Siapa sangka, penyakit yang satu ini diam-diam bisa mengintai kesehatan perempuan Indonesia dan menjadi penyebab kematian nomor satu? Ya, betul, kita bicara tentang kanker leher rahim atau yang sering disebut kanker serviks. Kabar baiknya, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dan dideteksi sejak dini!
Di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Dinas Kesehatan (Dinkes) sedang gencar-gencarnya melakukan upaya deteksi dini kanker serviks. Mereka tidak hanya mengadakan sosialisasi, tapi juga melatih tenaga kesehatan agar semakin banyak perempuan di Kobar yang bisa mendapatkan pemeriksaan akurat. Artikel ini akan membahas mengapa deteksi dini sangat penting dan bagaimana program Dinkes Kobar ini bisa jadi harapan baru bagi perempuan untuk hidup lebih sehat. Yuk, simak sampai tuntas!
Baca juga: Dinkes Kobar Gencarkan Sosialisasi dan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode HPV DNA
Kanker Serviks: Ancaman Serius yang Bisa Dicegah
Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia. Data menunjukkan bahwa kasus kanker leher rahim mencapai angka yang mengkhawatirkan setiap tahunnya. Namun, ada secercah harapan: penyakit ini bisa dicegah dan dideteksi jauh sebelum berkembang menjadi parah.
Anggota Komisi A DPRD Kobar, Mina Irawati, menyampaikan keprihatinannya terkait tingginya angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia.
“Dengan kita melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim ini diharapkan dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi angka kematian akibat kanker serviks,” ujarnya.
Mina juga menambahkan bahwa dengan kemajuan teknologi, 30 hingga 50 persen kematian akibat kanker masih bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini secara berkala.
Mengenal Deteksi Dini dengan Metode HPV DNA yang Akurat
Salah satu metode deteksi dini yang kini digencarkan oleh Dinkes Kobar adalah pemeriksaan dengan metode HPV DNA. Mungkin sebagian dari Anda belum familiar dengan istilah ini.
Apa itu HPV DNA?
HPV DNA adalah tes diagnostik yang sangat akurat dan sensitif. Tes ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan DNA dari Human Papillomavirus (HPV) dalam sampel sel yang diambil dari leher rahim (serviks). Mengapa ini penting? Karena infeksi HPV, terutama jenis risiko tinggi, adalah penyebab utama kanker serviks.
Dengan pemeriksaan HPV DNA, infeksi virus ini bisa diketahui bahkan sebelum gejala kanker muncul. Ini berarti penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan peluang kesembuhan pun semakin besar.
Langkah Konkret Dinkes Kobar: Sosialisasi Hingga Pelatihan Nakes
Dinkes Kobar tidak main-main dalam upaya eliminasi kanker serviks. Berbagai langkah konkret telah dilakukan, mulai dari sosialisasi hingga peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
-
Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode HPV DNA
Pada akhir Juni lalu, Dinkes Kobar menggelar sosialisasi di Hotel Brits Pangkalan Bun. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, seperti organisasi wanita se-Kobar, tenaga kesehatan dari 18 Puskesmas, serta perwakilan lintas sektor terkait. Narasumber yang hadir pun tak sembarangan, ada dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Tim TOT Tatalaksana HPV DNA, serta dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG).Sekretaris Daerah (Sekda) Kobar, Rody Iskandar, yang membuka acara, mengajak seluruh perempuan untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan rutin.
“Kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dan dideteksi sejak dini. Pemeriksaan HPV DNA adalah metode yang sangat akurat dan sensitif untuk mengetahui infeksi Human Papillomavirus sebelum muncul gejala. Saya mengajak kaum perempuan usia 30–69 tahun untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan rutin,” tegas Rody.
-
Pelaksanaan On the Job Training (OJT) bagi Tenaga Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Achmad Rois, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari OJT deteksi dini kanker serviks yang telah dilaksanakan di 18 Puskesmas pada Desember 2024 lalu. OJT ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter, bidan, dan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) agar mampu melakukan skrining kanker leher rahim dengan metode HPV DNA secara maksimal.Jhonferi Sidabalok, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kobar, menambahkan bahwa Kobar terpilih menjadi salah satu dari 90 kabupaten di 18 provinsi yang memulai kegiatan skrining kanker leher rahim dengan metode HPV DNA. Targetnya, 75 persen perempuan dengan rentang usia 30-69 tahun bisa mendapatkan pemeriksaan ini.
Komitmen Nasional Menuju Eliminasi Kanker Serviks
Upaya Dinkes Kobar ini sejalan dengan komitmen global dan nasional untuk mengeliminasi kanker serviks. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menginisiasi strategi eliminasi kanker serviks melalui pendekatan “90-70-90”, yaitu:
- 90% vaksinasi HPV: Memastikan 90% anak perempuan mendapatkan vaksin HPV.
- 70% deteksi dini: Mencapai 70% perempuan menjalani skrining deteksi dini.
- 90% pengobatan: Mengobati 90% kasus pra-kanker dan kanker.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023–2030 sebagai langkah konkret untuk mencapai target ini. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kobar, diharapkan dapat mempercepat terwujudnya target eliminasi kanker leher rahim di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kesimpulan
Kanker serviks memang serius, tapi bukan berarti tidak bisa dihadapi. Dengan deteksi dini melalui metode HPV DNA yang gencar dilakukan oleh Dinkes Kobar, kita punya kesempatan besar untuk mencegah dan mengobati penyakit ini sebelum terlambat. Program-program seperti sosialisasi dan pelatihan tenaga kesehatan adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah untuk melindungi kesehatan perempuan.
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel: Dinkes Kobar Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks: Pentingnya Tes HPV DNA untuk Perempuan
Jadi, bagi Anda para perempuan, terutama yang berusia 30-69 tahun, jangan tunda lagi. Manfaatkan kesempatan ini, jangan takut untuk memeriksakan diri. Kesadaran dan keberanian Anda untuk deteksi dini adalah kunci utama untuk hidup lebih sehat dan bebas dari ancaman kanker serviks. Mari bersama-sama wujudkan Kotawaringin Barat yang lebih sehat!