Yogyakarta, zekriansyah.com – Punya tubuh sehat itu impian semua orang, ya kan? Tapi, menjaga kesehatan itu bukan cuma tanggung jawab pribadi lho, pemerintah juga punya peran besar. Di Kota Depok, Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok gencar mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran cegah berbagai penyakit. Ini bukan sekadar imbauan biasa, tapi ajakan nyata untuk kita semua berinvestasi pada kesehatan diri dan keluarga. Mau tahu penyakit apa saja yang jadi fokus utama dan bagaimana cara kita bisa ikut berkontribusi? Yuk, simak lebih lanjut!
Dinkes Depok mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran cegah diabetes, stunting, dan TBC demi mewujudkan Depok sehat bersama.
Mengapa Kesadaran Penting? Berbagai Penyakit yang Perlu Kita Waspadai
Seringkali, penyakit datang tanpa kita sadari gejalanya di awal. Nah, di sinilah pentingnya kesadaran cegah dan deteksi dini. Dinkes Depok menyoroti beberapa penyakit yang memerlukan perhatian khusus dari kita semua.
Diabetes Melitus: Ancaman Senyap yang Perlu Dicegah
Penyakit Diabetes Melitus (DM) sering disebut ‘silent killer’ karena gejalanya bisa tidak terasa di awal. Padahal, DM ini sudah jadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung. Mengerikan, bukan?
Sekretaris Dinkes Kota Depok, Yuliandi, menekankan pentingnya pemeriksaan penunjang pada kondisi pra-diabetes dan menjaga pola hidup sehat. Konsumsi makanan siap saji yang murah dan padat energi bisa jadi pemicu utama. Jadi, yuk lebih bijak memilih asupan! Pencegahan dan pengendalian DM bisa dimulai dengan skrining kesehatan rutin. Ini langkah awal yang penting untuk deteksi dini.
Stunting: Masa Depan Generasi Muda di Tangan Kita
Stunting adalah kondisi balita dengan tubuh pendek akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi yang kurang. Dampaknya fatal: terhambatnya pertumbuhan fisik, menurunnya kecerdasan, dan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.
Dinkes Depok terus berupaya menurunkan angka stunting, bahkan sejak remaja putri. Salah satu inovasinya adalah program Kampung Sehat Bebas Anemia (SAE). Program ini mengajak remaja putri untuk rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan berperilaku hidup sehat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Depok, dr. Zakiah, juga memperkenalkan konsep Pesan ABCDE Bebas Stunting untuk masyarakat:
- A: Aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil.
- B: Berikan ASI eksklusif pada bayi hingga 6 bulan.
- C: Cukupi gizi seimbang dan pantau tumbuh kembang anak.
- D: Datang ke Posyandu secara teratur.
- E: Edukasi pola asuh yang benar.
Dengan pendekatan komprehensif ini, diharapkan prevalensi anemia dan stunting bisa ditekan signifikan.
Tuberkulosis (TBC): Penyakit Menular yang Bisa Dicegah
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah global. Penyakit ini bisa menyebar melalui udara dan proses penyembuhannya tidak mudah serta butuh jangka panjang.
Kepala Dinkes Depok, Novarita, mengajak warga untuk selalu waspada. Kesadaran untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat krusial, seperti menggunakan masker saat batuk atau flu, dan rajin mencuci tangan.
Bahkan, Kota Depok punya Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Ini penting karena merokok bukan hanya memicu TBC tapi juga kanker paru-paru, dan membahayakan perokok pasif di sekitar kita. Penguatan peran Satuan Tugas (Satgas) KTR di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas juga terus digalakkan oleh Dinkes Depok untuk menciptakan lingkungan yang bebas asap rokok.
Sinergi Dinkes Depok dan Masyarakat: Kunci Depok Sehat
Upaya Dinkes Depok ajak masyarakat tingkatkan kesadaran cegah penyakit tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, menegaskan pentingnya penggalangan kemitraan di bidang kesehatan.
“Penggalangan kemitraan dibidang kesehatan merupakan salah satu strategi promosi kesehatan yang dilakukan untuk melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Sehingga diharapkan kerjasama ini dapat menghasilkan sinergi dari upaya yang berkelanjutan untuk mendukung program-program kesehatan,” ungkapnya.
Bahkan, anggaran perjalanan dinas Dinkes Depok pun dipastikan digunakan untuk program-program kesehatan yang langsung menyentuh masyarakat, seperti kunjungan lapangan, deteksi dini, hingga gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Posyandu dan Posbindu. Ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Depok untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, di mana setiap anggaran dimanfaatkan untuk program yang dibutuhkan warga.
Kesimpulan
Melihat berbagai inisiatif dan ajakan dari Dinkes Depok ini, jelas sekali bahwa kesehatan adalah prioritas bersama. Mari kita sambut ajakan untuk meningkatkan kesadaran cegah penyakit dengan tindakan nyata. Mulai dari menjaga pola makan, rutin skrining kesehatan, mendukung program TTD dan Kampung SAE, hingga menerapkan PHBS dan Kawasan Tanpa Rokok. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya Kota Depok yang sehat, maju, dan sejahtera bagi semua.