Bukti China Ditinggal Produksi iPhone: Apple Pindah ke India, Ini Alasannya!

Dipublikasikan 4 September 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Belakangan ini, kabar mengenai bukti China ditinggal produksi iPhone oleh Apple semakin santer terdengar. Raksasa teknologi asal Cupertino ini memang sedang gencar melakukan diversifikasi rantai pasokan global mereka. Jika dulu China adalah “pabrik dunia” untuk iPhone, kini sorotan beralih ke negara lain, terutama India. Perpindahan ini bukan sekadar rumor, melainkan sebuah strategi besar yang punya dampak luas.

Bukti China Ditinggal Produksi iPhone: Apple Pindah ke India, Ini Alasannya!

Apple mulai memindahkan produksi iPhone dari China ke India, didorong oleh ketegangan dagang AS-China dan upaya diversifikasi rantai pasok.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Apple mengambil langkah ini, bagaimana India menjadi pusat manufaktur baru, serta tantangan apa saja yang dihadapi Apple dalam proses pindah produksi iPhone ini. Jadi, siap-siap memahami dinamika di balik layar ponsel pintar favorit Anda!

Mengapa Apple Memindahkan Produksi dari China?

Keputusan Apple untuk mengurangi ketergantungan pada China sebagai pusat produksi utama didorong oleh beberapa faktor krusial. Ini bukan keputusan mendadak, melainkan hasil dari pertimbangan strategis jangka panjang.

1. Perang Dagang AS-China dan Tarif Impor

Salah satu pemicu terbesar adalah perang dagang AS-China yang memanas sejak era Presiden Donald Trump. Kebijakan tarif impor yang tinggi terhadap produk buatan China membuat biaya produksi iPhone melonjak signifikan. Untuk menghindari beban tarif ini, Apple mencari alternatif. India, misalnya, menawarkan tarif impor yang lebih ringan, bahkan bebas tarif untuk ekspor iPhone ke AS dalam beberapa kasus.

2. Diversifikasi Rantai Pasokan untuk Mengurangi Risiko

Pandemi COVID-19 sempat membuat rantai pasokan iPhone di China terganggu parah. Konsentrasi produksi di satu negara terbukti sangat berisiko. Apple belajar dari pengalaman ini dan kini berupaya melakukan diversifikasi untuk meminimalkan dampak jika terjadi gangguan serupa di masa depan. Tujuan utamanya adalah menciptakan ketahanan dalam produksi iPhone mereka.

3. Kekurangan Tenaga Ahli di Amerika Serikat

Steve Jobs, pendiri Apple, dan penerusnya, Tim Cook, pernah menyatakan bahwa Amerika Serikat kekurangan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan untuk mendukung pabrik perakitan berskala besar. Tim Cook bahkan menyebut bahwa mencari insinyur tooling di AS sangat sulit, sementara di China, jumlahnya bisa mengisi “beberapa lapangan sepak bola.” Meskipun ada keinginan dari pemerintah AS untuk mengembalikan produksi ke dalam negeri, realitanya tidak semudah itu.

India: Bintang Baru Manufaktur iPhone

India kini menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari strategi diversifikasi Apple. Negara ini menunjukkan potensi besar untuk menjadi pusat produksi iPhone global.

1. Produksi iPhone 17 Pindah ke India

Laporan terbaru menyebutkan bahwa Apple mengambil langkah besar dengan memindahkan produksi seluruh lini iPhone 17 untuk pasar Amerika Serikat ke India. Ini menandai pergeseran signifikan, di mana untuk pertama kalinya, model iPhone terbaru akan diproduksi dan dikirimkan dari India sejak hari pertama peluncuran. Apple bahkan akan memproduksi keempat model iPhone 17 di lima pabrik berbeda di India.

2. Peningkatan Kapasitas Produksi yang Fantastis

Mitra perakit iPhone, Foxconn, berencana menggandakan produksi di India. Jika pada tahun 2024 Foxconn merakit sekitar 12 juta unit iPhone di India, mereka menargetkan 25-30 juta unit pada akhir 2025. Bahkan, Apple menargetkan produksi sebanyak 60 juta unit iPhone di India pada akhir tahun 2026. Nilai produksi iPhone di India telah mencapai USD 22 miliar (sekitar Rp 369 triliun) dalam 12 bulan terakhir hingga Maret 2025, meningkat hampir 60% dari tahun sebelumnya.

