Yogyakarta, zekriansyah.com – Sebagai orang tua, tentu kita mendambakan buah hati yang tumbuh sehat, ceria, dan terlindungi dari berbagai penyakit. Nah, salah satu “perisai” terbaik yang bisa kita berikan untuk si kecil adalah vaksinasi. Dokter spesialis anak, dr. Jessica Sugiharto, Sp.A., berulang kali mengingatkan betapa pentingnya dokter penuhi vaksin primer tambahan kesehatan anak untuk membangun imunitas yang optimal. Ini bukan hanya soal kewajiban, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan mereka.
Ilustrasi menunjukkan seorang anak yang sedang divaksinasi, melambangkan pentingnya vaksinasi primer tambahan untuk membangun kekebalan anak sejak dini dan menjaga kesehatan masyarakat.
Artikel ini akan membahas secara tuntas mengapa vaksinasi, baik yang primer maupun tambahan, sangat krusial bagi kesehatan anak, serta jenis-jenis vaksin apa saja yang perlu Anda ketahui. Mari kita selami lebih dalam!
Mengapa Vaksinasi Penting untuk Anak Kita?
Mungkin ada di antara kita yang bertanya, “Memangnya sepenting itu, ya, vaksinasi?” Jawabannya: sangat penting! Vaksinasi adalah upaya paling efektif untuk mencegah infeksi berbahaya pada anak. Bayangkan, dengan satu suntikan kecil, tubuh anak kita dilatih untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Ini seperti melatih tentara khusus di dalam tubuh mereka.
Investasi Jangka Panjang untuk Kesehatan Anak
Vaksin tidak hanya melindungi anak kita secara individu, tapi juga menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Artinya, ketika sebagian besar populasi divaksinasi, penyebaran penyakit akan terhambat, sehingga mereka yang tidak bisa divaksin (misalnya karena kondisi medis tertentu) juga ikut terlindungi. Jadi, pemenuhan vaksinasi adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak dan komunitas kita.
Vaksin Primer: Pondasi Kekebalan Tubuh Anak
Vaksin primer adalah dasar perlindungan yang wajib diberikan kepada anak sejak dini. Ini adalah pondasi kuat yang akan membentuk sistem kekebalan tubuh mereka.
Mengenal Vaksin DPT: Perlindungan dari Tiga Penyakit Serius
Salah satu vaksin primer yang paling dikenal adalah DPT. Vaksin ini dirancang untuk melindungi anak dari tiga penyakit yang berpotensi serius: difteri, pertusis (atau sering disebut batuk 100 hari), dan tetanus.
- Jadwal Pemberian Vaksin DPT:
- Dosis primer: Umumnya diberikan pada usia 2-4 bulan.
- Dosis tambahan (booster): Pada usia 18 bulan, usia prasekolah (sekitar 5 tahun), dan usia sekolah (10-12 tahun).
Setelah tiga dosis primer diberikan, perlindungan terhadap infeksi bakteri seperti pertusis bisa mencapai 85 persen. Bayangkan, betapa leganya mengetahui anak kita terlindungi dari penyakit berbahaya ini!
Jangan Lupakan Dosis Tambahan DPT!
Seringkali, orang tua merasa sudah cukup dengan vaksin dasar di bawah usia dua tahun. Padahal, dr. Jessica Sugiharto menekankan bahwa dosis tambahan vaksin DPT sangat penting untuk menjaga imunitas tetap optimal. Tanpa dosis tambahan ini, proteksi yang terbentuk bisa menurun drastis dalam lima hingga sepuluh tahun. Jadi, pastikan jadwal booster DPT anak Anda terpenuhi.
Vaksin Tambahan: Perisai Ekstra untuk Kesehatan Optimal
Selain vaksin primer yang wajib, ada juga vaksinasi tambahan yang sangat direkomendasikan untuk melengkapi perisai imunitas anak. Ini ibarat benteng tambahan yang membuat pertahanan tubuh anak semakin kokoh.
Vaksin Influenza: Melawan Virus yang Selalu Berubah
Virus influenza dikenal sangat pintar karena terus bermutasi. Itulah mengapa vaksin influenza menjadi penting. Vaksin ini dapat diberikan mulai usia enam bulan dan perlu diulang (booster) setiap tahun. Pemberian vaksin ini efektif melindungi anak dari virus influenza tipe A dan B, dengan efektivitas sekitar 6-12 bulan.
