Google Discover Hadirkan Ringkasan AI: Ancaman Nyata bagi Trafik Berita Online?

Dipublikasikan 16 Juli 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernahkah Anda membuka aplikasi Google atau peramban Chrome di ponsel, lalu langsung disuguhkan berbagai artikel berita dan konten menarik tanpa perlu mengetik apa pun? Itulah Google Discover, fitur cerdas yang selama ini menjadi “teman” setia banyak pengguna internet. Namun, di balik kemudahan akses informasi ini, sebuah fitur baru berbasis kecerdasan buatan (AI) yang baru saja diluncurkan Google di Discover kini memicu kekhawatiran serius di kalangan penerbit berita dan portal berita online. Apakah ini pertanda trafik berita mereka akan semakin terancam? Mari kita bedah lebih dalam.

Google Discover Hadirkan Ringkasan AI: Ancaman Nyata bagi Trafik Berita Online?

Google Discover kini hadir dengan ringkasan AI, memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap trafik berita online.

Apa Itu Google Discover dan Fitur Ringkasan AI Terbarunya?

Bagi Anda yang belum terlalu akrab, Google Discover adalah semacam “umpan” konten yang dipersonalisasi. Fitur ini menampilkan berita, artikel, video, dan informasi lain yang relevan dengan minat dan aktivitas penelusuran Anda sebelumnya. Ibaratnya, Google tahu apa yang Anda suka dan langsung menyajikannya di hadapan Anda, tanpa perlu repot-repot mencari. Selama ini, Discover sebagian besar dinikmati pengguna di perangkat seluler, baik melalui aplikasi Google maupun Chrome. Menariknya, fitur ini kini juga mulai diuji coba untuk hadir di perangkat desktop, memperluas jangkauannya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai google mulai tampilkan, kunjungi: google mulai tampilkan.

Kini, ada inovasi terbaru yang menjadi sorotan: ringkasan AI di Discover. Jadi, alih-alih hanya melihat judul dan thumbnail artikel dari satu media, Anda akan disuguhkan ringkasan berita yang dihasilkan oleh AI. Ringkasan ini muncul di samping beberapa logo media yang terkait, dengan catatan “ringkasan ini dihasilkan oleh AI, yang bisa saja melakukan kesalahan”. Tujuannya? Google bilang ini untuk membantu pengguna memutuskan laman mana yang ingin mereka kunjungi. Fitur ini sudah resmi diluncurkan di AS, khususnya untuk topik-topik populer seperti gaya hidup, olahraga, dan hiburan.

Mengapa Ringkasan AI Mengancam Trafik Situs Berita?

Inilah inti dari kegelisahan para penerbit berita. Bayangkan begini: Anda sedang mencari informasi tentang sebuah topik. Dulu, Anda mungkin akan mengklik judul artikel dan mengunjungi situs berita terkait untuk membaca detail lengkapnya. Namun, dengan adanya ringkasan AI ini, informasi penting sudah langsung tersaji di depan mata. Mirip seperti menonton trailer film yang sudah menceritakan seluruh alur ceritanya, membuat Anda bertanya-tanya, “Perlu nggak ya saya nonton film lengkapnya?”

Fenomena ini dikenal sebagai “zero-click searches” atau “no-click searches”, di mana pengguna mendapatkan jawaban langsung dari hasil pencarian atau fitur seperti Discover tanpa perlu mengklik tautan ke situs sumber. Data pun menunjukkan tren yang mengkhawatirkan:

Metrik Mei 2024 (Sebelum AI) Mei 2025 (Setelah AI) Perubahan
Trafik Pencarian Global (YoY, Juni) Turun 15% Menurun
Pencarian Berita Tanpa Klik 56% Hampir 69% Meningkat
Trafik Organik (Puncak 2.3 M kunjungan) Kurang dari 1.7 M Menurun

Sumber: The Economist, Similarweb (data perkiraan)

Beberapa media besar seperti The New York Times dilaporkan mengalami penurunan proporsi trafik organik dari pencarian Google, dari 44% menjadi 36,5% dalam tiga tahun terakhir. Jika tren ini berlanjut, model bisnis banyak portal berita yang bergantung pada iklan berbasis kunjungan akan menghadapi tantangan besar.

