Yogyakarta, zekriansyah.com – Penemuan fragmen asbes di lima lokasi berbeda di sekitar area api unggun di Belfast Selatan, Irlandia Utara, baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran serius. Kejadian ini menyoroti kembali bahaya tersembunyi dari material asbes yang bisa mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Ilustrasi: Kekhawatiran kesehatan membayangi Belfast Selatan setelah fragmen asbes terdeteksi di lima lokasi berbeda.
Jika Anda penasaran mengapa penemuan asbes ini menjadi isu besar dan apa saja dampaknya, artikel ini akan menjelaskan secara gamblang. Kami akan mengupas tuntas situasi di Belfast Selatan, bahaya asbes bagi kesehatan, serta langkah-langkah yang diambil untuk menanganinya. Dengan membaca artikel ini, Anda akan lebih memahami pentingnya kewaspadaan terhadap asbes di sekitar kita.
Asbes Ditemukan di Tengah Kontroversi Api Unggun Tradisional
Northern Ireland Environment Agency (NIEA) mengonfirmasi penemuan sekitar 20 kilogram material yang diduga asbes di lima titik di sekitar lokasi api unggun tradisional di Belfast Selatan. Lokasi ini berada di antara Donegall Road dan Westlink, area yang padat dan strategis.
Penemuan ini menjadi perhatian khusus karena api unggun tersebut rencananya akan dinyalakan pada Jumat malam, sebagai bagian dari perayaan tahunan “Twelfth events” di Irlandia Utara. Perayaan ini memiliki makna budaya yang dalam, memperingati Pertempuran Boyne pada tahun 1690.
Yang lebih mengkhawatirkan, lokasi api unggun ini berdekatan dengan gardu listrik yang memasok daya ke dua rumah sakit penting: Belfast City Hospital dan Royal Victoria Hospitals. Keberadaan asbes di sana menimbulkan risiko ganda, tidak hanya bagi kesehatan tetapi juga terhadap infrastruktur vital.
“Risiko api unggun yang berlangsung sesuai rencana lebih rendah dan lebih mudah dikelola dibandingkan dengan intervensi kontraktor dan metodologi pembongkaran yang diusulkan.” – Pernyataan PSNI (Kepolisian Irlandia Utara)
Meski kekhawatiran publik dan Dewan Kota Belfast memuncak, kepolisian setempat (PSNI) menyatakan tidak akan membantu pembongkaran api unggun tersebut. PSNI beralasan bahwa intervensi untuk membongkar api unggun justru akan menimbulkan risiko yang lebih besar, terutama potensi kerusuhan dan ketertiban umum. Keputusan ini menuai kekecewaan dari Dewan Kota Belfast yang mendesak penyingkiran asbes demi kesehatan publik.
Bahaya Asbes: Mengapa Kita Perlu Waspada?
Asbes adalah nama umum untuk kelompok mineral silikat berserat alami yang dulunya sangat populer dalam industri konstruksi dan manufaktur. Material ini banyak digunakan karena memiliki sifat tahan panas, tahan api, kuat, dan isolasi yang baik. Namun, seiring waktu, terungkap bahwa asbes memiliki dampak serius bagi kesehatan.
Ada enam jenis utama asbes yang dikenal, antara lain:
- Chrysotile (asbes putih): Paling umum, ditemukan di atap, plafon, dinding, lantai, rem kendaraan, paking, dan isolasi pipa.
- Amosite (asbes cokelat): Sering digunakan dalam lembaran semen dan isolasi pipa.
- Crocidolite (asbes biru): Umumnya dipakai untuk isolasi mesin uap dan beberapa pelapis semprot.
- Tremolite, Actinolite, Anthophyllite: Lebih jarang digunakan secara komersial, tetapi bisa menjadi kontaminan pada mineral lain.
Bahaya asbes muncul ketika serat-serat mikroskopisnya terlepas ke udara dan terhirup. Serat-serat ini sangat kecil sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang dan dapat menembus jauh ke dalam paru-paru. Paparan jangka panjang atau intens terhadap serat asbes dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti:
- Kanker paru-paru
- Mesotelioma: Jenis kanker langka dan agresif yang menyerang lapisan organ dalam (paru-paru, jantung, perut).
- Asbestosis: Penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan jaringan parut.
Material asbes digolongkan menjadi dua:
- Asbes Friable: Mudah hancur menjadi bubuk dengan tekanan tangan saat kering. Jenis ini paling berbahaya karena seratnya mudah lepas ke udara. Contoh: isolasi pipa, lapisan plafon semprot.
- Asbes Non-Friable: Tidak mudah hancur. Asbes jenis ini dicampur dengan material lain seperti semen (misalnya pada papan semen atau genteng). Bahaya baru muncul jika material ini rusak, dipotong, digergaji, atau dihancurkan, sehingga seratnya terlepas.
Kasus penemuan asbes tidak hanya terjadi di Belfast. Fragmen asbes juga sering ditemukan di tempat lain, seperti pantai-pantai di Australia Selatan dan pulau-pulau di Singapura (Pulau Ubin, Sisters’ Islands Marine Park), bahkan di Italia Selatan akibat pembuangan limbah konstruksi ilegal dan erosi pantai. Ini menunjukkan bahwa masalah asbes adalah isu global yang memerlukan penanganan serius.
Langkah Mitigasi dan Harapan ke Depan
Merespons kekhawatiran ini, NIEA telah mengambil langkah-langkah mitigasi di lokasi api unggun Belfast Selatan. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Penutupan area: Material asbes ditutup dengan lembaran plastik.
- Penimbunan: Lapisan debu galian ditambahkan di atas penutup plastik.
- Penghambat api: Digunakan lembaran tahan api untuk mengurangi risiko.
- Pagar dan rambu: Dipasang pagar dan rambu peringatan untuk mencegah masyarakat mendekat.
Pihak pengelola lahan dikabarkan akan mengatur pemindahan seluruh asbes dari lokasi tersebut minggu depan. Menteri Lingkungan Hidup Andrew Muir juga mengimbau masyarakat untuk “berhati-hati dan menggunakan akal sehat” di sekitar area tersebut.
Penemuan asbes ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan bahaya yang ditimbulkan oleh material ini, terutama jika tidak ditangani dengan benar. Meskipun banyak negara telah melarang penggunaan asbes, material ini masih banyak ditemukan di bangunan-bangunan lama dan seringkali berakhir sebagai limbah ilegal yang mencemari lingkungan.
Penting bagi pemerintah, pihak berwenang, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengidentifikasi, mengelola, dan membuang material asbes secara aman. Kesadaran publik untuk tidak menyentuh atau mengganggu material yang dicurigai sebagai asbes, serta melaporkannya kepada pihak berwenang, adalah langkah krusial untuk melindungi kesehatan kita dan lingkungan.
Kesimpulan
Penemuan fragmen asbes di lima lokasi dekat api unggun Belfast Selatan adalah contoh nyata bagaimana isu antara tradisi, keselamatan publik, dan lingkungan dapat berbenturan. Meskipun ada langkah mitigasi yang diambil, kejadian ini menyoroti ancaman asbes yang masih relevan di banyak tempat.
Asbes, dengan potensi bahaya karsinogeniknya, tetap menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, edukasi mengenai bahaya asbes, penanganan limbah konstruksi yang bertanggung jawab, dan kerja sama lintas sektor adalah kunci untuk melindungi kesehatan kita dan menjaga kelestarian lingkungan dari ancaman tersembunyi ini. Mari kita bersama-sama lebih peduli terhadap lingkungan dan penanganan limbah berbahaya di sekitar kita.