Kabar Buruk Sony Beruntun: Dari Game PS4 Tak Lagi Gratis, PHK Massal, Hingga Masalah HP Xperia!

Dipublikasikan 16 Juli 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak kenal Sony? Raksasa teknologi asal Jepang ini selalu identik dengan inovasi, mulai dari TV Bravia, kamera Alpha, hingga konsol game PlayStation yang digandrungi jutaan orang. Namun belakangan ini, ada banyak kabar buruk Sony yang menghantam berbagai divisinya. Mulai dari perubahan kebijakan yang bikin gamer kecewa, masalah serius pada produk terbarunya, hingga gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang cukup masif. Mari kita bedah satu per satu apa saja yang sedang menimpa Sony.

Kabar Buruk Sony Beruntun: Dari Game PS4 Tak Lagi Gratis, PHK Massal, Hingga Masalah HP Xperia!

Sony hadapi gelombang masalah, mulai dari penghentian gratis game PS4, PHK massal, hingga isu pada lini ponsel Xperia.


Bye-bye Game Gratis PS4 di PS Plus Mulai 2026: Kabar Pahit untuk Gamer Setia

Bagi para pemilik konsol PlayStation 4 (PS4) yang berlangganan PlayStation Plus (PS Plus), bersiaplah untuk sebuah perubahan besar. Mulai Januari 2026, Sony secara resmi tidak akan lagi menyediakan game PS4 gratis bulanan untuk para pelanggannya. Ini tentu jadi kabar buruk yang cukup mengejutkan bagi jutaan gamer PS4 di seluruh dunia.

Adam Michel, Director Game Services – Content Sony Interactive Entertainment, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena semakin banyak pemain yang beralih ke konsol generasi terbaru, yaitu PlayStation 5 (PS5). Fokus Sony kini akan sepenuhnya beralih untuk memberikan judul game PS5 terbaik secara gratis setiap bulannya melalui PS Plus.

  • Apa artinya ini bagi kamu? Jika kamu masih setia dengan PS4 dan mengandalkan game gratis bulanan dari PS Plus, kamu harus mulai mempertimbangkan untuk beralih ke PS5 jika ingin terus menikmati benefit ini.
  • Bagaimana dengan game PS4 yang sudah diklaim? Tenang saja, game PS4 yang sudah kamu klaim sebelum Januari 2026 akan tetap bisa dimainkan dan kamu miliki, asalkan langganan PS Plus-mu aktif.
  • Apakah game PS4 akan benar-benar hilang dari PS Plus? Tidak sepenuhnya. Sony masih mungkin menyediakan game PS4 yang juga kompatibel dengan PS5 (melalui backward compatibility) dalam daftar game gratis. Namun, game yang eksklusif hanya untuk PS4 dan tidak punya versi PS5-nya, dipastikan tidak akan lagi muncul sebagai tawaran gratis bulanan.

Pergeseran fokus ini menunjukkan bahwa Sony ingin mendorong adopsi PS5 dan mengalihkan sumber daya ke ekosistem konsol terbarunya. Meski demikian, ini tetap menjadi pil pahit bagi komunitas PS4 yang masih sangat besar.

Gelombang PHK Massal dan Krisis Proyek Game di PlayStation

Tak hanya soal game gratis, divisi gaming Sony, yaitu PlayStation, juga menghadapi tantangan internal yang tak kalah berat. Kabar buruk Sony selanjutnya datang dari isu ketenagakerjaan. Sony dikabarkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 900 karyawan di divisi gaming mereka. Angka ini setara dengan 8% dari total karyawan di PlayStation dan studio-studio di bawahnya.

PHK ini bahkan berdampak pada studio-studio ternama yang menjadi tulang punggung PlayStation, seperti Naughty Dog (developer The Last of Us), Insomniac Games (developer Spider-Man), dan Guerrilla (developer Horizon). Selain itu, satu studio khusus game VR di London juga terpaksa ditutup sepenuhnya.

Jim Ryan, mantan CEO Sony Interactive Entertainment, menyatakan bahwa keputusan ini sangat sulit diambil namun dianggap perlu demi keberlangsungan bisnis. Gelombang PHK ini menambah panjang daftar perusahaan game besar yang melakukan restrukturisasi dalam beberapa tahun terakhir.

Selain PHK, salah satu proyek game besar mereka, Marathon dari Bungie (studio yang diakuisisi Sony), juga dikabarkan sedang dalam situasi krisis. Laporan menunjukkan bahwa suasana di dalam Bungie tidak kondusif, anggaran pemasaran Marathon ditarik, dan proyek ini diselimuti skeptisisme. Bahkan, ada isu tak sedap terkait dugaan plagiarisme aset desain di awal pengembangan game ini. Jika ini terus berlanjut, nasib Marathon bisa jadi terancam, menambah daftar panjang kabar buruk Sony di ranah gaming.

