Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, berhasil menciptakan kejutan besar di ajang bergengsi China Open 2025? Melaju ke partai puncak bukan hanya soal mengalahkan lawan di lapangan, tapi juga menaklukkan tekanan dari ribuan pasang mata yang memadati stadion. Dengan strategi jitu dan mental ‘rileks’, Fajar/Fikri sukses tembus final, menunjukkan bahwa ketenangan adalah kunci di tengah badai.
Fajar/Fikri Tembus Final China Open 2025 Berkat Ketenangan dan Gaya Bermain Menyenangkan di Tengah Sorakan Stadion
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana pasangan dadakan ini mampu mengatasi tantangan berat dan melangkah ke babak perebutan gelar juara. Mari kita selami kisah inspiratif mereka yang penuh semangat dan ketenangan.
Mengalahkan Lawan dan Satu Stadion: Kunci Kemenangan Fajar/Fikri
Perjalanan gemilang Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menuju final China Open 2025 dimulai dari babak semifinal yang mendebarkan pada Sabtu, 26 Juli 2025. Di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, mereka harus berhadapan dengan ganda putra unggulan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang. Dalam waktu 37 menit yang intens, Fajar/Fikri berhasil menang straight game dengan skor 21-19, 21-17.
Kemenangan ini terasa lebih manis karena mereka tidak hanya melawan Liang/Wang, tetapi juga ‘melawan’ gemuruh sorakan satu stadion yang mayoritas mendukung wakil tuan rumah. Atmosfer yang begitu antusias ini bisa jadi tekanan besar bagi banyak atlet, namun tidak bagi Fajar/Fikri.
“Tidak mudah bagi kami, karena selain melawan Liang/Wang, kami juga harus melawan satu stadion yang antusiasmenya luar biasa mendukung pemain tuan rumah,” ungkap Fajar. “Kami mencoba rileks dan mencoba lebih fokus saja.”
Kunci lain kemenangan mereka adalah strategi permainan yang agresif dan tanpa beban. “Hari ini kami menerapkan permainan cepat dan memegang permainan depan. Kami juga tampil tanpa beban, bermain enjoy karena bukan pasangan asli,” tambah Fajar. Pendekatan ini memungkinkan mereka bermain lebih lepas dan efektif, meredam setiap kebangkitan lawan.
Chemistry Pasangan Dadakan yang Luar Biasa
Kesuksesan Fajar/Fikri ini menjadi lebih istimewa mengingat status mereka sebagai pasangan dadakan. Fajar Alfian biasanya berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto, yang berhalangan karena keperluan keluarga. Sementara itu, Muhammad Shohibul Fikri, yang sebelumnya berpasangan dengan Bagas Maulana dan Daniel Marthin, tampil bersama Fajar karena Daniel sedang cedera lutut.
Meskipun baru dipasangkan sekitar sebulan dan baru mengikuti dua turnamen, chemistry mereka di lapangan sudah terlihat sangat padu. Fajar tidak ragu memuji sang partner. “Di sini saya mengakui peran Fikri sangat besar jadi saya hanya banyak mengingatkan poin demi poin. Fikri dengan cover yang sangat luar biasa, depan dan belakang,” puji Fajar.
Fikri pun merasakan hal yang sama. Ia mengaku sangat nyaman berduet dengan Fajar. “Saya merasa berpasangan dengan Aa Fajar bisa membuat saya lebih tenang, lebih dewasa di dalam lapangan. Sebagai senior sejak di klub, dia benar-benar bisa ngemong dan membimbing saya,” tutur Fikri. Keduanya memang sudah saling mengenal sejak level klub di Bandung, menjadikan adaptasi mereka lebih cepat.
Menuju Puncak: Tantangan di Final China Open 2025
Dengan kemenangan dramatis di semifinal, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kini berdiri di ambang sejarah. Mereka akan menghadapi pasangan kuat dari Malaysia, unggulan kedua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di partai final China Open 2025 pada Minggu, 27 Juli 2025.
Bagi Fikri, mencapai final Super 1000 ini adalah pencapaian yang sangat berarti. “Sangat berarti bagi saya bisa masuk final Super 1.000. Sudah lama saya dan Aa Fajar tidak naik podium terutama di Super 1.000. Semoga besok bisa dituntaskan menjadi podium tertinggi,” harapnya. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka untuk meraih gelar Super 1000 pertama sebagai pasangan.
Fajar juga menyadari tantangan di depan mata. “Besok di final akan bertemu Aaron/Soh, mereka luar biasa prestasinya tahun ini. Tidak mudah, tapi kami akan habis-habisan,” tegasnya, menunjukkan determinasi tinggi untuk meraih gelar juara.
Kesimpulan
Perjalanan Fajar/Fikri menuju final China Open 2025 adalah bukti nyata bahwa mental yang kuat dan kerja sama tim yang solid bisa mengatasi rintangan apapun, bahkan tekanan dari satu stadion. Mereka bukan hanya atlet, tapi juga inspirasi tentang bagaimana tetap tenang dan fokus di bawah tekanan. Dengan semangat “habis-habisan” dan chemistry yang luar biasa, mari kita nantikan kiprah mereka di final. Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari banyak prestasi gemilang lainnya bagi bulutangkis Indonesia!