Yogyakarta, zekriansyah.com – Para penggemar Arsenal pasti merasakan campur aduk emosi setelah menyaksikan laga pramusim terbaru tim kesayangan mereka. Bagaimana tidak, dalam pertandingan seru melawan wakil La Liga, Villarreal, The Gunners harus menelan kekalahan tipis 2-3 di kandang sendiri, Emirates Stadium, Kamis (7/8/2025). Yang membuat kekalahan ini semakin “nyesek” adalah fakta bahwa salah satu gol kemenangan Villarreal dicetak oleh mantan pemain termahal Arsenal sendiri, Nicolas Pepe!
Arsenal takluk 2-3 dari Villarreal di laga pramusim, dengan mantan pemain termahal mereka, Nicolas Pépé, mencatatkan namanya di papan skor.
Artikel ini akan mengupas tuntas drama yang terjadi di lapangan hijau, mulai dari gol ironis sang mantan, hingga performa debut rekrutan anyar dan sinar bintang muda yang mencuri perhatian. Siap-siap, karena ada banyak hal menarik yang bisa kita pelajari dari laga Arsenal vs Villarreal ini!
Drama Pramusim di Emirates: Saat Mantan Termahal Jadi Momok
Pertandingan Arsenal vs Villarreal ini memang diwarnai banyak kejutan. Sejak awal, tekanan dari Villarreal sudah terasa. Puncaknya, pada menit ke-17, publik Emirates terdiam saat Nicolas Pepe berhasil menjebol gawang David Raya. Ironisnya, Pepe adalah sosok yang pernah memegang label pemain termahal Arsenal dengan banderol £72 juta. Golnya seakan menjadi pengingat pahit bagi klub London Utara tersebut.
Villarreal tak berhenti di situ. Mereka berhasil menggandakan keunggulan pada menit ke-34 melalui Karl Etta Eyong, memanfaatkan bola muntah dari tembakan Gerard Moreno yang sempat ditepis kiper. Pertahanan The Gunners terlihat cukup rapuh di awal pertandingan, memberikan celah bagi lawan. Beruntung, Christian Norgaard mampu memperkecil ketertinggalan Arsenal dua menit berselang lewat sundulan tajamnya memanfaatkan sepak pojok Gabriel Martinelli, membuat skor menjadi 1-2 di babak pertama.
Debut Viktor Gyokeres yang Ternoda & Aksi Magis Wonderkid Max Dowman
Laga ini juga menjadi panggung debut starter bagi rekrutan anyar Arsenal yang berharga mahal, Viktor Gyokeres. Striker asal Swedia ini diharapkan bisa menjadi ujung tombak baru The Gunners. Namun, debutnya di kandang sendiri harus sedikit ternoda oleh gol cepat dari mantan pemain mereka, Nicolas Pepe, di awal laga. Meski tampil penuh semangat, Gyokeres belum mampu memberikan kontribusi gol yang signifikan.
Di tengah kebuntuan para pemain senior, sorotan justru berhasil dicuri oleh aksi gemilang seorang wonderkid berusia 15 tahun, Max Dowman. Masuk sebagai pemain pengganti, Dowman langsung menjadi nyawa permainan Arsenal. Dengan pergerakannya yang lincah dan cerdas, ia berhasil memenangkan hadiah penalti yang kemudian dieksekusi dengan dingin oleh sang kapten, Martin Odegaard, pada menit ke-75. Gol ini memperkecil kedudukan menjadi 2-3 setelah sebelumnya Arnaut Danjuma sempat menambah keunggulan Villarreal di menit ke-68. Aksi magis Dowman ini menunjukkan potensi besar yang dimilikinya dan menjadi salah satu hal positif dari kekalahan ini.
Kekalahan Beruntun: Alarm Merah untuk The Gunners
Kekalahan dari Villarreal ini adalah kekalahan kedua secara beruntun yang dialami pasukan asuhan Mikel Arteta di masa pramusim. Sebelumnya, Arsenal juga takluk dari Tottenham Hotspur. Meskipun hanya laga uji coba, hasil ini menjadi alarm keras bagi The Gunners yang akan menghadapi pekan pembuka Premier League 2025-2026 dalam waktu dekat.
Terlihat jelas bahwa Arsenal masih memiliki pekerjaan rumah, terutama di lini pertahanan yang kerap terekspos, dan juga efektivitas penyelesaian akhir. Penguasaan bola yang dominan tidak cukup jika tidak diimbangi dengan solidnya lini belakang dan ketajaman di depan gawang. Mikel Arteta dan tim pelatihnya tentu harus segera mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan ini agar Arsenal bisa tampil lebih siap saat musim kompetisi resmi dimulai.
Kesimpulan
Laga Arsenal vs Villarreal ini memang menyajikan drama yang menarik. Dari gol ironis Nicolas Pepe yang membobol mantan klubnya, hingga debut yang kurang mulus bagi Viktor Gyokeres, dan tentu saja sinar terang dari wonderkid Max Dowman. Kekalahan ini mungkin terasa pahit, namun juga menjadi pengingat penting bagi The Gunners untuk terus berbenah.
Musim depan akan menjadi tantangan besar, dan pramusim adalah waktu yang tepat untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Mari kita nantikan bagaimana Arsenal akan mempersiapkan diri dan berjuang untuk bangkit di musim kompetisi yang akan datang!