Dinkes DKI Luncurkan Jakstar: Program Inovatif Cegah Diabetes Remaja Jakarta

Dipublikasikan 31 Juli 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dulu, mendengar kata diabetes, mungkin yang terbayang adalah penyakit yang menyerang kakek-nenek kita. Tapi, coba perhatikan sekeliling, makin banyak lho, anak muda bahkan remaja yang sudah berhadapan dengan “si manis” ini. Fenomena ini tentu jadi alarm serius, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Untungnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak tinggal diam. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, mereka baru saja luncurkan Jakstar, sebuah program keren untuk cegah diabetes remaja Jakarta dan membangun generasi muda yang lebih sehat.

Dinkes DKI Luncurkan Jakstar: Program Inovatif Cegah Diabetes Remaja Jakarta

Dinkes DKI Jakarta luncurkan program Jakstar untuk menekan angka diabetes pada remaja seiring meningkatnya kasus penyakit metabolik di kalangan anak muda.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa diabetes kini menjadi ancaman nyata bagi remaja, apa itu program Jakstar yang inovatif ini, dan bagaimana inisiatif Pemprov DKI Jakarta ini diharapkan bisa menjadi solusi. Yuk, kita selami lebih dalam agar bisa bersama-sama menjaga kesehatan masa depan kita!

Ancaman “Si Manis” yang Kian Muda: Mengapa Diabetes Mengintai Remaja Jakarta?

Perubahan gaya hidup memang membawa banyak kemudahan, tapi juga tantangan baru, terutama bagi kesehatan. Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, menyoroti fakta bahwa jika dulu diabetes identik dengan lansia, kini banyak orang di usia 30-40 tahun sudah menderita penyakit “kencing manis” ini. Bahkan, remaja pun tak luput dari ancaman serius ini.

Salah satu pemicu utamanya adalah gaya hidup yang cenderung sedentari, alias minim aktivitas fisik. Coba bayangkan, berapa banyak remaja yang menghabiskan sebagian besar waktunya duduk di depan komputer atau asyik dengan gadget? Kurangnya bergerak ini diperparah dengan pola makan yang tidak sehat. Makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak kini mudah sekali dijangkau dan seringkali jadi pilihan utama.

Kombinasi antara gaya hidup sedentari dan pola makan tidak sehat ini menjadi “bom waktu” yang memicu risiko berbagai penyakit tidak menular, termasuk diabetes melitus, hipertensi, hingga penyakit jantung, bahkan di usia yang sangat muda. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menunjukkan prevalensi kasus diabetes melitus pada anak meningkat drastis, dan Jakarta menjadi salah satu kota penyumbang kasus terbanyak.

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: Diabetes Usia Muda Jadi Ancaman Kota Besar: Mengapa Jakarta dan Generasi Muda Kian Rentan?

Data dari skrining kesehatan yang dilakukan Dinkes DKI Jakarta pada Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta di tahun 2024 juga cukup mengejutkan. Dari 9.936 ASN yang diskrining, sebanyak 62,09 persen di antaranya mengalami obesitas. Ini adalah indikator kuat bahwa pola hidup tidak sehat sudah meresap di masyarakat Jakarta. Jika orang dewasa saja rentan, apalagi remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan dan pembentukan kebiasaan.

Kategori Obesitas ASN DKI Jakarta (2024) Persentase
Obesitas I 40,03%
Obesitas II 22,06%
Total Obesitas 62,09%

Mengenal Jakstar: Sehat Itu Asyik, Bukan Beban!

Melihat kondisi yang mengkhawatirkan ini, Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat. Mereka meluncurkan Jakstar sebagai program preventif yang fokus pada upaya cegah diabetes melitus remaja Jakarta. Program ini dirancang khusus untuk pelajar SMA di Jakarta, menjadikannya menarik dan relevan dengan dunia mereka.

