Bojan Hodak Akui Salah Fatal Bikin Persib Tumbang dari Persijap: Ini Biang Kerok Kekalahan ‘Bodoh’ Maung Bandung

Dipublikasikan 20 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Kekalahan sebuah tim sepak bola memang selalu meninggalkan rasa pahit, apalagi jika tim tersebut adalah juara bertahan yang diunggulkan. Inilah yang baru saja dialami Persib Bandung saat bertandang ke markas Persijap Jepara dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026. Alih-alih membawa pulang poin penuh, Maung Bandung harus menelan kekalahan 1-2. Yang menarik, sang pelatih, Bojan Hodak, tak sungkan mengakui bahwa biang kerok kekalahan ini justru datang dari timnya sendiri.

Artikel ini akan mengupas tuntas apa saja kesalahan fatal yang diakui Bojan Hodak, bagaimana ‘gol bodoh’ itu bisa terjadi, dan pelajaran apa yang bisa dipetik Persib Bandung dari hasil mengejutkan ini. Mari kita selami lebih dalam!

Drama di Jepara: Sang Juara Bertahan Tersungkur

Pertandingan antara Persijap Jepara dan Persib Bandung pada Senin, 18 Agustus 2025, di Stadion Gelora Bumi Kartini memang penuh drama. Persib yang datang dengan status juara bertahan dan modal dua kemenangan beruntun, justru dibuat tak berkutik oleh tim promosi Persijap.

Pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Persijap, di bawah asuhan Mario Lemos, tampil percaya diri dengan pressing tinggi dan permainan terbuka. Mereka berhasil unggul lebih dulu lewat gol Carlos Franca di menit ke-68. Sempat ada harapan bagi Maung Bandung ketika Uilliam Barros menyamakan kedudukan lewat penalti di menit 90+2. Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat. Hanya dua menit berselang, Sudi Abdallah menjebol gawang Teja Paku Alam di menit 90+4, mengunci kemenangan 2-1 untuk Persijap. Ini jelas menjadi kekalahan Persib yang mengejutkan banyak pihak.

Tiga Kesalahan Fatal yang Disorot Bojan Hodak

Setelah peluit panjang dibunyikan, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, tak mencari-cari alasan. Ia dengan lapang dada memberikan selamat kepada Persijap, namun langsung menyoroti performa anak asuhnya yang dinilai melakukan kesalahan fatal. Menurutnya, ada tiga blunder mendasar yang harusnya tidak terjadi.

‘Gol Bodoh’ yang Tak Termaafkan di Menit Akhir

Salah satu kesalahan fatal yang paling disesali Hodak adalah gol kedua Persijap yang dicetak Sudi Abdallah. Gol ini bukan hanya penentu kemenangan, tetapi juga terjadi di momen krusial, hanya semenit setelah Persib berhasil menyamakan kedudukan.

“Selamat buat Persijap Jepara, stadion bagus. Tapi sayang kami melakukan tiga kesalahan fatal. Gol kedua harusnya tidak terjadi,” ujar Hodak dalam konferensi pers setelah pertandingan.

Hodak bahkan menyebut gol ini sebagai ‘kebodohan’ yang sulit dijelaskan. Bagaimana tidak, setelah susah payah menyamakan skor, sisi kiri pertahanan Maung Bandung dibiarkan kosong melompong. Sudi Abdallah, yang baru masuk di menit 90+1, dengan leluasa menerima bola silang dan merobek gawang Persib tanpa kawalan berarti. Ini menunjukkan hilangnya konsentrasi di menit-menit akhir yang sangat mahal harganya.

Lini Serang Tumpul, Minim Kreasi

Selain rapuhnya lini belakang, Bojan Hodak juga menyoroti masalah di lini serang timnya. Meskipun berusaha menekan, Persib Bandung dinilai minim kreativitas dalam menciptakan peluang berbahaya dan penyelesaian akhir yang buruk.

“Kami minim melakukan penyelesaian akhir, terutama tembakan ke gawang,” ungkap Hodak.

Kurangnya variasi dalam membangun serangan membuat lini depan Persib kehilangan ketajaman. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi sang pelatih jika ingin timnya tetap bersaing di puncak klasemen BRI Super League 2025/2026.

Konsentrasi Hilang, Pertahanan Terbuka Lebar

Secara umum, Bojan Hodak menggarisbawahi hilangnya fokus dan disiplin pemainnya. Terutama pada momen ’gol bodoh’ kedua, di mana pertahanan Persib, khususnya di sisi kiri, seperti membiarkan celah terbuka lebar.

“Kami melakukan terlalu banyak kesalahan. Kami memiliki terlalu banyak situasi yang perlu kami ubah,” tegas Hodak.

Ini menunjukkan bahwa masalah konsentrasi dan disiplin adalah pekerjaan besar yang harus segera dibenahi oleh tim pelatih dan para pemain.

Reaksi Pemain: Pelajaran Berharga untuk Bangkit

Kekecewaan atas kekalahan Persib ini juga dirasakan oleh para pemain. Gelandang muda Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha, tak bisa menyembunyikan rasa menyesalnya.

“Menyesal dengan hasil ini. Target kami sebenarnya ingin memaksimalkan poin di laga tandang,” kata Beckham.

Meskipun demikian, Beckham menegaskan bahwa kekalahan ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk menatap laga berikutnya dengan lebih baik. Semangat untuk berbenah ini penting agar Maung Bandung bisa kembali ke jalur kemenangan.

Kesimpulan: Bangkit dari Keterpurukan

Bojan Hodak akui salah fatal bikin Persib tumbang dari Persijap Jepara adalah pengakuan yang jujur dan menunjukkan keseriusan pelatih dalam mengevaluasi timnya. Tiga kesalahan fatal yang disorot, terutama ‘gol bodoh’ di menit akhir dan tumpulnya lini serang, menjadi cerminan bahwa Persib Bandung masih memiliki banyak pekerjaan rumah.

Sebagai juara bertahan, Maung Bandung tentu tidak ingin berlama-lama larut dalam kekecewaan. Kekalahan Persib di pekan kedua BRI Super League 2025/2026 ini harus menjadi cambuk untuk segera berbenah. Dengan evaluasi yang tepat dan kerja keras, kita tentu berharap Persib bisa bangkit dan kembali menunjukkan performa terbaiknya di pertandingan selanjutnya melawan PSIM Yogyakarta. Semangat, Maung Bandung!