Yogyakarta, zekriansyah.com – Para penggemar sepak bola di Semarang, khususnya Panser Biru dan Snex, pasti sudah tak sabar menantikan gebrakan tim kesayangan mereka, PSIS Semarang. Setelah periode yang cukup dinamis, kini kabar PSIS Semarang hari Kahudi Wahyu mulai menata tim semakin santer terdengar. Pelatih kepala baru, Kahudi Wahyu Widodo, telah resmi memimpin Laskar Mahesa Jenar dalam persiapan menghadapi ketatnya Liga 2 musim 2025/2026. Mari kita intip seperti apa strategi dan persiapan yang sedang digeber oleh mantan pemain sekaligus pelatih bertangan dingin ini!
Kahudi Wahyu Widodo mulai meracik kekuatan PSIS Semarang dengan fokus penguatan lini pertahanan dan pendekatan komunitas jelang Liga 2 2025/2026.
Kembalinya Sang Legenda ke Kandang Mahesa Jenar
Bagi sebagian besar pecinta PSIS, nama Kahudi Wahyu tentu tidak asing lagi. Ia adalah sosok yang pernah berjuang mengenakan lambang Mahesa Jenar di dada sebagai pemain andalan. Kini, takdir membawanya kembali, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai nakhoda utama. Kepulangannya ini disambut antusias, apalagi Kahudi menunjukkan pendekatan yang unik dan humanis.
Sebelum terjun langsung ke lapangan, Kahudi Wahyu mulai menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan para pendukung dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari tukang becak, driver ojek online, hingga anak-anak akademi sepak bola di Semarang, semua diajak berdiskusi. Ini adalah caranya untuk mendengarkan masukan dan merasakan denyut nadi dukungan yang tak pernah padam dari kota Lumpia. “Di kota inilah saya dulu pernah berjuang, memakai lambang Mahesa Jenar di dada. Kini takdir membawa saya kembali ke sini, bukan sebagai pemain tapi kini sebagai pelatih kepala,” ujarnya penuh semangat, meminta doa restu dan dukungan agar PSIS bisa kembali ke kasta tertinggi.
Fondasi Pertahanan Kuat: Prioritas Awal Kahudi Wahyu
Dalam dua pekan awal masa kepelatihannya, Kahudi Wahyu fokus utama pada pembenahan lini belakang. Ia menyadari bahwa pertahanan yang kokoh adalah kunci untuk membangun tim yang solid. Latihan intensif pun digeber di Lapangan Gelora Bumi Mintarsih, Gunungpati, Semarang, dengan penekanan pada penyesuaian jarak antar pemain dan pemahaman posisi.
“Kami mengawali latihan dengan pengantar terkait defensif. Kami mulai memperkenalkan cara bermain dalam situasi bertahan, termasuk defensif satu lini, dua lini, dan tiga lini,” jelas Kahudi. Pelatih berlisensi A AFC ini ingin memastikan setiap pemain memahami tanggung jawabnya agar tim tidak mudah kehilangan bola saat ditekan lawan. Komitmen tinggi para pemain dalam merespons sistem yang ia bangun membuat Kahudi Wahyu merasa puas dengan progress di pekan pertama latihan.
Mulai Asah Serangan Mematikan dan Intensitas Latihan Meningkat
Setelah fondasi pertahanan dirasa mulai terbentuk, Kahudi Wahyu mulai mengalihkan fokus ke materi attacking atau penyerangan. Ini adalah fase di mana Laskar Mahesa Jenar akan diasah untuk lebih tajam dalam membongkar pertahanan lawan. “Pekan ini kami mulai concern ke materi attacking, tapi tanpa melupakan defence. Mulai build up dari belakang ke tengah hingga nanti tengah ke depan,” ungkap Kahudi Wahyu.
Tak hanya itu, intensitas latihan pun ditingkatkan menjadi dua kali sehari. Langkah ini diambil untuk memastikan semua aspek, mulai dari mental, taktik, fisik, hingga teknis, dapat diakomodir dengan maksimal. Meskipun permainan anak asuhnya dinilai belum maksimal karena baru dua pekan berlatih, Kahudi optimistis hal tersebut wajar dan adaptasi akan terus membaik.
Wajah Baru dan Lama di Skuad Laskar Mahesa Jenar
Persiapan PSIS Semarang di Liga 2 2025/2026 juga diwarnai dengan kehadiran beberapa nama menarik. Sebanyak 36 pemain mengikuti latihan perdana di Stadion Jatidiri, termasuk muka lama yang dipertahankan seperti penjaga gawang Rizky Darmawan, serta pemain yang kembali ke pelukan Mahesa Jenar seperti gelandang enerjik Delfin Rumbino dan bek kanan Habil Akbar.
Kejutan terbesar adalah kehadiran bek tangguh jebolan Liga 1, Dandi Maulana, yang pernah membela Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya. Kehadirannya tentu menambah kekuatan di lini belakang PSIS. Selain itu, ada juga wajah-wajah baru lain seperti Darrel Valentino (eks Malut United), M. Rafli Mursalim (eks Persiku Kudus), Safna Delpi (eks Persijap), dan Raka Okta (eks Persibo). Kahudi Wahyu juga sudah memiliki gambaran kerangka tim inti dan sedang memantau satu pemain asing di posisi belakang. “Pemain asing nanti datangnya bertahap ya, saat ini kami membangun sistem yang ada di pemain lokal dulu supaya pemain asing yang datang nanti adaptasinya tidak sulit,” tegasnya.
Antusiasme Pemain dan Target Tinggi
Semangat membara juga terlihat dari para pemain. Darrel Valentino, gelandang muda yang baru bergabung, merasa cocok dengan metode latihan Kahudi Wahyu. “Sebagai pemain muda, saya butuh jam bermain, itu alasan saya memilih PSIS. Dua hari ini latihannya bagus, intensitas tinggi, rekan-rekan juga menyenangkan,” ujarnya. Rizky Darmawan, penjaga gawang yang bertahan, juga menunjukkan tekad serupa. “Liga 2 itu kompetisinya sangat ketat, tapi kami percaya dengan tim ini, dengan pelatih juga. Kami harus berproses bersama,” kata Rizky.
Menuju Kejayaan: Doa dan Dukungan Panser Biru
Dengan kabar PSIS Semarang hari Kahudi Wahyu mulai menata tim secara serius, harapan untuk kembali ke Liga 1 musim depan semakin membumbung tinggi. Kombinasi kepemimpinan Kahudi yang humanis, strategi latihan yang terstruktur, dan kehadiran pemain-pemain berkualitas, diharapkan mampu membawa Mahesa Jenar kembali ke jalur kemenangan. Tentu saja, dukungan penuh dari Panser Biru dan Snex akan menjadi energi tambahan yang tak ternilai harganya. Mari kita nantikan bersama perjuangan Laskar Mahesa Jenar di Liga 2 2025/2026!