Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk kota, ada kisah inspiratif dari generasi muda yang bikin kita semua angkat topi. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, belum lama ini secara terang-terangan puji ketua Gen Z yang berani mengambil tanggung jawab sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT). Bukan cuma itu, yang bikin Dedi Mulyadi makin kagum adalah bagaimana sang Ketua RT muda ini gunakan dana operasional RT untuk hal-hal yang sangat produktif dan nyata bagi lingkungannya. Ini bukan sekadar cerita biasa, tapi bukti bahwa anak muda bisa jadi agen perubahan yang luar biasa!
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi apresiasi Ketua RT Gen Z kelola dana operasional untuk pembangunan lingkungan yang produktif.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami lebih dalam kisah Sahdan Arya Maulana, Ketua RT Gen Z yang menjadi sorotan, dan bagaimana aksinya mematahkan stigma negatif tentang dana operasional. Siap-siap terinspirasi!
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: kisah sahdan ketua
Bertemu Pemimpin Muda Paling Gagah: Pujian Dedi Mulyadi untuk Sahdan Arya Maulana
Suasana akrab menyelimuti Lembur Pakuan, Subang, pada Selasa malam (15/7/2025) lalu, ketika Dedi Mulyadi bertemu langsung dengan Sahdan Arya Maulana. Sahdan, seorang pemuda berusia 19 tahun dari Jakarta, yang kini menjabat sebagai Ketua RT 07, RW 08 di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, berhasil mencuri perhatian Dedi Mulyadi dengan semangat dan gebrakan nyata.
“Ini saya bertemu dengan yang saya sebut pejabat paling gagah saat ini. Pak Ketua RT Gen Z, Sekretaris RT Gen Z, dan Bendahara RT Gen Z. Usianya masih 20-an, tapi sudah mampu memanfaatkan dana operasional RT untuk pembangunan, bukan untuk beli rokok atau kopi,” ujar Dedi Mulyadi dengan nada kagum, menyoroti bagaimana ketua Gen Z gunakan dana dengan bijak.
Pujian ini bukan tanpa alasan. Sahdan, bersama dua rekannya, memilih jalur yang berbeda dari kebanyakan. Mereka tidak menghamburkan dana operasional RT untuk hal-hal konsumtif, melainkan mengalihkannya untuk kepentingan bersama.
Transformasi Dana Operasional: Dari Kopi ke Beton Jalan
Bayangkan sebuah lingkungan yang berubah jadi lebih baik berkat inisiatif anak muda. Inilah yang dilakukan Sahdan dan timnya. Dana operasional RT yang seharusnya bisa saja habis untuk keperluan sehari-hari atau rapat-rapat yang tak berujung, justru dialokasikan untuk proyek-proyek vital.
Apa saja yang mereka lakukan dengan dana operasional RT?
- Membeton jalan lingkungan: Jalan-jalan rusak yang sering jadi keluhan warga kini mulus kembali.
- Memperbaiki saluran air: Masalah banjir atau genangan air yang mengganggu diatasi.
- Kegiatan produktif lainnya: Memastikan lingkungan tetap bersih, nyaman, dan fungsional.
Aksi nyata ini sejalan dengan pandangan Dedi Mulyadi yang selalu menekankan pentingnya efisiensi dan kebermanfaatan dalam pengelolaan anggaran, seperti yang pernah ia lakukan dalam membenahi tata kelola dana hibah di Jawa Barat. Ia melihat potensi besar pada generasi muda yang mampu mengimplementasikan prinsip tersebut di tingkat paling bawah.
Pesan Inspiratif dari Generasi Z: Stop Rebahan, Mulai Beraksi!
Pertemuan antara Dedi Mulyadi dan ketua Gen Z ini juga menjadi ajang berbagi pesan inspiratif. Sahdan, sang Ketua RT muda, memiliki ajakan tegas untuk teman-teman seusianya.
“Pesan saya untuk anak-anak muda, stop rebahan, stop tawuran, dan stop melakukan hal-hal negatif.”
— Sahdan Arya Maulana, Ketua RT Gen Z
Pesan senada juga datang dari rekan-rekannya:
- Sekretaris RT: Menekankan pentingnya kebermanfaatan. “Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang sekitarnya.”
- Bendahara RT: Memberikan refleksi tentang makna kepemimpinan di usia muda. “Kalau jadi pemimpin, jangan cari uang. Carilah pengabdian dan jasa untuk masyarakat.”
Kata-kata ini bukan sekadar retorika. Sahdan sendiri adalah mahasiswa Teknik Industri di Universitas Muhammadiyah Jakarta yang memilih fokus mengabdi di lingkungannya daripada aktif di organisasi kampus. Ia bahkan pernah memperbaiki jalan rusak sepanjang 100 meter dengan dana swadaya sebesar Rp 23 juta, tanpa bantuan pemerintah. Aksi ini menunjukkan komitmennya yang luar biasa, didukung penuh oleh warga yang ikut bergotong royong.
Gen Z Memimpin, Perubahan Dimulai dari RT
Kisah Sahdan Arya Maulana adalah bukti nyata bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk memimpin dan memberi dampak. Ia berhasil memenangkan pemilihan ketua RT melalui jalur voting, mengalahkan lawannya dengan perolehan suara telak 126 berbanding 17, meski sempat diremehkan karena usianya yang masih belia.
Dengan visi besar ingin menjadi Gubernur Jakarta suatu hari nanti, Sahdan ingin membuktikan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, mampu membawa perubahan dengan pemikiran yang lebih luas dan relevan dengan zaman. Aksi ketua Gen Z gunakan dana operasional dengan bijak ini hanyalah permulaan dari potensi besar yang dimiliki generasi ini.
Kesimpulan: Inspirasi dari Dedi Mulyadi dan Ketua RT Gen Z
Kisah Dedi Mulyadi puji ketua Gen Z gunakan dana operasional untuk pembangunan lingkungan adalah secercah harapan. Ini menunjukkan bahwa ketika kepercayaan diberikan dan kesempatan dibuka, generasi muda mampu berbuat lebih dari yang kita bayangkan. Sahdan Arya Maulana dan timnya adalah contoh nyata bahwa semangat pengabdian, kreativitas, dan integritas dalam mengelola sumber daya bisa membawa perubahan positif yang signifikan.
Semoga kisah ini menginspirasi lebih banyak anak muda untuk “stop rebahan” dan mulai berkontribusi nyata, dimulai dari lingkungan terdekat. Karena perubahan besar seringkali bermula dari langkah-langkah kecil yang penuh makna.