Hari Terpendek Sepanjang Sejarah: Ternyata Rotasi Bumi Makin Cepat, Apa Dampaknya?

Dipublikasikan 12 Juli 2025 oleh admin
Pendidikan Dan Pengetahuan Umum

Pernahkah Anda merasa waktu berjalan begitu cepat akhir-akhir ini, seolah satu hari tidak cukup untuk menyelesaikan semua agenda? Jika ya, perasaan Anda mungkin bukan sekadar ilusi. Para ilmuwan di seluruh dunia kini menyoroti sebuah fenomena menarik: rotasi Bumi yang semakin cepat, bahkan mencatat hari terpendek sepanjang sejarah dalam beberapa tahun terakhir.

Hari Terpendek Sepanjang Sejarah: Ternyata Rotasi Bumi Makin Cepat, Apa Dampaknya?

Ilustrasi untuk artikel tentang Hari Terpendek Sepanjang Sejarah: Ternyata Rotasi Bumi Makin Cepat, Apa Dampaknya?

Tentu, ini bukan berarti Anda tiba-tiba kehilangan jam atau menit dari hari Anda. Perubahan ini terjadi dalam hitungan milidetik, yang mungkin tak terasa langsung bagi kita. Namun, di balik angka-angka kecil itu, ada implikasi besar, terutama bagi dunia teknologi yang sangat bergantung pada ketepatan waktu. Mari kita selami lebih dalam mengapa hari terpendek sepanjang sejarah ini terjadi dan apa dampaknya bagi kehidupan modern kita.

Mengapa Bumi Tiba-Tiba Berputar Lebih Cepat?

Secara historis, rotasi Bumi justru cenderung melambat seiring waktu, sebuah proses yang berlangsung miliaran tahun. Dulu, jutaan tahun lalu saat dinosaurus masih berkeliaran, satu hari di Bumi bahkan bisa berlangsung sekitar 23,5 jam. Perlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh tarikan gravitasi Bulan yang perlahan menjauh dari planet kita.

Namun, sejak tahun 2020, para ilmuwan mulai mengamati tren yang mengejutkan: Bumi justru berputar sedikit lebih cepat dari biasanya. Tren ini berlanjut di tahun-tahun berikutnya, bahkan memecahkan rekor hari terpendek yang pernah tercatat. Lantas, apa yang membuat Bumi “ngebut” lagi? Para peneliti belum memiliki jawaban tunggal yang pasti, namun beberapa teori kuat bermunculan:

  • Pergerakan Inti Bumi: Para ahli menduga adanya pergeseran massa di dalam inti cair Bumi dapat memengaruhi kecepatan rotasinya. Bayangkan seperti peseluncur es yang menarik tangannya ke dalam saat berputar untuk mempercepat lajunya.
  • Pencairan Gletser dan Lapisan Es: Akibat krisis iklim, es di kutub mencair. Hal ini mengurangi tekanan di bagian atas dan bawah Bumi, membuatnya sedikit lebih bulat. Bentuk yang lebih bulat ini, seperti contoh peseluncur es tadi, membantu planet berputar lebih cepat karena massanya lebih dekat ke pusat gravitasi.
  • Chandler Wobble: Ini adalah fenomena alami berupa “goyangan” kecil pada sumbu rotasi Bumi. Meskipun penyebab pasti goyangan ini masih diperdebatkan (bisa karena perubahan pasang laut, angin, atau bahkan gempa bumi), ia dapat memengaruhi kecepatan putaran Bumi.
  • Posisi Bulan: Meskipun Bulan secara umum memperlambat rotasi, para ilmuwan juga mengamati bahwa ketika Bulan berada pada titik terjauhnya dari khatulistiwa Bumi, tarikan gravitasinya bisa mengubah sumbu putar Bumi dan menyebabkannya berputar sedikit lebih cepat.
  • Aktivitas Seismik: Gempa bumi dahsyat, seperti yang melanda Jepang pada 2011 atau Aceh pada 2004, juga terbukti dapat menggeser poros Bumi dan sedikit mempercepat rotasinya, meskipun dalam skala mikrodetik.

Hari Terpendek dalam Angka: Seberapa Cepatkah Itu?

Ketika kita berbicara tentang hari terpendek, perbedaannya hanya dalam hitungan milidetik (seperseribu detik). Sebagai gambaran, satu kedipan mata manusia membutuhkan waktu sekitar 300 milidetik. Jadi, perubahan ini memang sangat kecil.

Namun, dengan menggunakan jam atom yang sangat presisi, International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) mencatat bahwa pada 29 Juni 2022, Bumi berotasi 1,59 milidetik lebih cepat dari 24 jam normal. Ini menjadi rekor hari terpendek dalam sejarah pencatatan menggunakan jam atom.

Tren ini berlanjut, dan pada tahun 2025, beberapa tanggal diperkirakan akan mencatat rekor hari terpendek lagi:

Tanggal Durasi Hari (lebih pendek dari 24 jam)
9 Juli 2025 1,30 milidetik lebih cepat
22 Juli 2025 1,38 milidetik lebih cepat
5 Agustus 2025 1,51 milidetik lebih cepat

Dampak Hari Terpendek: Tak Terasa Langsung, Tapi Krusial bagi Teknologi

Bagi kita manusia, hilangnya satu atau dua milidetik dari hari tentu tidak akan terasa. Kita tidak akan bangun dan berpikir, “Wah, hari ini kok rasanya lebih singkat, ya?” Namun, cerita berbeda bagi teknologi.

