Erick Thohir Buka Suara: Nasib Gerald Vanenburg di Timnas U-23 Tak Bergantung Hasil Lawan Korea Selatan!

Dipublikasikan 7 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Para penggemar sepak bola Tanah Air tentu sedang harap-harap cemas menantikan kiprah Timnas Indonesia U-23 di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Apalagi, laga krusial melawan Korea Selatan U-23 sebentar lagi akan tersaji. Di tengah ketegangan ini, banyak yang bertanya-tanya, bagaimana nasib pelatih Gerald Vanenburg jika Garuda Muda tidak lolos? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara dan memberikan titik terang yang mungkin akan membuat Anda sedikit bernapas lega.

Erick Thohir Buka Suara: Nasib Gerald Vanenburg di Timnas U-23 Tak Bergantung Hasil Lawan Korea Selatan!

Erick Thohir tegaskan nasib Gerald Vanenburg di Timnas U-23 tidak akan ditentukan semata-mata oleh hasil pertandingan melawan Korea Selatan, sejalan dengan strategi jangka panjang PSSI.

Berbeda dengan spekulasi yang beredar, Erick Thohir mengisyaratkan bahwa masa depan Gerald Vanenburg tidak akan ditentukan hanya dari satu pertandingan saja. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang PSSI untuk membangun fondasi sepak bola Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan. Penasaran dengan detailnya? Mari kita bedah lebih lanjut!

Laga Krusial vs Korea Selatan: Penentu Atau Bukan?

Timnas Indonesia U-23 memang akan menghadapi duel hidup mati melawan Korea Selatan di laga terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Pertandingan ini sangat penting karena akan menentukan apakah Skuad Garuda Muda bisa melaju ke putaran final atau tidak. Saat ini, Timnas U-23 berada di posisi kedua klasemen dengan empat poin, tertinggal dua angka dari Korea Selatan.

Jika kalah, peluang Timnas Indonesia U-23 untuk lolos sebagai runner-up terbaik akan sangat tipis, bahkan bisa gagal. Situasi inilah yang memicu banyak pertanyaan tentang nasib Gerald Vanenburg. Apakah kekalahan akan langsung berujung pada pemecatan? Namun, pernyataan dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan sudut pandang yang berbeda.

Visi Jangka Panjang PSSI: Kontrak Pelatih dan Direktur Teknik Baru

Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI sedang fokus membangun sebuah strata kepelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan. Ini bukan lagi era di mana pelatih dipecat karena satu atau dua hasil buruk saja. PSSI ingin adanya konsep dan filosofi permainan yang konsisten dari berbagai level tim nasional.

“Kita sedang membangun strata kepelatihan. Sekarang kita sudah punya direktur teknik (Alexander Zwiers), kita kontrak empat tahun,” jelas Erick Thohir. Alexander Zwiers sendiri bukan sosok sembarangan; ia sebelumnya berhasil membawa Yordania lolos pertama kali ke Piala Dunia setelah enam tahun menjabat sebagai direktur teknik di sana.

Selain itu, Erick juga menambahkan bahwa semua pelatih tim nasional saat ini terikat kontrak selama dua tahun. Kebijakan kontrak panjang ini menunjukkan komitmen PSSI untuk memberikan waktu dan ruang bagi para pelatih, termasuk Gerald Vanenburg, untuk mengembangkan tim. Dengan kata lain, posisi Gerald Vanenburg di Timnas U-23 terlihat lebih aman dan tidak akan mudah goyah.

Mengapa Kesabaran Jadi Kunci? Filosofi Permainan dan Olimpiade 2028

PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir menekankan pentingnya pembangunan secara menyeluruh dan kesabaran. Mengubah-ubah konsep permainan dan formasi secara terus-menerus hanya akan menghambat perkembangan tim. PSSI ingin Timnas U-23 dan tim senior bermain dengan gaya yang seragam, seperti formasi empat bek dengan konsep ball possession dan menyerang.

Yang tak kalah penting, fokus utama PSSI adalah mempersiapkan tim untuk Olimpiade 2028. Erick Thohir menjelaskan bahwa Piala Asia U-23 tahun ini tidak merupakan kualifikasi Olimpiade. Ini berarti, target jangka panjang PSSI adalah Olimpiade, bukan hanya sekadar lolos ke Piala Asia U-23. Dengan target yang lebih besar di depan mata, evaluasi kinerja pelatih seperti Gerald Vanenburg akan dilihat dari perspektif yang lebih luas dan tidak terburu-buru.

Meskipun Timnas U-23 gagal juara di Piala AFF U-23 Juli lalu, pencapaian masuk final secara back-to-back dianggap Erick sebagai hasil yang cukup baik dan bukan situasi yang menunjukkan kemerosotan.

Tanggapan Vanenburg: Percaya Diri Hadapi Korea Selatan

Di sisi lain, Gerald Vanenburg sendiri menunjukkan kepercayaan diri tinggi menjelang laga krusial melawan Korea Selatan. Ia menegaskan bahwa timnya tidak gentar dan menilai perbedaan kualitas antara Indonesia dengan tim-tim Asia lainnya, termasuk Korea Selatan, tidak terlalu jauh.

“Menurut saya, Vietnam, Thailand, maupun Korea Selatan tidak lebih unggul dari kita. Kalau pemain berlatih sungguh-sungguh dan memaksimalkan kemampuan, kita bisa bersaing dan memenangkan pertandingan,” ujar Vanenburg. Fokus utamanya adalah bagaimana timnya sendiri bisa terus berkembang.

Kesimpulan: Visi Jangka Panjang PSSI untuk Timnas U-23

Jadi, bisa disimpulkan bahwa Erick Thohir bicara nasib Gerald Vanenburg dengan pandangan yang jauh ke depan. Posisi pelatih Timnas Indonesia U-23 ini tampaknya tidak akan langsung terancam, terlepas dari hasil pertandingan melawan Korea Selatan U-23. PSSI berkomitmen pada pembangunan sistem kepelatihan jangka panjang dengan dukungan direktur teknik baru dan kontrak yang stabil bagi para pelatih.

Ini adalah langkah strategis untuk memastikan fondasi sepak bola Indonesia kuat, dengan target besar seperti Olimpiade 2028 sebagai tujuan akhir. Semoga dengan visi yang jelas dan kesabaran, Timnas Indonesia bisa meraih prestasi yang membanggakan di kancah internasional!