Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernahkah Anda mendengar berita tentang asteroid sebesar pesawat mendekati Bumi dan langsung merasa khawatir? Wajar saja, bayangan benda langit raksasa melesat di dekat planet kita memang bisa bikin cemas. Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) punya kabar baik dan penjelasan yang menenangkan. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa fenomena ini sebenarnya tidak perlu ditakuti dan bagaimana NASA terus memantau ‘tamu-tamu’ luar angkasa kita, demi keamanan kita bersama.
Asteroid sebesar pesawat dilaporkan mendekati Bumi, namun NASA menegaskan potensi dampaknya masih dalam pemantauan ketat.
Bukan Kali Pertama Asteroid ‘Seukuran Pesawat’ Melintas
Setiap tahun, bahkan setiap beberapa bulan, ada saja laporan mengenai asteroid sebesar pesawat mendekati Bumi. Ini bukan kejadian langka, melainkan bagian dari dinamika tata surya yang terus bergerak.
Misalnya, pada Juli 2025, Asteroid 2025 OW yang diperkirakan berdiameter sekitar 64 meter (seukuran pesawat komersial besar) dijadwalkan melintas dekat Bumi. Sebelumnya, pada April 2024, Asteroid 2024 FG3 (sekitar 30 meter) juga melintas dengan aman. Di tahun 2023, kita juga mengenal Asteroid 2023 TL (sekitar 42 meter) dan 2023 FY6 (sekitar 30 meter) yang pernah mendekat. Kecepatannya pun luar biasa, bisa mencapai puluhan ribu kilometer per jam, seperti Asteroid 2023 FY6 yang melaju hingga 81.013 km/jam!
Meskipun terdengar cepat dan dekat, semua asteroid ini dipastikan oleh NASA akan melintas pada jarak aman dan tidak berbahaya bagi Bumi.
Mengapa NASA Menyebutnya Aman? Memahami Kriteria Bahaya
Meskipun judul berita seringkali terdengar dramatis, NASA memiliki kriteria ketat untuk mengklasifikasikan apakah sebuah objek antariksa berpotensi berbahaya bagi Bumi. Sebuah asteroid baru dianggap “Berpotensi Berbahaya” jika memenuhi dua syarat utama:
- Ukuran: Diameternya harus minimal sekitar 140 meter (492 kaki) atau lebih besar.
- Jarak: Orbitnya harus mendekat ke Bumi dalam jarak kurang dari 7,5 juta kilometer.
Asteroid-asteroid “seukuran pesawat” yang sering kita dengar, seperti Asteroid 2025 OL1 (30 meter) atau 2023 TL (42 meter), memang mendekat, tapi ukurannya jauh di bawah ambang batas 140 meter. Jarak lintasnya pun biasanya jutaan kilometer dari Bumi, jauh lebih aman dari kriteria bahaya. Bayangkan saja, jarak 7,5 juta kilometer itu sekitar 20 kali lipat jarak Bumi ke Bulan! Jadi, meski disebut “mendekat”, sebenarnya masih sangat jauh.
Peran Penting NASA dalam Pemantauan Asteroid
Lalu, bagaimana NASA tahu pasti bahwa asteroid-asteroid ini tidak akan menabrak Bumi? Jawabannya ada pada program pemantauan mereka yang canggih dan tak kenal lelah.
Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA secara terus-menerus memantau ribuan objek di luar angkasa, termasuk Objek Dekat Bumi (NEO). Mereka menggunakan berbagai observatorium di seluruh dunia, seperti Pan-STARRS dan Catalina Sky Survey, serta misi luar angkasa seperti NEOWISE. Bahkan, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga turut membantu dalam penemuan dan studi asteroid ini.
Pemantauan ini sangat krusial karena lintasan asteroid bisa saja sedikit berubah akibat gaya gravitasi planet lain atau faktor tak terduga. Dengan data akurat, para ilmuwan dapat memprediksi jalur lintasan asteroid hingga ratusan tahun ke depan, memberikan kepastian bagi kita di Bumi. Jika ada ancaman nyata, NASA pasti akan mengumumkannya melalui blog pertahanan planet mereka.
Asteroid Lain yang Menarik Perhatian: Apophis dan YR4
Selain asteroid “seukuran pesawat”, ada beberapa objek lain yang juga menjadi sorotan para ilmuwan karena karakteristik uniknya:
- Asteroid Apophis: Pada April 2029, asteroid bernama Apophis akan melintas lebih dekat dari orbit satelit geostasioner kita, yaitu sekitar 38.000 kilometer dari permukaan Bumi. Meski jaraknya sangat dekat, NASA memastikan Apophis juga tidak akan menabrak Bumi.
- Asteroid 2024 YR4: Asteroid ini sempat menghebohkan karena awalnya diprediksi memiliki peluang menabrak Bumi pada tahun 2032. Namun, berkat pengamatan cermat Teleskop Luar Angkasa James Webb, peluang tabrakan ke Bumi kini hampir nihil. Meskipun begitu, ada kemungkinan kecil (sekitar 2%) ia bisa menabrak Bulan pada Desember 2032. Dampak ke Bulan mungkin akan menghasilkan hujan meteor kecil di Bumi (serpihan berukuran butiran pasir), namun tidak berbahaya bagi kita di permukaan.
Kesimpulan
Jadi, ketika Anda mendengar berita tentang asteroid sebesar pesawat mendekati Bumi, tak perlu panik berlebihan. Fenomena ini adalah bagian alami dari dinamika tata surya kita. Berkat dedikasi para ilmuwan dan teknologi canggih NASA, setiap ‘kunjungan’ asteroid terus dipantau dengan sangat teliti. Kita bisa yakin bahwa keselamatan Bumi adalah prioritas utama mereka. Ini adalah pengingat betapa menakjubkannya alam semesta dan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam menjaga kita tetap aman.
Baca juga: daftar dan asteroid
FAQ
Tanya: Apakah asteroid yang mendekati Bumi benar-benar sebesar pesawat terbang?
Jawab: Ya, beberapa asteroid yang mendekati Bumi memiliki ukuran yang setara dengan pesawat komersial besar, seperti Asteroid 2025 OW yang diperkirakan berdiameter 64 meter.
Tanya: Mengapa NASA mengatakan asteroid ini aman meskipun mendekati Bumi?
Jawab: NASA menganggapnya aman karena asteroid tersebut diprediksi akan melintas pada jarak yang cukup jauh dari Bumi dan tidak berpotensi bertabrakan dengan planet kita.
Tanya: Seberapa sering asteroid sebesar pesawat mendekati Bumi?
Jawab: Fenomena asteroid sebesar pesawat mendekati Bumi bukanlah kejadian langka, bahkan terjadi beberapa kali setiap tahun atau setiap beberapa bulan.