Yogyakarta, zekriansyah.com – Kita semua mungkin sudah akrab dengan peran pemadam kebakaran atau Damkar dalam memadamkan api. Tapi tahukah Anda, pahlawan tanpa tanda jasa ini ternyata memiliki spektrum tugas yang jauh lebih luas? Dari menyelamatkan kucing di pohon hingga mengevakuasi sarang tawon, mereka adalah garda terdepan dalam berbagai situasi darurat. Yang paling menyentuh adalah ketika mereka harus melakukan evakuasi lansia stroke dari kondisi yang sangat sulit, seperti dari lantai dua rumah atau bahkan di tengah kepungan banjir.
Petugas pemadam kebakaran berhasil mengevakuasi lansia penderita stroke dari lantai dua rumahnya yang dilanda banjir, menunjukkan aksi heroik dalam menghadapi situasi darurat yang penuh tantangan.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami kisah-kisah nyata tentang aksi heroik Damkar dan tim penyelamat lainnya dalam menghadapi tantangan unik ini. Anda akan melihat bagaimana dedikasi dan keahlian mereka menjadi harapan terakhir bagi para lansia yang membutuhkan bantuan darurat.
Kisah Evakuasi Nenek Ina di Depok: Perjuangan dari Lantai Dua
Bayangkan jika ada anggota keluarga Anda yang berusia lanjut dan sedang sakit parah, terbaring lemah di lantai dua rumah, dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Inilah yang dialami keluarga Nenek Ina, seorang lansia berusia 75 tahun yang menderita stroke di Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Depok. Kondisi Nenek Ina yang hanya bisa terbaring di kasur membuat pihak keluarga kesulitan membopongnya dari kamar di lantai atas.
Pada Sabtu, 19 Juli 2025, sekitar pukul 08.30 WIB, keluarga Nenek Ina akhirnya meminta bantuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok. Petugas Damkar dari UPT Tapos dan Pos Merdeka segera meluncur ke lokasi.
Tantangan di Ketinggian Lima Meter
Danru Regu B UPT Damkar Tapos, M. Syaiful, menjelaskan bahwa proses evakuasi lansia stroke ini bukanlah perkara mudah. “Kurang lebih ketinggian di empat atau lima meter, untuk pemindahan ke rumah sakit,” ujarnya. Kondisi Nenek Ina yang sangat sensitif terhadap pergerakan membuat setiap langkah harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Sedikit saja pergeseran bisa menyebabkan Nenek Ina kesakitan.
Teknik Khusus Demi Keselamatan
Untuk mengatasi tantangan ini, enam orang petugas Damkar menerapkan teknik khusus bernama lowring. Teknik ini melibatkan pemindahan objek dari titik tinggi ke titik terendah dengan aman dan terkontrol. Mereka menggunakan tandu atau stretcher dan bahkan terpaksa membongkar sedikit pegangan tangga yang curam agar proses evakuasi bisa berjalan lancar.
Selama 1,5 jam atau 90 menit penuh ketegangan, petugas secara perlahan dan hati-hati berhasil mengevakuasi Nenek Ina. Setelah berhasil diturunkan, Nenek Ina langsung didampingi petugas menuju RSUD ASA untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Sebuah aksi heroik Damkar yang patut diacungi jempol!
Ketika Banjir Merendam: Brimob Selamatkan Pasutri Lansia Stroke di Jakarta Timur
Di sisi lain kota, bencana banjir juga seringkali memunculkan kisah-kisah penyelamatan yang dramatis. Pada Selasa, 4 Maret, sepasang suami istri lansia di RW 07, Gang Setiawan, Cililitan Kecil 1, Kramat Jati, Jakarta Timur, terjebak dalam kepungan air bah setinggi empat meter. Pasangan ini, dengan sang istri yang menderita stroke ringan, tidak bisa bergerak sendiri untuk menyelamatkan diri.
Menerjang Banjir Empat Meter
Anggota Brimob Polda Metro Jaya dari Batalyon B Pelopor, Sat Brimob Polda Metro Jaya, langsung bergerak cepat setelah menerima laporan. Dengan perahu karet, tim penyelamat ini menyusuri pemukiman warga yang sudah terendam. “Air mulai naik sejak pukul 4 pagi, kami tidak sempat menyelamatkan diri,” ujar sang suami lansia setelah berhasil dievakuasi.
Dalam aksi heroik ini, petugas dengan sigap menggendong korban dari lantai dua rumah mereka menuju perahu. Proses evakuasi berlangsung cepat, hanya sekitar 10 menit, sebelum pasangan lansia tersebut dibawa ke lokasi pengungsian. Kejadian ini menjadi bukti nyata kesigapan aparat dalam evakuasi lansia stroke di tengah kondisi darurat bencana.
Damkar Cakung: Evakuasi Lansia Tunawisma Stroke di Bantaran Kali
Terkadang, aksi penyelamatan tidak hanya terjadi di dalam rumah. Pada Jumat, 18 Juli 2025, petugas Pemadam Kebakaran Sektor Cakung melakukan aksi heroik di Banjir Kanal Timur (BKT), Pulo Gebang, Jakarta Timur. Mereka menyelamatkan seorang lansia tunawisma yang terjatuh ke bantaran kali.
Medan Curam dan Kondisi Korban yang Lemah
Kepala Satgas Damkar Kelurahan Pulo Gebang, Pramuji, menjelaskan bahwa lansia tersebut terjatuh saat berjalan di tepi jalan. Kondisi korban yang menderita stroke dan sangat lemah, ditambah medan bantaran kali yang curam dan licin, membuat proses evakuasi sangat menantang.
Namun, petugas Damkar tidak menyerah. Dengan sangat hati-hati, mereka mengevakuasi korban secara perlahan. Menggunakan tangga portable, anggota Damkar turun untuk memapah korban dan membawanya ke tempat yang lebih aman. Ini adalah contoh lain dari bagaimana petugas pemadam kebakaran siap menghadapi berbagai skenario sulit demi menyelamatkan nyawa, termasuk evakuasi lansia stroke dalam kondisi paling rentan sekalipun.
Kesimpulan
Kisah-kisah di atas hanyalah sebagian kecil dari aksi heroik Damkar dan tim penyelamat lainnya yang tak kenal lelah bertugas. Dari evakuasi lansia stroke dari lantai dua hingga penyelamatan di tengah banjir atau di bantaran kali, mereka menunjukkan dedikasi luar biasa. Keahlian, keberanian, dan empati adalah bekal utama mereka dalam menghadapi situasi yang penuh risiko.
Mari kita terus menghargai dan mendukung para pahlawan ini. Kehadiran mereka membawa harapan dan keselamatan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang paling rentan dan membutuhkan uluran tangan di saat-saat paling kritis.