Dunia modern kita sangat bergantung pada sinkronisasi waktu yang sangat akurat. Sistem seperti GPS, jaringan komunikasi satelit, sistem perbankan global, bahkan jaringan listrik, semuanya beroperasi berdasarkan waktu referensi global yang disebut Waktu Universal Terkoordinasi (UTC). UTC ini dihitung berdasarkan lebih dari 400 jam atom di seluruh dunia yang bekerja dengan presisi luar biasa.

  • Implikasi pada Sistem Digital: Perbedaan sekecil milidetik dalam rotasi Bumi bisa menyebabkan masalah sinkronisasi pada sistem yang sangat presisi ini. Bayangkan jika GPS Anda sedikit melenceng atau transaksi bank mengalami lag hanya karena perbedaan waktu yang super kecil. Ini bisa mengganggu operasional vital.
  • Dilema “Detik Kabisat”: Untuk menjaga agar UTC tetap sesuai dengan rotasi Bumi (tidak lebih dari satu detik perbedaannya), para pencatat waktu global sesekali menambahkan “detik kabisat” (leap second). Sejak 1972, sudah 27 detik kabisat ditambahkan untuk mengimbangi perlambatan rotasi Bumi. Namun, dengan tren percepatan ini, para ilmuwan kini dihadapkan pada kemungkinan harus mengurangi satu detik, atau yang disebut “detik kabisat negatif”.
  • Tantangan Teknologi: Pengurangan detik kabisat ini belum pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan insinyur teknologi. Perusahaan raksasa seperti Meta bahkan telah memperingatkan bahwa “detik kabisat negatif” dapat menyebabkan masalah serius pada software yang bergantung pada pencatat waktu atau penjadwal, berpotensi memicu gangguan dan pemadaman sistem. Karena kompleksitas ini, komunitas ilmiah telah memutuskan untuk menghapuskan praktik detik kabisat pada tahun 2035.

Kejutan bagi Ilmuwan: Tren Tak Terduga dari Rotasi Bumi

Fenomena percepatan rotasi Bumi ini menjadi kejutan besar bagi para astronom dan fisikawan. Selama ini, asumsi umum adalah Bumi akan terus melambat. Judah Levine, seorang fisikawan dari National Institute of Standards and Technology, bahkan menyatakan bahwa “kurangnya kebutuhan akan detik kabisat ini tidak diperkirakan sebelumnya.”

Ini menunjukkan bahwa dinamika internal Bumi dan interaksinya dengan objek langit lain jauh lebih kompleks dari yang kita bayangkan. Para ilmuwan terus memantau dengan cermat setiap perubahan dalam rotasi Bumi, berharap dapat memahami misteri di balik percepatan tak terduga ini. Mungkin ini hanya fluktuasi sementara sebelum kembali melambat, atau mungkin ini adalah awal dari tren baru yang akan membentuk kembali pemahaman kita tentang waktu di planet ini.

Kesimpulan

Meskipun hari terpendek sepanjang sejarah yang terjadi akibat rotasi Bumi yang semakin cepat mungkin tidak langsung memengaruhi aktivitas harian kita, dampaknya pada infrastruktur teknologi global tidak bisa diremehkan. Fenomena ini menjadi pengingat betapa dinamisnya planet tempat kita tinggal dan betapa krusialnya presisi waktu di era digital ini.

Dari miliaran tahun yang lalu ketika satu hari hanya berlangsung beberapa jam, hingga kini di mana kita mungkin akan menyaksikan “detik kabisat negatif” pertama, perjalanan waktu di Bumi selalu menyimpan kejutan. Para ilmuwan akan terus mengawasi, memastikan bahwa kita siap beradaptasi dengan ritme alam semesta yang terus berubah. Jadi, jangan pernah anggap remeh satu milidetik, ya!

FAQ

Tanya: Mengapa rotasi Bumi yang semakin cepat ini baru disadari sekarang?
Jawab: Fenomena ini baru terdeteksi karena perubahan kecepatan rotasi sangat kecil, hanya dalam hitungan milidetik, yang membutuhkan pengukuran presisi tinggi untuk mendeteksinya.

Tanya: Apa dampak utama dari hari terpendek sepanjang sejarah bagi teknologi?
Jawab: Dampaknya terutama pada sistem yang sangat bergantung pada ketepatan waktu, seperti satelit GPS, jaringan komunikasi, dan algoritma keuangan, yang perlu disesuaikan agar tidak terjadi kesalahan sinkronisasi.

Tanya: Apakah percepatan rotasi Bumi ini akan terus berlanjut atau hanya sementara?
Jawab: Para ilmuwan masih meneliti penyebab pasti percepatan ini, sehingga belum dapat dipastikan apakah ini tren jangka panjang atau hanya fluktuasi sementara.