Strategi Penerbit Berita di Tengah Badai AI

Menghadapi tantangan ini, Google sebenarnya tidak tinggal diam. Mereka meluncurkan Offerwall, sebuah fitur monetisasi yang memungkinkan penerbit berita memperoleh pendapatan melalui pembayaran mikro, survei, langganan newsletter, atau tayangan iklan. Namun, sebagian penerbit merasa langkah ini terlambat, karena trafik situs sudah terlanjur menurun drastis.

Meski begitu, para penerbit tak bisa menyerah begitu saja. Beberapa di antaranya, seperti The Atlantic dan The Washington Post, mulai mendorong transformasi cepat dalam model bisnis media mereka. Mereka menyadari bahwa di era AI, fokus pada konten berkualitas tinggi dan strategi yang lebih adaptif menjadi kunci.

Untuk bisa tetap “bertahan” dan bahkan bersinar di Google Discover, Google sendiri merekomendasikan beberapa praktik terbaik:

  • Judul Menarik, Bukan Clickbait: Buat judul yang merangkum esensi konten tanpa berlebihan atau menyesatkan.
  • Gambar Berkualitas Tinggi: Gunakan gambar yang menarik dan berukuran besar (minimal lebar 1200 px) karena cenderung menghasilkan kunjungan lebih banyak.
  • Konten Unik dan Bermanfaat: Fokus pada cerita yang disampaikan dengan baik, memberikan wawasan unik, dan sesuai dengan minat pembaca. Konten “soft-lens” seperti gaya hidup atau opini personal seringkali lebih disukai di Discover dibanding berita keras.
  • Optimasi Teknis: Pastikan situs Anda responsif seluler dan memuat dengan cepat.

Masa Depan Jurnalisme Digital: Adaptasi atau Tergerus?

Peran Google Discover sebagai sumber trafik bagi penerbit berita sebenarnya sudah sangat signifikan, bahkan melampaui pencarian reguler untuk beberapa media di AS. Hal ini menunjukkan bahwa personalisasi konten adalah masa depan. Namun, dengan hadirnya ringkasan AI, tantangan menjadi lebih kompleks.

Bagi penerbit berita, ini bukan lagi sekadar soal SEO tradisional yang berfokus pada kata kunci. Ini adalah tentang bagaimana menciptakan konten yang begitu menarik dan bernilai sehingga pengguna rela mengklik, bahkan setelah mendapatkan ringkasannya. Ini juga tentang membangun loyalitas audiens melalui newsletter, komunitas, atau model langganan.

Di tengah evolusi teknologi ini, masa depan jurnalisme digital akan sangat bergantung pada kemampuan penerbit berita untuk beradaptasi. Bukan hanya secara teknis, tetapi juga dalam cara mereka bercerita dan berinteraksi dengan pembaca. Tantangan ini memang berat, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi baru dalam dunia pemberitaan.

Singkatnya, Google Discover dengan fitur ringkasan AI-nya memang membawa perubahan besar dalam konsumsi berita. Ini adalah panggilan bagi para penerbit berita untuk memikirkan kembali strategi konten dan monetisasi mereka agar tetap relevan dan berkelanjutan di era kecerdasan buatan ini.

FAQ

Tanya: Apa dampak utama fitur ringkasan AI Google Discover terhadap penerbit berita online?
Jawab: Fitur ringkasan AI berpotensi mengurangi jumlah klik langsung ke situs berita, sehingga mengancam trafik dan pendapatan mereka.

Tanya: Bagaimana cara kerja ringkasan AI di Google Discover?
Jawab: Ringkasan AI akan menyajikan rangkuman singkat dari beberapa artikel berita terkait dalam satu tampilan, tanpa perlu membuka artikel aslinya.

Tanya: Apakah fitur ringkasan AI Google Discover hanya tersedia di perangkat seluler?
Jawab: Saat ini fitur ini sedang diuji coba untuk hadir di perangkat desktop, memperluas jangkauannya di luar perangkat seluler.

Tanya: Mengapa penerbit berita khawatir dengan kehadiran ringkasan AI di Google Discover?
Jawab: Kekhawatiran utama adalah penurunan jumlah pembaca yang mengunjungi situs web mereka secara langsung karena informasi sudah diringkas di Discover.