Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar gembira datang dari bursa transfer Liga Inggris! Setelah dinanti-nanti, Granit Xhaka resmi jadi pemain Sunderland. Gelandang berpengalaman asal Swiss ini memilih tantangan baru bersama klub yang baru promosi ke Premier League, meninggalkan Bayer Leverkusen setelah dua musim penuh kesuksesan. Penggemar sepak bola tentu penasaran, bagaimana perjalanan Xhaka hingga berlabuh di Stadium of Light dan apa arti transfer ini bagi The Black Cats? Mari kita selami lebih dalam.
Granit Xhaka resmi berseragam Sunderland, memperkuat lini tengah The Black Cats dalam perjalanannya kembali ke Premier League.
Petualangan Baru Sang Jenderal di Stadium of Light
Granit Xhaka diumumkan secara resmi sebagai rekrutan terbaru Sunderland pada Rabu, 30 Juli 2025. Transfer ini menjadi salah satu manuver paling berani dari klub yang baru saja kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris setelah delapan tahun absen. Untuk mendapatkan jasa gelandang berusia 32 tahun ini, Sunderland dikabarkan merogoh kocek sekitar 17 juta poundsterling atau setara dengan 20 juta euro, dengan Xhaka menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun.
Keputusan Xhaka untuk bergabung dengan tim promosi seperti Sunderland mungkin mengejutkan banyak pihak. Sebelumnya, ia sempat dikaitkan dengan raksasa Serie A seperti AC Milan, Inter, dan Juventus. Namun, proses negosiasi yang rumit dan ketidakmampuan klub-klub Italia memenuhi permintaan harga Bayer Leverkusen membuka jalan bagi Sunderland. Ini menunjukkan keseriusan Sunderland untuk membangun tim yang kompetitif di kasta tertinggi.
Dari Basel, Arsenal, Hingga Kejayaan di Leverkusen
Karier Granit Xhaka adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh liku dan prestasi di panggung sepak bola Eropa. Dimulai dari akademi FC Basel di Swiss sejak usia 10 tahun, ia mencatatkan debut profesional yang manis dengan gol di Liga Champions hanya dalam waktu empat menit.
Tujuh tahun (2016-2023) bersama Arsenal di Premier League membentuknya menjadi salah satu gelandang paling dikenal di Inggris. Selama periode itu, Xhaka mencatatkan:
- 297 penampilan di semua kompetisi.
- 23 gol dan 29 assist.
- Meraih 2 gelar Piala FA dan 2 Community Shield.
- Pernah menjabat sebagai kapten tim.
Setelah itu, Xhaka pindah ke Bayer Leverkusen pada Juli 2023 dan langsung menjadi pilar penting di bawah asuhan Xabi Alonso. Musim 2023/2024 menjadi puncak kegemilangannya di Jerman, di mana ia membantu Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama dalam sejarah klub dengan catatan tak terkalahkan, serta memenangkan Piala Jerman (DFB Pokal). Prestasi mentereng ini bahkan membuatnya masuk peringkat ke-16 dalam pemungutan suara Ballon d’Or 2024.
Di level internasional, Xhaka adalah kapten timnas Swiss sejak 2020 dan memegang rekor penampilan terbanyak untuk negaranya dengan 137 caps. Pengalamannya di level klub dan tim nasional tak perlu diragukan lagi.
Ambisi Sunderland dan Motivasi Xhaka
Sunderland berhasil promosi ke Premier League setelah memenangkan babak play-off musim 2024/2025 dengan mengalahkan Sheffield United. Kedatangan pemain sekaliber Granit Xhaka jelas menjadi sinyal ambisi besar mereka untuk tidak hanya numpang lewat di kasta tertinggi. Ini adalah pernyataan tegas bahwa The Black Cats ingin bertahan dan bersaing.
Direktur Olahraga Sunderland, Kristjaan Speakman, menegaskan bahwa perekrutan Xhaka adalah cerminan nyata dari visi klub. “Xhaka adalah pemain berkualitas tinggi di dalam dan luar lapangan, cocok dengan profil yang kami cari,” ujarnya. Pelatih Sunderland, Regis Le Bris, juga menambahkan bahwa kedatangan Xhaka menunjukkan daya tarik proyek yang sedang mereka bangun.
Xhaka sendiri mengungkapkan antusiasmenya untuk tantangan baru ini. Dalam pernyataan resminya, ia berkata:
“Saya sangat bangga berada di sini. Ketika saya berbicara dengan klub, saya merasakan antusiasme, energi, dan mentalitas dari semua orang dan pemain di sini. Itu persis dengan yang saya inginkan, dan saya memiliki perasaan yang sangat baik.”
“Klub ini telah kembali ke tempat yang seharusnya, dan kami ingin bertahan di sini untuk menulis sejarah kami sendiri. Saya siap membantu tim dengan pengalaman dan juga kualitas saya.”
Mengenakan nomor punggung 34, Granit Xhaka siap menjadi jenderal baru di lini tengah The Black Cats, membawa pengalaman segudang untuk membantu Sunderland bertahan dan bersaing di Premier League.
Kesimpulan
Dengan Granit Xhaka resmi jadi pemain Sunderland, klub promosi ini mendapatkan suntikan pengalaman dan kepemimpinan yang sangat dibutuhkan untuk mengarungi ketatnya Premier League. Perjalanan karier Xhaka yang gemilang, dari Arsenal hingga juara bersama Bayer Leverkusen, menjadikannya aset berharga yang tak bisa disepelekan.
Kita tunggu saja bagaimana sang jenderal Swiss ini akan membawa Sunderland menulis sejarah baru di musim depan! Apakah The Black Cats akan menjadi kuda hitam atau sekadar tim promosi yang bertahan? Hanya waktu yang akan menjawab.