3. Peran Penting Tata Group

Selain Foxconn, Tata Group, konglomerat lokal India, juga menjadi pemain kunci. Setelah mengakuisisi bisnis lokal Wistron dan mengelola operasi Pegatron, Tata diprediksi akan menangani hampir setengah dari total output iPhone di India dalam dua tahun ke depan, menjadikannya salah satu mitra terpenting Apple di luar China dan Taiwan.

Bukan Hanya India: Brasil Juga Ikut Melirik?

Selain India, Apple juga dikabarkan mempertimbangkan Brasil sebagai lokasi alternatif produksi iPhone.

1. Tarif Impor yang Lebih Rendah

Brasil muncul sebagai pilihan menarik karena tarif impornya yang relatif rendah, yaitu sekitar 10 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tarif yang dikenakan pada produk dari China (34 persen) atau bahkan India (26 persen). Strategi ini diharapkan dapat membantu Apple menjaga daya saing di pasar Amerika Serikat.

2. Produksi iPhone 16 Pro di Brasil

Apple berencana untuk merakit lebih banyak model di Brasil, termasuk untuk pertama kalinya model iPhone 16 Pro. Selama ini, produksi di pabrik Sao Paulo hanya terbatas pada model entry-level untuk pasar lokal, namun kini cakupannya akan diperluas.

Tantangan dan Reaksi: Tidak Semudah Membalik Telapak Tangan

Meskipun Apple pindah produksi secara bertahap, proses ini tidak luput dari tantangan besar dan reaksi beragam.

1. Ekosistem Manufaktur China yang Sulit Ditiru

China memiliki ekosistem manufaktur yang sangat matang, dengan tenaga kerja terampil dalam jumlah besar, kemampuan precision tooling canggih, dan infrastruktur yang sudah mapan. Mereplikasi semua ini di negara lain dalam waktu singkat adalah tantangan besar. Banyak sub-komponen iPhone masih diproduksi di China sebelum dikirim ke India untuk perakitan akhir.

2. Potensi Kenaikan Harga iPhone

Beberapa analis memprediksi bahwa perpindahan produksi ini, ditambah dengan kebijakan tarif yang tidak menentu, bisa saja membuat harga iPhone naik secara global. Biaya produksi dan logistik yang mungkin tidak sebanding dengan efisiensi di China bisa menjadi faktor pendorong kenaikan harga.

3. Dugaan Penghambatan dari China

China diduga berupaya menghambat peningkatan produksi iPhone di India dengan tiga cara. Pertama, mempersulit insinyur untuk meninggalkan negara tersebut. Kedua, mengusulkan kontrol ekspor mineral penting. Ketiga, memperingatkan produsen komponen agar tidak membangun pabrik di India, sehingga Apple tidak bisa menghindari pemblokiran ekspor dengan membuat komponen di India.

Kesimpulan

Perpindahan produksi iPhone dari China ke negara lain, khususnya India, adalah bukti nyata China ditinggal produksi iPhone oleh Apple sebagai bagian dari strategi besar untuk mengurangi risiko geopolitik dan menghadapi tantangan perang dagang. India telah muncul sebagai pusat manufaktur baru yang menjanjikan, dengan peningkatan kapasitas dan keterlibatan mitra lokal seperti Tata Group. Meskipun demikian, proses ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mereplikasi ekosistem China hingga potensi kenaikan harga. Langkah ini menunjukkan komitmen Apple untuk beradaptasi dengan dinamika rantai pasokan global yang terus berubah, sekaligus memperkuat posisi India sebagai pemain kunci dalam industri teknologi dunia. Masa depan iPhone tampaknya akan semakin multinasional!

FAQ

Tanya: Benarkah Apple sepenuhnya menghentikan produksi iPhone di China?
Jawab: Apple tidak sepenuhnya menghentikan produksi di China, namun sedang gencar melakukan diversifikasi rantai pasokan globalnya.

Tanya: Apa keuntungan utama India bagi Apple dalam memindahkan produksi iPhone?
Jawab: India menawarkan tarif impor yang lebih ringan dan potensi bebas tarif untuk ekspor iPhone ke AS, yang dapat menekan biaya produksi.

Tanya: Selain perang dagang, faktor apa lagi yang mendorong Apple memindahkan produksi dari China?
Jawab: Diversifikasi rantai pasokan global menjadi faktor krusial untuk mengurangi risiko dan ketergantungan pada satu negara.