Yogyakarta, zekriansyah.com – Pengumuman tanggal rilis Hollow Knight: Silksong pada 4 September 2025 lalu sukses membuat heboh jagat game. Setelah penantian bertahun-tahun, akhirnya game metroidvania yang sangat dinanti ini bukan lagi sekadar meme. Namun, di balik euforia para penggemar, kabar ini justru menjadi “mimpi buruk” bagi banyak developer game indie lainnya. Salah satunya adalah game indie Demonschool, yang terpaksa tunda rilis untuk menghindari bentrok langsung dengan fenomena besar ini.
Pengembang game indie Demonschool tunda perilisan untuk menghindari persaingan ketat dengan Hollow Knight: Silksong yang sangat dinantikan.
Fenomena ini menarik untuk disimak. Mengapa sebuah game indie bisa memiliki dampak sebesar itu hingga membuat studio lain mengundurkan jadwal peluncuran mereka? Mari kita telusuri lebih dalam alasan di balik keputusan strategis ini dan apa artinya bagi masa depan game-game indie.
Silksong: “GTA-nya Game Indie” yang Bikin Developer Lain Ciut Nyali
Tak bisa dimungkiri, Hollow Knight: Silksong adalah salah satu game paling diantisipasi saat ini. Bayangkan saja, game ini dijuluki sebagai “GTA-nya game indie” oleh Necrosoft Games, developer di balik Demonschool. Julukan ini bukan tanpa alasan. Dengan jutaan penggemar setia dari seri pertamanya dan status sebagai game paling banyak di-wishlist di Steam, kehadiran Silksong ibarat gelombang tsunami yang bisa menenggelamkan game lain yang rilis di sekitarnya.
Tanggal rilis Hollow Knight: Silksong yang jatuh pada 4 September 2025 menjadi titik krusial. Hype yang begitu kuat membuat banyak developer berpikir ulang. Mereka tahu, di minggu-minggu awal perilisan Silksong, perhatian sebagian besar gamer dan media akan tertuju pada petualangan Hornet tersebut. Ini adalah pertarungan yang sangat tidak seimbang bagi studio indie dengan sumber daya terbatas.
Demonschool: Dari 3 September ke 19 November 2025
Salah satu korban pertama dari “efek Silksong” ini adalah game RPG Demonschool. Game strategi unik besutan Necrosoft Games dan publisher Ysbryd Games ini awalnya dijadwalkan meluncur pada 3 September 2025, hanya sehari sebelum Silksong. Tentu saja, ini adalah posisi yang sangat riskan.
Untuk memastikan Demonschool tunda rilis dan mendapatkan perhatian yang layak, Ysbryd Games mengambil langkah berani. Mereka secara resmi mengumumkan penundaan perilisan Demonschool ke tanggal 19 November 2025. Keputusan ini berlaku untuk semua platform, termasuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, serta PC melalui Steam dan Epic Games Store.
Dalam pernyataan resminya, Ysbryd Games menjelaskan, “Kami harus mengingat bahwa mendapatkan visibilitas untuk Demonschool adalah tujuan utama kami. Jika periode September adalah momen Silksong, maka kami perlu berada di kalender yang berbeda agar Demonschool punya kesempatan untuk dilihat dan dibicarakan secara bermakna.” Sebuah alasan yang sangat masuk akal di tengah sengitnya kompetisi pasar game.
Bukan Cuma Demonschool, Banyak Game Indie Lain Ikut Menghindar
Fenomena game indie tunda rilis ini ternyata tidak hanya menimpa Demonschool. Beberapa studio indie lain juga mengambil keputusan serupa, menunjukkan betapa besarnya pengaruh Silksong.
Berikut beberapa contoh game indie yang juga menggeser jadwal rilis mereka:
- CloverPit (Panik Arcade): Game roguelike slot machine ini awalnya akan rilis 3 September, namun digeser ke 26 September 2025. Mereka secara terbuka mengakui penundaan ini untuk menghindari Silksong.
- Stomp and the Sword of Miracles (Frogteam Games): Game metroidvania ini menunda demo dan perilisan dari 29 Agustus 2025 menjadi waktu yang belum ditentukan. Developer mereka bahkan menganalogikan diri seperti “krill kecil yang mencoba tidak dimakan paus biru” saat menghadapi Silksong.
- Aeterna Lucis (Aeternum Game Studios): Sekuel dari Aeterna Noctis ini semula menargetkan rilis September 2025, namun kini diundur jauh hingga tahun 2026. Mereka menyebut persaingan dengan Silksong akan “tidak adil bagi upaya tim kami.”
- Baby Steps (Bennett Foddy): Developer di balik game populer Getting Over It ini juga sedang mempertimbangkan untuk menunda game terbarunya yang dijadwalkan rilis 8 September 2025.
Ini menunjukkan bahwa dampak tanggal rilis Silksong meluas, terutama bagi game-game dengan genre serupa atau yang mengandalkan visibilitas di awal perilisan.
Penundaan yang Membawa Berkah: Konten Tambahan untuk Demonschool
Meskipun penundaan selalu mengecewakan bagi sebagian penggemar, bagi game indie Demonschool, keputusan ini membawa berkah tersendiri. Waktu tambahan hingga November akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh Necrosoft Games untuk menyempurnakan permainan.
Ysbryd Games memastikan bahwa beberapa konten yang semula direncanakan sebagai pembaruan pasca-rilis kini akan langsung tersedia di hari pertama peluncuran. Ini termasuk tambahan ending dan mini-game yang sebelumnya nyaris dipangkas. Dengan demikian, pemain akan mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap dan kaya sejak awal. Ysbryd juga menegaskan bahwa ini adalah penundaan terakhir, dan tidak akan ada lagi perubahan jadwal setelah 19 November. Demonschool akan dibanderol dengan harga sekitar US$24,99.
Kesimpulan
Keputusan game indie Demonschool tunda rilis adalah cerminan nyata dari seberapa besar kekuatan sebuah judul yang sangat diantisipasi seperti Hollow Knight: Silksong. Bagi studio kecil, bersaing langsung dengan raksasa seperti itu di pasar yang sudah kompetitif adalah bunuh diri. Penundaan ini, meskipun awalnya mengecewakan, merupakan langkah strategis yang cerdas untuk memastikan Demonschool memiliki ruang bernapas dan kesempatan untuk bersinar. Pada akhirnya, ini bisa menjadi kemenangan bagi para developer dan juga pemain, yang akan mendapatkan game yang lebih poles dan lengkap.