Yogyakarta, zekriansyah.com – Solo, Jawa Tengah, kembali menjadi saksi bisu geliat sepak bola usia muda di Asia Tenggara. Kali ini, sorotan tertuju pada ajang ASEAN Cup U16 Putri 2025 atau yang dulu dikenal sebagai Piala AFF U16 Putri. Turnamen ini bukan sekadar ajang perebutan gelar juara, melainkan panggung penting bagi para calon bintang sepak bola putri di kawasan ini untuk menunjukkan bakat dan mengukir pengalaman.
Timnas Putri U16 Indonesia sendiri siap beraksi di kandang sendiri, dengan pertandingan pembuka yang menarik perhatian. Tak hanya karena statusnya sebagai tuan rumah, tetapi juga karena adanya cerita unik dari kubu lawan, Timor Leste, yang dilatih oleh seorang eks pelatih yang punya ikatan emosional dengan Indonesia.
Pembuka Asa di Stadion Manahan: Indonesia vs Timor Leste
Pertandingan perdana Grup A ASEAN Cup U16 Putri 2025 akan mempertemukan Timnas Putri U16 Indonesia melawan Timor Leste. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 19.30 WIB di Stadion Manahan, Solo. Indonesia tergabung di Grup A bersama Malaysia dan Timor Leste, menjanjikan persaingan yang sengit sejak awal.
Ada kisah menarik dari balik bangku kepelatihan Timor Leste. Adalah Emral Abus, pelatih yang akrab di telinga pecinta sepak bola Indonesia karena pernah menukangi beberapa klub di tanah air, termasuk Persib Bandung dan PSBS Biak. Kini, ia harus memimpin Timor Leste melawan negaranya sendiri.
“Besok (Rabu) saya harus melawan negara saya sendiri (Indonesia). Kita tahu bahwa Indonesia adalah tim kuat bersama Malaysia,” ungkap Emral Abus dengan nada berat. “Sebagai pelatih saya mau menenangkan pertandingan. Bukan berarti saya anak durhaka karena saya juga membawa nama Indonesia di Timor Leste.”
Di sisi lain, pelatih Timnas Putri U16 Indonesia, Timo Scheunemann, mengakui bahwa kekuatan lawan di kategori usia muda seperti U16 ini sangat sulit dibaca. “Peta kekuatannya tidak terbaca karena setiap tahun komposisi pemain selalu berubah,” kata Timo. Ini membuat setiap pertandingan terasa seperti 50:50, di mana mentalitas dan performa di lapangan menjadi kunci utama.
Strategi dan Mentalitas Timnas Putri U16 di Bawah Timo Scheunemann
Bagi Timo Scheunemann, turnamen ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar menang atau kalah. Ia berharap anak asuhnya bisa menampilkan permainan berkualitas dan menjadikan ajang ini sebagai batu loncatan bagi perkembangan sepak bola putri di Indonesia.
“Ini adalah perjuangan sepak bola putri untuk masuk ke stage berikutnya,” tegas Timo. “Kita tahu sepak bola putri sedang diperjuangkan untuk mendapatkan platform liga pro. Tapi kita juga harus paham bahwa tidak mungkin ada liga pro kalau permainan tidak berkualitas. Tidak bisa, karena ini bisnis. Tidak mungkin ada yang datang kalau permainannya tidak berkualitas.”
Untuk mencapai kualitas tersebut, Timo menekankan pentingnya mentalitas yang kuat pada para pemainnya. Ia berharap mereka tidak “demam panggung” dan bisa bermain lepas seperti saat latihan. Beberapa pemain dari Timnas Putri U20 juga disertakan dalam skuad U16 untuk membantu mengangkat mental para juniornya. “Saya senang proses integrasi mereka cepat banget. Sama sekali tidak ada unsur ‘Oh kita lebih tua’ atau ‘kita lebih pengalaman’, tidak sama sekali. Dan sejak awal saya memang menekankan attitude nomor 1,” jelas Timo.
Meski telah menjalani enam minggu latihan intensif, Timo mengakui masih ada pekerjaan rumah, terutama soal “otomatisasi” taktik dan strategi di lapangan. Namun, ia optimistis dengan potensi para pemainnya, bahkan menyebut pengalaman mereka bermain dengan anak laki-laki sejak kecil sebagai sebuah kelebihan yang membentuk mentalitas berani, seperti yang terlihat pada Claudia Scheunemann.
Keuntungan Strategis Malaysia di Grup A
Sementara Indonesia dan Timor Leste akan saling berhadapan di laga pembuka, Malaysia justru mendapatkan keuntungan strategis. Tim asuhan Leila Chua Pak Ling ini baru akan bertanding pada 22 Agustus 2025 melawan Timor Leste, dan kemudian menghadapi Indonesia pada 24 Agustus 2025.
“Tentu saja kami akan menonton pertandingan pertama (Indonesia vs Timor Leste),” kata Leila Chua Pak Ling. “Kami memiliki rencana permainan, rencana permainan ini dapat disesuaikan dengan apa pun yang akan kami lihat untuk pertandingan besok.” Keuntungan ini memungkinkan Malaysia untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan kedua lawannya sebelum turun ke lapangan.
Bukan Sekadar Kompetisi, Tapi Pesta Sepak Bola Putri
Sekretaris Jenderal AFF, Winston Lee, juga menyuarakan harapannya terhadap ASEAN Cup U16 Putri 2025. Menurutnya, turnamen ini harus menjadi “perayaan kerja keras” bagi semua pihak yang mendedikasikan diri untuk sepak bola putri di Asia Tenggara. Ia melihat ajang ini sebagai sarana penting untuk memunculkan “bintang-bintang masa depan” yang akan bersinar di kemudian hari.
Turnamen ini juga menjadi bagian dari persiapan Timnas Putri U16 Indonesia menuju Kualifikasi Piala Asia Putri U17 yang akan berlangsung Oktober mendatang. Dengan dukungan penuh dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang memberikan semangat “Semangat!” kepada para Garuda Pertiwi Muda, diharapkan mereka dapat menjadikan turnamen ini sebagai bekal berharga.
Daftar Pemain Timnas Putri U16 Indonesia di ASEAN Cup U16 Putri 2025
Berikut adalah skuad 23 pemain Timnas Putri U16 Indonesia yang akan berjuang di ASEAN Cup U16 Putri 2025:
- Kiper: Fairus Khalisa Putri, Naura Airish Qaisara R., Alleana Ayu Arumy
- Bek: Putri Angely Ragesti R., Debbt Alvanu, Zanaya, Jazlyn Kayla Firyal, Nazwa Bilbina Putri
- Gelandang: Syifa Aulia Sabrina N., Vivi Vera Fernanda, Syafia Tristalia, Chorlienka Oedaijah, Oshea Sarinah, Indira Fatima, Nafeeza Ayasha, Nori Shifana, Rizka Nadhifa
- Penyerang: Nasywa Salsabila Fattah, Jezlyn Kayla Azkha, Febri Arum, Kesya Arabela, Manisya Nurmalisa, Fadilla Albianca, Raula Diva Aulia Putri
Siap Menyaksikan Sejarah Baru?
ASEAN Cup U16 Putri 2025 adalah panggung di mana mimpi-mimpi muda mulai bersemi. Dengan fokus pada kualitas, mentalitas, dan pengalaman, Timnas Putri U16 Indonesia siap memberikan yang terbaik. Mari kita dukung perjuangan Garuda Pertiwi Muda di Solo, dan saksikan bagaimana mereka mengukir sejarah baru bagi sepak bola putri Indonesia.