Siapa yang tidak kenal Dataran Tinggi Dieng? Kawasan indah di Jawa Tengah ini selalu punya cerita menarik, terutama soal cuaca. Nah, pagi ini, Dieng kembali menyuguhkan fenomena alam yang memukau sekaligus bikin merinding: embun es! Suhu udara di sana dilaporkan turun hingga 0 derajat Celcius tadi pagi, mengubah rumput dan dedaunan menjadi butiran kristal es yang menawan.
Anda penasaran mengapa Dieng bisa membeku, dan apa sebenarnya embun es itu? Mari kita selami lebih dalam keunikan cuaca di Dieng yang dinginnya menusuk tulang ini. Artikel ini akan membahas tuntas fenomena tersebut, mengapa terjadi, dan bagaimana dampaknya bagi Dieng serta para pengunjungnya.
Sensasi Dingin di Candi Setyaki: Embun Es Kembali Muncul
Kamis (10/7/2025) pagi, Dataran Tinggi Dieng kembali diselimuti selimut es tipis. Fenomena embun es ini terlihat jelas di area sekitar Candi Setyaki, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Menurut Dhimas F, salah satu pelaku wisata Dieng, embun yang menempel di rumput membeku menjadi butiran es yang indah.
Kejadian ini terpantau sekitar pukul 06.00 WIB hingga 06.30 WIB. Berdasarkan pantauan aplikasi Cuacadieng dan termometer manual, suhu udara terendah pagi ini mencapai 0 derajat Celcius tepat pada pukul 06.00 WIB. Dhimas juga menambahkan bahwa udara dingin sudah mulai terasa sejak Rabu malam, terutama setelah pukul 21.00 WIB. Kepala UPT Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami, juga membenarkan kemunculan embun es ini di Candi Setyaki, meskipun di area Candi Arjuna masih belum.
Apa Itu Embun Es (Bun Upas) dan Mengapa Terjadi di Dieng?
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sih sebenarnya embun es itu? Oleh warga lokal, fenomena ini akrab disebut “bun upas”. Sederhananya, ini adalah embun air yang membeku dan berubah menjadi kristal es di permukaan daun, rumput, atau benda lain karena suhu udara yang sangat rendah, mencapai titik beku atau bahkan di bawahnya.
Lalu, mengapa Dieng sering mengalami fenomena ini? Ada beberapa faktor yang berperan:
- Monsun Dingin Australia: Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu dingin ekstrem di Dieng disebabkan oleh aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah Australia (monsun dingin Australia) yang aktif pada Juni, Juli, dan Agustus. Ini adalah periode puncak musim kemarau di Indonesia bagian selatan ekuator.
- Dataran Tinggi: Sebagai dataran tinggi, Dieng memang cenderung memiliki suhu udara yang lebih rendah dibandingkan daerah lain. Udara dingin ini semakin terasa dampaknya di malam hari.
- Langit Cerah: Saat musim kemarau, langit Dieng cenderung cerah dan minim tutupan awan. Kondisi ini memaksimalkan pancaran panas bumi ke atmosfer pada malam hari, menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi sangat rendah dan lebih dingin dari biasanya.
- Faktor Lain: Bahkan jika suhu tidak mencapai minus, embun es bisa terbentuk jika tidak ada angin dan langit sangat cerah. Ini menunjukkan kompleksitas faktor yang memicu fenomena alam unik ini.
Fenomena Berulang yang Memikat Wisatawan
Kemunculan embun es di Dieng bukanlah hal baru. Ini adalah fenomena rutin yang sering terjadi saat musim kemarau. Sepanjang tahun ini, fenomena ini sudah beberapa kali menyapa Dieng. Misalnya, pada Juni 2024, embun es tercatat muncul beberapa kali, bahkan dengan suhu mencapai minus 1 derajat Celcius. Pada Juli 2024, embun es sempat muncul lebih tebal dengan suhu minus 1,77 derajat Celcius di kompleks Candi Arjuna.
Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Banyak orang sengaja datang ke Dieng untuk menyaksikan langsung keajaiban alam ini. Kunjungan wisatawan pun cenderung meningkat saat bun upas mulai sering muncul. Namun, bagi Anda yang berencana berburu embun es, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik: kenakan pakaian tebal, sarung tangan, syal, dan topi untuk menghadapi cuaca dingin yang ekstrem.
Teknologi Membantu Prediksi Embun Es
Meski kemunculan embun es seringkali sulit diprediksi secara pasti, kini ada teknologi yang membantu. Dua pemuda asli Banjarnegara, Havid Adhitama dan Muhammad Razin, telah mengembangkan stasiun cuaca yang terintegrasi dengan aplikasi “Cuaca Dieng”. Aplikasi ini dapat memberikan data suhu, kelembapan, dan tekanan udara secara realtime, bahkan mengirimkan notifikasi prediksi kemunculan embun es.
Kehadiran aplikasi ini sangat membantu wisatawan yang ingin berburu embun es agar tidak kecewa. Selain itu, informasi cuaca yang akurat juga bermanfaat bagi petani Dieng untuk mengambil langkah preventif terhadap dampak embun upas pada tanaman mereka.
Bersiap Menikmati Keindahan Dieng yang Membeku
Dieng membeku suhu 0 derajat Celcius tadi pagi adalah kabar yang selalu menarik perhatian. Fenomena embun es ini adalah salah satu pesona unik Dataran Tinggi Dieng yang tak akan Anda temukan di banyak tempat lain di Indonesia. Dari keindahan kristal es yang menyelimuti rumput hingga sensasi dingin yang menyegarkan, pengalaman di Dieng saat musim kemarau akan sangat berkesan.
Jadi, jika Anda berencana berkunjung ke Dieng, persiapkan diri Anda untuk merasakan langsung keajaiban alam ini. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen langka Dieng membeku, dan nikmati setiap sudut keindahan yang ditawarkan oleh dataran tinggi yang menakjubkan ini.