Apa yang membuat Jakstar berbeda? Program ini mengusung pendekatan berbasis gamifikasi atau permainan. Wakil Kepala Dinkes DKI Jakarta, Lies Dwi, menjelaskan, “Kita akan buat ini dalam bentuk gamifikasi atau permainan. Kita akan mulai dari kelompok anak SMA, kalau mereka mempraktikkan aktivitas sehat mereka bisa dapat poin itu nanti poinnya dikumpulkan, kita sediakan hadiah.”

Bayangkan saja, setiap kali siswa berolahraga, menjaga pola makan sehat, atau melakukan aktivitas fisik lainnya, mereka akan mendapatkan poin. Poin-poin ini bisa dikumpulkan dan ditukar dengan hadiah menarik. Ini seperti bermain game di mana poin dan hadiah memotivasi kita untuk terus bermain, namun kali ini, yang “dimainkan” adalah perilaku hidup sehat. Konsep ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan baik secara menyenangkan, bukan sekadar kewajiban.

Program Jakstar akan dimulai di beberapa SMA percontohan di Jakarta. Lies Dwi berharap, melalui program ini, para pelajar akan menjadi “bintang-bintang anak muda” yang sejak dini sudah memiliki perilaku hidup sehat. Tujuannya jelas: Pemprov DKI Jakarta ingin mencegah dan menekan angka penyakit tidak menular, sehingga warga Jakarta tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan produktif.

Lebih dari Sekadar Permainan: Strategi Komprehensif Dinkes DKI

Peluncuran Jakstar hanyalah salah satu bagian dari upaya menyeluruh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam memerangi diabetes melitus dan penyakit tidak menular lainnya. Mereka memiliki strategi yang lebih luas dan terintegrasi untuk membangun gaya hidup sehat di Ibu Kota.

Beberapa inisiatif lain yang patut diacungi jempol antara lain:

  • Program Kantin Sehat: Sejak tahun 2013, DKI Jakarta telah memiliki program penguatan kantin sehat di sekolah-sekolah melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 140. Program ini terus ditingkatkan, dengan target 450 sekolah memiliki kantin sehat yang didampingi untuk memastikan panganan yang dijual aman dan bergizi.
  • Cek Kesehatan Gratis (CKG): Dinkes DKI Jakarta juga menyediakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk semua kelompok usia, mulai dari bayi lahir, pelajar (berbasis sekolah), hingga dewasa dan lansia di puskesmas. Program CKG ini menyasar 1.997.082 anak di Jakarta, termasuk mereka yang tidak mengakses pendidikan formal, untuk deteksi dini masalah kesehatan.
  • Peran Edukasi dan Konseling Mental: Edukasi menjadi pilar penting. Dinkes DKI Jakarta aktif melakukan kampanye hidup sehat dengan melibatkan berbagai pihak. Tak hanya fisik, kesehatan mental juga menjadi fokus. Melalui layanan Jak Care, warga Jakarta dapat mengakses konseling psikologis gratis dengan psikolog profesional, karena stres dan masalah emosional juga dapat memengaruhi kebiasaan makan dan tingkat aktivitas fisik.

Mari Bersama Wujudkan Remaja Jakarta yang Sehat dan Bebas Diabetes!

Melihat meningkatnya ancaman diabetes melitus pada remaja, inisiatif Pemprov DKI Jakarta melalui program Jakstar adalah langkah yang patut diapresiasi. Dengan pendekatan gamifikasi yang menarik, diharapkan gaya hidup sehat bukan lagi menjadi beban, melainkan kebiasaan yang menyenangkan bagi para pelajar.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci! Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Jakstar untuk Cegah Diabetes Melitus Remaja

Namun, upaya ini tidak bisa berhasil tanpa peran aktif dari kita semua. Sebagai orang tua, mari kita menjadi contoh dan pendukung utama dalam menciptakan lingkungan yang mendorong anak-anak untuk aktif bergerak dan memilih makanan bergizi. Bagi para remaja, ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan Anda. Mari bersama-sama mendukung program Jakstar dan komitmen Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk cegah diabetes melitus remaja Jakarta, demi terciptanya generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing!