Yogyakarta, zekriansyah.com – Ajang bulutangkis prestisius Japan Open 2025 baru saja bergulir, dan sorotan tertuju pada salah satu wakil terbaik Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Sayangnya, perjuangan Gregoria tahan di turnamen ini harus berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. Unggulan kedelapan di nomor tunggal putri ini harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah sejak babak pertama.
Gregoria Mariska Tunjung tersingkir di babak awal Japan Open 2025, menguji ketangguhan pasca-comeback di tengah persaingan ketat.
Artikel ini akan mengulas detail pertandingan, tantangan yang dihadapi Gregoria, serta bagaimana ia menyikapi hasil ini sebagai bagian dari perjuangan panjangnya kembali ke performa terbaik. Mari kita selami lebih dalam kisah Gregoria Mariska Tunjung di Tokyo.
Perjalanan Singkat Gregoria di Japan Open 2025
Pada Selasa, 15 Juli 2025, di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Gregoria Mariska Tunjung berhadapan dengan Riko Gunji dari Jepang. Pertandingan ini menandai penampilan perdananya di kancah internasional setelah absen cukup lama.
Duel ini berlangsung cukup singkat, hanya 35 menit. Gregoria harus menelan pil kekalahan dua gim langsung dengan skor akhir 10-21 dan 12-21.
- Gim Pertama: Awal gim pertama sempat berjalan ketat, dengan kedudukan imbang 7-7. Namun, Riko Gunji berhasil mendulang empat poin beruntun dan unggul 11-7 saat interval. Selepas jeda, Gregoria banyak melakukan kesalahan sendiri, memberikan keuntungan besar bagi Gunji yang akhirnya menutup gim pertama dengan skor 21-10.
- Gim Kedua: Gregoria sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di awal gim kedua, bahkan sempat unggul 4-1. Namun, Gunji dengan cepat mengejar dan menyamakan kedudukan 4-4. Permainan sengit terjadi hingga skor 9-9, sebelum Gunji kembali melesat dan unggul 11-9 di interval. Setelah itu, dominasi Gunji tak terbendung, dan ia berhasil mengunci kemenangan 21-12.
Di Balik Kekalahan: Tantangan Comeback Gregoria Mariska
Kekalahan di babak pertama Japan Open 2025 ini tentu menyisakan kekecewaan bagi Gregoria dan para pendukungnya. Namun, ada cerita perjuangan yang lebih besar di balik hasil tersebut. Ini adalah turnamen pertama bagi Gregoria sejak ia absen dari kompetisi internasional pada April lalu akibat masalah vertigo yang cukup serius.
Dalam pernyataannya, Gregoria mengungkapkan perasaannya:
“Pastinya saya senang bisa kembali ke turnamen, tapi secara hasil memang belum sesuai harapan. Permainan saya sama sekali belum baik, sementara lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan.”
Ia juga secara jujur mengakui bahwa kondisi fisik dan mentalnya belum sepenuhnya pulih untuk bersaing di level tertinggi. “Selain fisik yang masih jadi catatan, tadi di lapangan saya merasa ketika kondisi tertekan saya tidak bisa menjadikan itu sebagai pacuan, malah justru terbawa suasana, agak panik, dan tidak bisa kontrol,” ujarnya.
Ini adalah gambaran nyata bagaimana seorang atlet papan atas pun harus melewati fase adaptasi dan pemulihan, mirip seperti mesin yang baru saja selesai diservis dan perlu dipanaskan kembali. Kondisi ini membuat perjuangan Gregoria tahan tekanan di lapangan menjadi sangat berat.
Melihat ke Depan: Fokus Gregoria pada China Open 2025
Meskipun harus tersingkir lebih awal, Gregoria tidak ingin larut dalam kesedihan. Ia langsung mengalihkan fokusnya ke turnamen berikutnya, China Open 2025 yang akan berlangsung pekan depan.
“Ketika tampil jelek pekan ini, pasti pekan depan saya harus tampil lebih baik dan saya tahu itu tidak mudah. Maka persiapan selama di sini jelang China Open akan saya matangkan lagi,” tegas Gregoria. Semangat ini menunjukkan mental juara yang tak mudah menyerah, siap untuk mempertahankan diri dan bangkit kembali.
Kesimpulan
Meskipun hasil Japan Open 2025 belum sesuai harapan, perjuangan Gregoria Mariska Tunjung di Tokyo adalah sebuah langkah awal yang penting. Kembali berkompetisi setelah absen panjang karena masalah kesehatan bukanlah hal mudah, dan performanya saat ini adalah cerminan dari proses pemulihan yang masih berlangsung.
Kita semua tentu berharap Gregoria tahan dan mampu melewati fase ini dengan baik. Dengan fokus dan persiapan yang lebih matang, kita menantikan Gregoria Mariska Tunjung kembali menunjukkan performa terbaiknya di China Open 2025 dan turnamen-turnamen berikutnya, demi mengharumkan nama Indonesia di kancah bulutangkis dunia. Semangat, Jorji!