Masalah Serius pada Sony Xperia 1 VII dan Absennya Xperia 5 VI

Divisi mobile Sony juga tak luput dari masalah. Ponsel flagship terbaru mereka, Sony Xperia 1 VII, yang seharusnya menjadi andalan di pasar smartphone 2025, justru diterpa kabar buruk serius. Di Jepang, Sony secara resmi menangguhkan penjualan Xperia 1 VII per awal Juli 2025.

Mengapa? Karena banyak laporan dari konsumen yang mengeluhkan masalah krusial: ponsel sering mati sendiri secara tiba-tiba. Masalah ini muncul dalam berbagai skenario, mulai dari saat membuka kamera dalam waktu lama, browsing, hingga bermain game, bahkan ketika baterai masih 60-70%. Diduga, masalah ini berkaitan dengan overheat pada chipset Snapdragon 8 Gen 3 atau kegagalan pada sistem manajemen termal dan daya. Meskipun Sony sudah meminta maaf dan sedang melakukan investigasi, penarikan penjualan ini jelas mencoreng citra flagship mereka.

Tak hanya itu, ada lagi kabar buruk Sony untuk penggemar ponsel kompak. Seri Xperia 5 yang dikenal dengan ukuran ringkas dan performa flagshipnya, kemungkinan besar tidak akan melihat generasi keenamnya, yaitu Sony Xperia 5 VI, rilis tahun ini (2025). Meskipun sebelumnya ada rumor dan bocoran casing, media Jepang meyakini bahwa Sony menganggap Xperia 5 V (generasi sebelumnya) masih relevan dan adanya peningkatan adopsi Xperia 1 VI yang lebih besar. Ini bisa menjadi tanda Sony sedang mengevaluasi kembali strategi ponsel kompak mereka.

Denda Besar Akibat Kebijakan Refund yang Bermasalah

Di sisi lain, Sony juga pernah tersandung masalah hukum terkait kebijakan pengembalian produknya. Kabar buruk Sony ini datang dari Australia, di mana mereka dikenakan denda sebesar 2,4 juta USD (sekitar 3,5 juta dollar Australia). Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia (ACCC) menemukan bahwa kebijakan refund Sony bertentangan dengan Undang-Undang Konsumen Australia (Australian Consumer Law/ACL).

Kasus ini bermula ketika beberapa pengguna PlayStation membeli game secara online, namun mengalami masalah seperti tidak bisa mengunduh game tersebut. Saat mereka mengajukan refund, Sony menolak dengan alasan game sudah diunduh atau sudah lewat 14 hari sejak pembelian. Sony bahkan pernah menyarankan konsumen untuk langsung menghubungi publisher game, atau hanya menawarkan refund dalam bentuk kredit PlayStation Network, bukan uang tunai.

Rod Sims, Ketua ACCC, menegaskan bahwa konsumen yang membeli produk digital secara online memiliki hak yang sama seperti pembelian di toko fisik. Keputusan ini menjadi peringatan penting bagi perusahaan digital global untuk mematuhi undang-undang perlindungan konsumen di setiap negara tempat mereka beroperasi.


Menghadapi Badai: Tantangan Besar untuk Sony

Berbagai kabar buruk Sony di atas menunjukkan bahwa raksasa teknologi ini sedang menghadapi tantangan serius di berbagai lini bisnisnya. Dari perubahan strategi di divisi gaming yang mungkin mengecewakan sebagian pengguna setia, restrukturisasi internal yang menyakitkan, hingga masalah kualitas produk dan kepatuhan hukum.

Sony perlu beradaptasi dengan cepat dan memberikan solusi konkret untuk setiap masalah yang muncul. Kepercayaan konsumen adalah aset paling berharga, dan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, satu kesalahan bisa berdampak besar pada reputasi dan pangsa pasar. Kita tunggu saja bagaimana Sony akan menyikapi serangkaian kabar buruk ini dan bangkit kembali untuk terus berinovasi.

FAQ

Tanya: Kapan tepatnya Sony berhenti memberikan game PS4 gratis bulanan di PS Plus?
Jawab: Sony akan berhenti memberikan game PS4 gratis bulanan di PS Plus mulai Januari 2026.

Tanya: Mengapa Sony menghentikan penawaran game PS4 gratis di PS Plus?
Jawab: Sony menghentikan penawaran ini karena semakin banyak pemain yang beralih ke konsol PlayStation 5 (PS5).

Tanya: Apakah game PS5 gratis bulanan di PS Plus akan tetap ada?
Jawab: Ya, Sony akan fokus memberikan judul game PS5 terbaik secara gratis setiap bulannya melalui PS Plus.