Yogyakarta, zekriansyah.com – Debut Gennaro Gattuso sebagai pelatih Timnas Italia langsung mencuri perhatian. Setelah kemenangan telak 5-0 atas Estonia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, sang “Ringhio”—julukan akrab Gattuso—dengan tegas mengingatkan bahwa kualitas individu pemain saja tidak akan cukup membawa Gli Azzurri melangkah jauh. Italia butuh lebih dari itu: mereka butuh kembali menemukan semangat juang dan mentalitas petarung yang selama ini menjadi ciri khas mereka.
Gennaro Gattuso soroti pentingnya semangat juang sejati di Timnas Italia pasca kemenangan telak 5-0 atas Estonia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika Anda penasaran bagaimana Gattuso berencana membangkitkan kembali kejayaan Italia, serta tantangan apa saja yang menanti di depan, artikel ini akan mengupas tuntas visi, filosofi, dan perjalanan berat yang harus dilalui Timnas Italia di bawah komando sang legenda.
Debut Gemilang dan Pesan Keras Sang Pelatih
Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup I menjadi panggung awal bagi Gennaro Gattuso sebagai arsitek baru Timnas Italia. Laga perdana melawan Estonia di Stadion Atleti Azzurri d’Italia berakhir manis dengan skor telak 5-0. Gol-gol kemenangan Italia baru tercipta di babak kedua melalui aksi Moise Kean, Giacomo Raspadori, Alessandro Bastoni, dan dwigol dari Mateo Retegui. Sebuah awal yang menjanjikan, bukan?
Namun, di balik pesta gol tersebut, Gattuso tak lantas berpuas diri. Ia langsung menyoroti performa timnya dan memberikan pesan yang sangat lugas:
“Seperti yang selalu saya katakan, tim ini memang berkualitas, tetapi kualitas saja tidak akan cukup. Tim ini harus mengerahkan segalanya dengan gigih, menekan sekuat tenaga, menunjukkan rasa lapar, dan saya rasa kita semua telah menyaksikannya hari ini.”
Pernyataan ini bukan sekadar retorika. Ini adalah fondasi filosofi Gattuso yang ingin ia tanamkan pada setiap pemain. Ia ingin Gli Azzurri kembali memiliki intensitas tinggi, berani menyerang bola, dan menunjukkan rasa lapar akan kemenangan—sesuatu yang menurutnya pernah menjadi “master” bagi Italia.
DNA Petarung: Filosofi Gattuso untuk Azzurri
Penunjukan Gennaro Gattuso sebagai pelatih memang sempat menimbulkan pro dan kontra. Menggantikan Luciano Spalletti, Gattuso membawa angin perubahan dalam gaya bermain. Ia berani mengubah skema ke formasi 4-2-3-1 dengan menurunkan banyak penyerang sejak awal. Strategi ini, meski penuh risiko, terbayar lunas dengan intensitas permainan yang terlihat jelas, terutama di babak kedua.
Gattuso, yang dikenal sebagai gelandang petarung di masanya dan bagian dari skuad juara dunia 2006, ingin Timnas Italia kembali ke DNA petarung mereka. Baginya, taktik dan teknik memang penting, tetapi kolektivitas dan semangat juang adalah ciri khas sejati dan kekuatan utama sepak bola Italia. Ia menegaskan pentingnya kerja keras, saling mendukung, dan siap menderita demi hasil.
Momen emosional juga mewarnai debutnya. Gattuso sempat larut saat menyanyikan lagu kebangsaan Italia, mengenang kejayaan masa lalu. Kemenangan ini bahkan ia dedikasikan untuk keluarganya, menunjukkan sisi humanis di balik citra kerasnya.
Jalan Berliku Menuju Piala Dunia 2026
Meski meraih kemenangan besar, posisi Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup I masih jauh dari aman. Mereka saat ini duduk di posisi ketiga dengan enam poin dari tiga laga, tertinggal jauh dari Norwegia di puncak klasemen (12 poin dari empat laga) dan Israel di posisi kedua (sembilan poin dari empat laga). Hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia, sementara runner-up harus berjuang melalui babak playoff.
Berikut adalah gambaran singkat posisi klasemen sementara Grup I:
Posisi | Tim | Poin | Laga |
---|---|---|---|
1 | Norwegia | 12 | 4 |
2 | Israel | 9 | 4 |
3 | Italia | 6 | 3 |
Tugas berat menanti Gattuso untuk mengangkat performa Gli Azzurri dan menghindari kegagalan lolos ke Piala Dunia untuk ketiga kalinya secara beruntun. Laga berikutnya melawan Israel di Debrecen, Hungaria, menjadi ujian krusial. Pertandingan ini juga diselimuti isu sensitif terkait konflik di Gaza, yang juga sempat disinggung oleh Gattuso. “Saya orang yang cinta damai, dan sungguh menyedihkan melihat warga sipil dan anak-anak harus menderita,” ujarnya, menunjukkan keprihatinan.
Gennaro Gattuso mungkin memiliki rekam jejak kepelatihan yang tidak selalu mulus di level klub, namun pengalamannya sebagai pemain dan pemahamannya akan DNA sepak bola Italia adalah modal berharga. Ia harus menuntut kesempurnaan taktik dan teknik, bukan hanya determinasi.
Kesimpulan
Pesan Gennaro Gattuso setelah debut manisnya adalah pengingat penting bagi Timnas Italia: kualitas individu tanpa semangat juang, intensitas, dan kerja keras hanyalah modal yang tak cukup cuma modal. Jalan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang dan berliku, penuh tantangan baik di dalam maupun luar lapangan.
Di bawah asuhan “Ringhio”, Gli Azzurri diharapkan bisa kembali menemukan identitas mereka sebagai tim yang solid, gigih, dan lapar kemenangan. Ini adalah era baru, sebuah kesempatan untuk menulis ulang sejarah, dan Gattuso siap memimpin pasukannya bertarung demi kejayaan Italia di panggung dunia.