Debut Erik ten Hag Tercoreng: Bayer Leverkusen Keok di Kandang Sendiri Melawan Hoffenheim

Dipublikasikan 24 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Awal musim Bundesliga 2025/2026 ternyata tidak berjalan manis bagi Erik ten Hag di kursi kepelatihan Bayer Leverkusen. Harapan besar yang menyelimuti BayArena pada Sabtu (23/8/2025) malam WIB harus pupus setelah timnya menelan kekalahan 1-2 dari Hoffenheim. Ini adalah debut pahit bagi Ten Hag di Liga Jerman, yang tentunya membuat para penggemar bertanya-tanya tentang perjalanan Die Werkself ke depan.

Debut Erik ten Hag Tercoreng: Bayer Leverkusen Keok di Kandang Sendiri Melawan Hoffenheim

Debut Erik ten Hag di Bayer Leverkusen berujung kekalahan 2-1 dari Hoffenheim di kandang sendiri.

Artikel ini akan mengulas bagaimana pertandingan tersebut berlangsung, momen-momen krusial yang terjadi, dan apa arti kekalahan ini bagi Bayer Leverkusen dan Erik ten Hag sebagai pelatih baru. Mari kita selami lebih dalam!

Awal yang Menjanjikan, Berujung Pahit untuk Leverkusen

Pertandingan dimulai dengan semangat tinggi dari kubu tuan rumah. Bayer Leverkusen yang kini diasuh Erik ten Hag tampil dengan beberapa wajah baru, termasuk bek muda Jarell Quansah dan penyerang Ibrahim Maza. Optimisme sempat membumbung tinggi saat Jarell Quansah, rekrutan anyar dari Liverpool, langsung menunjukkan tajinya.

Pada menit ke-6, Quansah berhasil menanduk bola hasil tendangan bebas Alejandro Grimaldo, membuat Leverkusen unggul 1-0. Gol perdana di Bundesliga itu seolah menjadi pertanda awal musim yang sempurna. Namun, keunggulan tersebut rupanya tidak bertahan lama, dan euforia di BayArena perlahan memudar.

Hoffenheim Bangkit dan Merusak Pesta Debut

Meskipun tertinggal, Hoffenheim tidak gentar. Mereka justru tampil lebih agresif dan berani menekan pertahanan Leverkusen. Upaya mereka membuahkan hasil pada menit ke-25. Fisnik Asllani, penyerang Hoffenheim, berhasil menyamakan kedudukan setelah menerima umpan terobosan dari Bazoumana Traore. Asllani menaklukkan kiper Mark Flekken dan mengubah skor menjadi 1-1.

Memasuki babak kedua, Hoffenheim semakin percaya diri. Hanya tujuh menit setelah peluit dibunyikan, mereka berhasil berbalik unggul. Berawal dari umpan panjang kiper Frank Baumann, bola diterima dengan apik oleh Asllani yang kemudian meneruskan kepada Tim Lemperle. Lemperle tak menyia-nyiakan peluang, melepaskan tembakan mendatar ke pojok bawah gawang yang tak bisa dihalau Flekken. Gol di menit ke-52 itu memastikan Hoffenheim memimpin 2-1 dan merusak momentum debut Erik ten Hag di Liga Jerman.

Tantangan Berat Menanti Erik ten Hag di Bundesliga

Kekalahan ini tentu menjadi ujian awal yang berat bagi Erik ten Hag. Ia datang ke Bayer Leverkusen menggantikan Xabi Alonso yang sukses besar, namun harus menghadapi kenyataan pahit bahwa timnya kehilangan sejumlah pilar penting di bursa transfer musim panas ini. Nama-nama seperti Florian Wirtz, Granit Xhaka, Jeremie Frimpong, dan Jonathan Tah telah hengkang, meninggalkan lubang besar yang perlu segera diisi.

“Jelas, saya kecewa. Itu adalah pertandingan dengan sedikit peluang dan Hoffenheim lebih efektif,” ujar Ten Hag, dikutip dari Reuters. “Kami tidak cukup sering memasuki sepertiga akhir lapangan. Dua kali kami lengah dan kebobongan.” Pelatih asal Belanda ini mengakui bahwa timnya masih memiliki “banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” namun ia menekankan pentingnya untuk “tetap tenang dan terus bekerja.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Ten Hag menyadari tantangan besar yang ada di depan. Ketiadaan ritme permainan yang padu, seperti yang diakui oleh Jarell Quansah, menjadi PR besar bagi sang pelatih. Meskipun sebelumnya sukses membawa Leverkusen menang telak 4-0 di ajang DFB-Pokal, persaingan di Bundesliga terbukti jauh lebih ketat.

Kesimpulan: Awal Pahit, Perjalanan Panjang Menanti

Debut Erik ten Hag tercoreng oleh kekalahan Bayer Leverkusen di kandang sendiri melawan Hoffenheim. Hasil 1-2 ini bukan hanya sekadar angka, melainkan alarm dini bagi Ten Hag dan skuadnya. Memulai musim dengan kekalahan di kandang sendiri tentu bukan skenario ideal, terutama setelah ekspektasi tinggi menyusul kepergian Xabi Alonso.

Namun, musim masih panjang. Ini hanyalah pertandingan pertama dari banyak laga yang akan datang di Liga Jerman 2025/2026. Erik ten Hag memiliki waktu dan kesempatan untuk meramu timnya, membangun kembali kekompakan, dan menemukan strategi terbaik agar Bayer Leverkusen bisa kembali ke jalur kemenangan. Kekalahan ini memang pahit, tetapi bisa menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan ke depan. Mari kita nantikan bagaimana Ten Hag akan membawa Leverkusen bangkit dari keterpurukan awal ini.