Hepatitis A dan MMR: Lindungi Saluran Cerna dan Penyakit Umum
- Vaksin Hepatitis A: Melindungi anak dari infeksi virus hepatitis A yang menyerang hati. Vaksin ini bisa diberikan mulai usia satu tahun, dengan dosis kedua 6-18 bulan setelah dosis pertama. Dua dosis vaksin hepatitis A mampu memberikan perlindungan hingga 95-100 persen selama 20 tahun!
- Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubella): Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, gondongan, dan rubella. Umumnya diberikan saat anak berusia 15 bulan, dengan dosis tambahan 5-7 tahun setelah dosis pertama. Setelah dua dosis, perlindungannya bisa mencapai 10-20 tahun.
Vaksin HPV: Bukan Hanya untuk Wanita, Laki-laki Juga Perlu!
Dulu, vaksin HPV (Human Papillomavirus) seringkali diasosiasikan hanya dengan wanita untuk mencegah kanker serviks. Namun, dr. Jessica Sugiharto juga mengingatkan bahwa vaksin HPV bisa diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan, setidaknya mulai usia 9 tahun. Mengapa? Karena virus HPV juga bisa menyebabkan kanker penis pada pria. Pemberian dua dosis pada usia 9-14 tahun sudah cukup memberikan proteksi yang baik, bahkan sebelum seseorang aktif secara seksual.
Inovasi Kemenkes: Vaksin Baru untuk Perlindungan Lebih Luas
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan terbaik bagi anak-anak Indonesia. Buktinya, Kemenkes telah menambahkan beberapa antigen baru ke dalam program imunisasi rutin nasional, antara lain:
- PCV (Pneumokokus Konjugasi): Mencegah penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
- RV (Rotavirus): Mencegah penyakit diare berat yang disebabkan oleh bakteri rota.
- HPV (Human Papillomavirus): Seperti yang sudah dijelaskan, untuk mencegah kanker serviks dan kanker terkait HPV lainnya.
- IPV2 (Inactivated Poliovirus Vaccine): Dosis kedua untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup.
- Japanese Encephalitis (JE): Untuk mencegah radang otak pada anak, khususnya di wilayah endemis.
Semua jenis imunisasi rutin ini, termasuk yang baru, diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Mempermudah Akses Vaksinasi: Peran Pemerintah dan Orang Tua
Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah akses vaksinasi bagi masyarakat, antara lain melalui Posyandu, Puskesmas, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), hingga rumah sakit dan klinik layanan vaksin.
Namun, tantangan seringkali muncul pada rentang waktu vaksinasi yang cukup lama setelah anak berusia dua tahun. Jika pada usia bayi, anak bisa mendapatkan vaksin setiap dua bulan sekali, setelah usia dua tahun, jadwalnya bisa setiap enam bulan atau setahun sekali. Jarak yang panjang ini kadang membuat orang tua tidak sengaja melupakan jadwal vaksinasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk proaktif mencatat dan memastikan jadwal vaksinasi anak terpenuhi.
Kesimpulan
Melihat begitu banyak ancaman penyakit di sekitar kita, menjadi sangat jelas bahwa peran dokter penuhi vaksin primer tambahan kesehatan anak adalah fundamental. Vaksinasi bukan hanya sekadar suntikan, melainkan sebuah tindakan cinta dan tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk memberikan perlindungan terbaik bagi buah hati.
Dengan memenuhi jadwal vaksin primer dan mempertimbangkan vaksin tambahan, kita sedang membangun imunitas tubuh yang kuat, menjaga kesehatan anak secara optimal, dan memastikan mereka bisa tumbuh kembang dengan ceria, bebas dari ancaman penyakit berbahaya. Jadi, jangan tunda lagi, yuk penuhi semua jadwal vaksinasi si kecil!
FAQ
Tanya: Apa yang dimaksud dengan vaksin primer tambahan kesehatan anak?
Jawab: Vaksin primer tambahan adalah vaksin yang diberikan setelah program vaksinasi dasar selesai untuk memperkuat atau memperpanjang perlindungan terhadap penyakit tertentu.
Tanya: Mengapa kekebalan kelompok (herd immunity) penting dalam vaksinasi anak?
Jawab: Kekebalan kelompok penting karena melindungi individu yang tidak dapat divaksinasi dengan mengurangi penyebaran penyakit di masyarakat.
Tanya: Apakah vaksinasi hanya melindungi anak dari penyakit yang umum saja?
Jawab: Tidak, vaksinasi melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu.