Yogyakarta, zekriansyah.com – Penggemar Real Madrid mana yang tidak ikut pusing melihat tim kesayangan mereka sering kesulitan dari titik penalti musim lalu? Dari tendangan 12 pas yang seharusnya jadi “hadiah” gol, justru banyak yang meleset. Nah, kabar terbaru untuk musim depan akhirnya datang: Kylian Mbappe dikabarkan bakal menjadi algojo penalti Real Madrid musim depan!
Keputusan ini konon datang langsung dari pelatih anyar, Xabi Alonso, yang siap memberikan tanggung jawab besar ini kepada bintang baru Los Blancos tersebut. Penasaran kenapa Mbappe yang dipilih, dan bagaimana nasib eksekutor sebelumnya seperti Vinicius Junior? Yuk, kita bedah tuntas!
Krisis Penalti yang Menghantui Real Madrid
Musim 2024/2025 (yang dalam konteks berita ini dianggap sebagai musim lalu) menjadi periode yang cukup membuat frustrasi bagi Real Madrid dalam urusan penalti. Bayangkan saja, dari 19 kesempatan penalti yang mereka dapatkan di semua kompetisi, tujuh di antaranya gagal dikonversi menjadi gol. Angka ini menjadikan Madrid sebagai tim besar dengan tingkat kegagalan penalti tertinggi di Eropa.
Bukan hanya satu atau dua pemain, tapi beberapa nama besar ikut menyumbang statistik buruk ini:
- Kylian Mbappe
- Vinicius Junior
- Jude Bellingham
- Federico Valverde
Pelatih Carlo Ancelotti sendiri sempat terang-terangan mengaku pusing dengan situasi ini. Ia bahkan mencoba memberikan kepercayaan lagi kepada Vinicius Junior, namun hasilnya tetap mengecewakan. “Musim ini merupakan musim yang rumit bagi para pengambil penalti,” ujar Ancelotti suatu ketika, mencerminkan betapa sulitnya menemukan eksekutor yang konsisten.
Kylian Mbappe: Wajah Baru Algojo Penalti Real Madrid Musim Depan
Di tengah kegalauan tersebut, muncul harapan baru. Berbagai laporan media Spanyol, termasuk MARCA, menyebutkan bahwa Xabi Alonso lebih memercayai Kylian Mbappe sebagai eksekutor penalti utama Real Madrid musim depan. Ini adalah penunjukan yang signifikan, mengingat Mbappe baru saja bergabung dan akan mengenakan nomor punggung 10.
Mengapa Mbappe? Los Blancos melihatnya sebagai pemimpin serangan Real Madrid di masa depan, dan tanggung jawab ini adalah bagian dari peran tersebut. Meski performa Mbappe dari titik penalti musim lalu sempat kurang konsisten, ia punya rekor karier yang cukup impresif. Tercatat, ia telah berhasil mengeksekusi 50 penalti sepanjang kariernya, baik untuk klub maupun timnas Prancis.
Tentu saja, Mbappe sendiri ingin menebus kegagalan-kegagalan pentingnya di musim lalu. Ia pernah gagal mengeksekusi penalti melawan Liverpool, Athletic Bilbao, dan Real Sociedad. Kegagalannya di San Mames, markas Athletic Bilbao, bahkan disebut menjadi titik balik yang merugikan Madrid dalam perburuan gelar La Liga. Kini, dengan seragam putih kebanggaan, ia punya kesempatan untuk membuktikan ketenangannya.
Bagaimana Nasib Para Eksekutor Sebelumnya?
Dengan penunjukan Mbappe, para eksekutor penalti Real Madrid sebelumnya tentu akan mengalami pergeseran peran.
-
Vinicius Junior: Sebelum kedatangan Mbappe, Vinicius adalah eksekutor utama. Namun, ia juga punya catatan kurang memuaskan, termasuk dua kegagalan penting musim lalu, salah satunya saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions yang bisa saja mengubah nasib Los Blancos. Vinicius kemungkinan akan menjadi pilihan kedua di bawah Mbappe.
-
Jude Bellingham: Gelandang Inggris ini diprediksi akan menjadi opsi ketiga. Bellingham juga pernah gagal dari titik putih, misalnya saat melawan Valencia.
-
Federico Valverde: Gelandang Uruguay ini sempat diberi kepercayaan, namun kegagalannya di Piala Dunia Antarklub FIFA membuat posisinya tergeser. Ia kemungkinan akan menjadi pilihan berikutnya setelah Bellingham.
Tantangan Berat di Pundak Mbappe
Menjadi algojo penalti Real Madrid musim depan bukanlah tugas enteng. Tekanan akan sangat besar di pundak Mbappe. Ia tidak hanya diharapkan mampu mematahkan “kutukan” kegagalan penalti yang menghantui Madrid belakangan ini, tetapi juga diharapkan bisa mengikuti jejak para eksekutor legendaris klub seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, atau Sergio Ramos, yang dikenal sangat konsisten dari titik putih.
Selain itu, sebagai bintang utama dan pemimpin lini serang, Mbappe juga dituntut untuk mempertahankan performa tajamnya di depan gawang, apalagi setelah meraih gelar Pichichi dan Sepatu Emas Eropa di musim sebelumnya.
Kesimpulan
Keputusan menunjuk Kylian Mbappe sebagai algojo penalti utama Real Madrid musim depan adalah langkah strategis untuk mengatasi masalah krusial yang kerap menghantui tim. Dengan harapan dan tekanan yang besar, Mbappe kini punya kesempatan emas untuk membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang penyerang mematikan, tetapi juga eksekutor penalti yang bisa diandalkan. Kita tunggu saja, apakah musim depan penalti Real Madrid akan kembali menjadi “hadiah” yang manis bagi para Madridista!