palmer “Dingin” di Awal Musim 2025/2026: Ada Apa dengan Si Penyihir Chelsea?

Dipublikasikan 18 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tak kenal Cole Palmer? Pemain muda yang dijuluki “Cold Palmer” ini sukses mencuri perhatian sejak bergabung dengan Chelsea. Julukan itu melekat karena ketenangannya yang luar biasa di depan gawang lawan, seolah-olah dia bisa membekukan pertahanan lawan dan mencetak gol dengan santai. Namun, di awal musim Liga Inggris 2025/2026, ada yang berbeda. Performa Palmer justru terlihat “dingin” dalam artian yang kurang positif.

Cole Palmer

Cole Palmer alami penurunan performa di awal Liga Primer Inggris musim 2025/2026 setelah sebelumnya bersinar di Piala Dunia Antarklub.

Banyak penggemar Chelsea bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada bintang mereka? Setelah tampil gemilang di paruh musim sebelumnya dan membawa Chelsea meraih trofi, mengapa kini ia seolah kesulitan menemukan sentuhan magisnya? Mari kita telusuri lebih dalam perjalanan Cole Palmer di tahun 2025 ini, dari puncak kejayaan hingga periode yang penuh tantangan.

Kilau “Dingin” Palmer di Piala Dunia Antarklub 2025: Sang Pahlawan Chelsea

Sebelum kita membahas periode “dingin” yang sedang dialami Cole Palmer, penting untuk mengingat kembali bagaimana ia bersinar terang di paruh pertama tahun 2025. Puncaknya adalah saat Chelsea menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025 di New Jersey, Amerika Serikat. Di final melawan Paris Saint-Germain (PSG), Palmer tampil layaknya seorang maestro.

Ia mencetak dua gol krusial dan satu assist yang mengantarkan Chelsea menang telak 3-0 atas raksasa Prancis itu. Penampilannya yang tenang dan mematikan membuatnya diganjar penghargaan Pemain Terbaik Turnamen. Bahkan, saat menerima trofi dari Presiden AS Donald Trump, Palmer tetap menunjukkan gestur “dingin” yang ikonik, yang kemudian menjadi viral. Di tengah euforia dan panasnya cuaca Amerika, Cole Palmer benar-benar tampil cool dan mematikan, membuktikan dirinya adalah “pembunuh berdarah dingin” di lapangan.

Ketika “Dingin” Berubah Arti: Performa Palmer yang Menurun di Tahun 2025

Sayangnya, setelah kegemilangan di Piala Dunia Antarklub, sentuhan magis Cole Palmer seolah meredup. Istilah “dingin” kini lebih sering dikaitkan dengan performanya yang cenderung menurun, bukan lagi ketenangan dalam mencetak gol. Sumber menyebutkan bahwa Cole Palmer masih dingin di 2025, terutama sejak pertengahan Januari.

Dalam pertandingan pembuka Liga Inggris 2025/2026 melawan Crystal Palace yang berakhir 0-0, Palmer mendapatkan rating cukup rendah, yaitu 6,5 dari Fotmob. Ia tercatat melepaskan empat percobaan tembakan tanpa satu pun yang mengarah ke gawang, dan 14 kali kehilangan bola. Lebih mengkhawatirkan lagi, sejak 14 Januari 2025, Palmer belum sekalipun mencetak gol dari permainan terbuka. Dari 19 pertandingan Liga Inggris di tahun ini, ia hanya menorehkan tiga gol (dua di antaranya dari penalti) dan dua assist.

Ini adalah periode yang cukup “kering” bagi seorang pemain sekaliber Palmer, yang di awal musim sebelumnya begitu produktif. Ibarat karakter Elsa di film Frozen yang kehilangan kekuatannya, daya magis Palmer dalam membekukan pertahanan lawan dan mencetak gol mendadak melemah.

Mencari Akar Masalah: Jackson dan Ekspektasi Tinggi

Mengapa performa Cole Palmer 2025 ini mengalami penurunan? Salah satu hipotesis yang muncul dari pengamat sepak bola, seperti Paul Merson, adalah absennya striker Nicolas Jackson. Palmer yang bermain sebagai “nomor 10” di belakang striker, sangat mengandalkan pergerakan cepat Jackson untuk memecah konsentrasi pertahanan lawan.

Tanpa Jackson, Palmer seolah harus melakukan segalanya sendiri, membuat serangan Chelsea menjadi terlalu rapat dan mudah dibaca. Statistik menunjukkan, Palmer jauh lebih produktif saat bermain bersama Jackson. Ia mencatatkan 34 gol dan 17 assist dalam 53 penampilan bersama striker asal Senegal itu, namun hanya dua gol dari enam laga tanpa kehadirannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya chemistry antara Cole Palmer dan rekan setimnya, terutama di lini depan.

Pandangan Pelatih dan Statistik Lanjutan: Hanya Butuh Momentum?

Meskipun ada kekhawatiran dari publik, Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tetap tenang. Ia beranggapan bahwa wajar bagi seorang pemain bintang untuk mengalami periode paceklik gol atau assist. “Cole Palmer hanya manusia biasa. Hal terpenting adalah dia bahagia dan dia mengetahui itu sesuatu yang normal,” ujar Maresca.

Secara statistik lanjutan, The Analyst bahkan menunjukkan hal menarik. Meskipun kreasi peluang Palmer per 90 menit sedikit menurun, kualitas umpan yang berpotensi menghasilkan gol (expected assist atau xA) justru naik. Ini mengindikasikan bahwa Palmer masih menciptakan peluang berkualitas, hanya saja belum berbuah assist. Begitu pula dengan jumlah tembakan dan sentuhan di kotak penalti yang malah meningkat. Ini bisa berarti Cole Palmer tidak “menghilang”, hanya sedang mencari momentumnya kembali.

Kesimpulan: Menanti Kembalinya Kilau Sejati Cole Palmer

Periode “Cole Palmer dingin 2025” memang menjadi sorotan, terutama setelah performa eksplosifnya di Piala Dunia Antarklub 2025. Dari seorang pahlawan yang tenang dan mematikan, kini ia menghadapi tantangan untuk kembali menemukan sentuhan emasnya di Liga Inggris 2025/2026.

Namun, sepak bola adalah tentang momentum. Dengan dukungan pelatih dan rekan tim, serta keyakinannya sendiri – “Jangan khawatir, saya akan kembali,” ujarnya – ada harapan besar bahwa Cole Palmer akan segera memecahkan kebuntuan. Para penggemar Chelsea tentu tak sabar menanti kembalinya kilau sejati “Cold Palmer”, yang akan kembali membekukan pertahanan lawan dengan gol dan assist spektakuler!