Bukan Sekadar Fogging: Dinkes Batam Ajak Warga Bersatu Lawan DBD dengan PSN Efektif

Dipublikasikan 22 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Halo warga Batam! Belakangan ini, kita sering mendengar kabar kurang menyenangkan tentang peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota kita tercinta. Angka yang terus merangkak naik tentu membuat kita khawatir, apalagi jika menyangkut kesehatan keluarga dan orang-orang terdekat. Nah, di tengah situasi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam punya pesan penting untuk kita semua: melawan DBD itu bukan sekadar fogging, lho!

Bukan Sekadar Fogging: Dinkes Batam Ajak Warga Bersatu Lawan DBD dengan PSN Efektif

Dinkes Batam serukan warga aktif berantas sarang nyamuk demi efektif lawan DBD, tak hanya andalkan fogging.

Ya, Anda tidak salah dengar. Fogging atau pengasapan memang sering jadi harapan utama, seolah satu-satunya solusi. Tapi sebenarnya, ada upaya yang jauh lebih ampuh dan berkelanjutan yang harus kita lakukan bersama. Artikel ini akan mengajak Anda memahami mengapa partisipasi aktif warga, terutama melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), adalah kunci utama dalam menjaga Batam bebas dari ancaman DBD. Mari kita cari tahu lebih dalam!

Bukan Sekadar Fogging: Mengapa PSN Jauh Lebih Penting?

Mungkin banyak dari kita berpikir, kalau ada kasus DBD, langsung saja panggil petugas untuk fogging. Padahal, menurut para ahli kesehatan, fogging punya keterbatasan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Beltim, Supardi, pernah menjelaskan bahwa fogging tidak bisa dilakukan sembarangan. “Pelaksanaan fogging ini harus ada penyelidikan epidemologi dulu,” ujarnya. Jika dilakukan asal-asalan, bukannya menyelesaikan masalah, malah bisa membuat nyamuk Aedes aegypti menjadi resisten terhadap pestisida yang digunakan. Ini tentu akan mempersulit upaya pencegahan di kemudian hari.

Yang lebih penting lagi, fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Ia tidak menyentuh telur dan jentik nyamuk yang bersembunyi di genangan air, yang merupakan cikal bakal nyamuk-nyamuk baru. Ibarat memotong rumput, fogging hanya memangkas bagian atasnya, tapi akar-akarnya masih utuh dan siap tumbuh lagi.

Lalu, apa solusinya? Kuncinya ada pada PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk. Ini adalah cara paling efektif, efisien, murah, dan mudah untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk. Dengan PSN, kita memberantas nyamuk dari akarnya, mulai dari telur, jentik, kepompong, hingga nyamuk dewasa.

Apa saja yang termasuk dalam Gerakan PSN 3M Plus?

  • Menguras dan menyikat dinding bak mandi serta penampungan air lainnya minimal seminggu sekali. Ingat, telur nyamuk bisa menempel kuat di dinding dan bertahan hingga 6 bulan meski bak kering!
  • Menutup rapat semua tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur.
  • Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menampung air hujan, seperti ban bekas, kaleng, botol, dan pot bunga.
  • Plusnya:
    • Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras.
    • Memelihara ikan pemakan jentik di kolam.
    • Menggunakan kelambu saat tidur.
    • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
    • Membuka jendela dan memastikan sirkulasi udara serta cahaya matahari masuk ke dalam rumah.

Kasus DBD di Batam: Data dan Kondisi Terkini

Data dari Dinkes Batam menunjukkan bahwa kasus DBD di Kota Batam memang patut diwaspadai. Sepanjang Januari 2025 saja, tercatat ada 75 kasus. Angka ini sedikit menurun menjadi 51 kasus di bulan Februari, namun total hingga Juni 2025 sudah mencapai 253 kasus DBD. Ini adalah angka yang signifikan dan perlu perhatian serius dari kita semua.

Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa kasus DBD cenderung meningkat saat musim penghujan. Sebagian besar kasus terjadi di kawasan permukiman padat penduduk yang banyak memiliki tempat penampungan air. Beberapa kecamatan dengan kasus tertinggi antara lain Sekupang, Batuaji, Bengkong, dan Kelurahan Lubuk Baja.

Kondisi ini bahkan memicu keprihatinan masyarakat sipil. Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kepri, misalnya, sampai melakukan fogging mandiri di Perumahan Buana Bukit Permata, Batu Aji, karena merasa Pemko Batam belum merespons cepat. “Sudah tiga anak di lokasi ini menjadi korban DBD, dan pemerintah belum juga turun tangan,” ujar Ketua IPK Kepri, Budi Bukti Purba, menyuarakan kekhawatiran warga. Direktur LBH IPK Kepri, Romesko Purba, bahkan menegaskan, “Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi — Salus Populi Suprema Lex Esto.” Ini menunjukkan betapa pentingnya nyawa dan kesehatan warga di atas segalanya.

Peran Aktif Warga: Gotong Royong dan Jumantik Mandiri

Melihat kondisi ini, Dinkes Batam tidak tinggal diam. Selain berkoordinasi dengan puskesmas untuk sosialisasi dan fogging di daerah rawan, mereka juga terus menggencarkan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). Program ini bertujuan melibatkan setiap rumah tangga untuk memiliki satu orang “Jumantik” (Juru Pemantau Jentik) mandiri yang bertanggung jawab memantau keberadaan jentik nyamuk di lingkungan masing-masing.

Pemerintah Kota Batam juga telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Batam Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD. Ini adalah sinyal kuat bahwa kita semua harus lebih aktif.

Keterlibatan warga melalui gotong royong dan kesadaran mandiri adalah pilar utama dalam melawan DBD. Bayangkan jika setiap rumah tangga di Batam secara rutin melakukan PSN, menguras bak mandi, membersihkan genangan air, dan menjaga kebersihan lingkungan. Nyamuk Aedes aegypti pasti akan kesulitan mencari tempat berkembang biak.

Kegiatan seperti gotong royong membersihkan lingkungan, seperti yang dilakukan oleh warga Perumahan Taman Mediterania bersama PKS Batam Kota, adalah contoh nyata partisipasi aktif yang sangat membantu. Ketua DPC PKS Batam Kota, Miswanto, selalu mengajak warga untuk rutin membersihkan bak mandi, membuang sampah pada tempatnya, dan memastikan tidak ada genangan air. Ini adalah langkah-langkah kecil dengan dampak besar.

Mari Bersama Wujudkan Batam Bebas DBD!

Warga Batam yang peduli, upaya pencegahan DBD di Batam bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Ini adalah tugas kita bersama. Dinkes Batam mengajak warga untuk tidak hanya mengandalkan fogging, tetapi menjadikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai budaya hidup bersih dan sehat sehari-hari.

Mari kita wujudkan semangat gotong royong yang kuat. Jadilah Jumantik mandiri di rumah Anda, ajak tetangga, keluarga, dan komunitas untuk aktif membersihkan lingkungan. Dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten, kita bisa melindungi diri dan orang-orang terkasih dari ancaman DBD. Ingat, kebersihan lingkungan adalah benteng terkuat kita melawan nyamuk Aedes aegypti. Jangan tunggu sampai kasus meningkat, mari bergerak sekarang!

FAQ

Tanya: Mengapa fogging saja tidak cukup untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD)?
Jawab: Fogging memiliki keterbatasan dan jika dilakukan sembarangan dapat membuat nyamuk Aedes aegypti menjadi resisten terhadap pestisida.

Tanya: Apa yang dimaksud dengan PSN dan mengapa itu penting dalam melawan DBD?
Jawab: PSN adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk, sebuah upaya aktif warga untuk membasmi jentik nyamuk di lingkungan mereka, yang merupakan kunci utama pencegahan DBD.

Tanya: Bagaimana cara warga dapat berpartisipasi aktif dalam PSN untuk mencegah DBD di Batam?
Jawab: Warga dapat berpartisipasi dengan rutin melakukan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang bekas, serta mencegah gigitan nyamuk.