Bukan Satu, tapi Dua! Ini Alasan Manchester United Tolak Tawaran Fulham untuk Pemainnya

Dipublikasikan 20 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim transfer kali ini memang selalu penuh drama, apalagi bagi tim seambisius Manchester United. Di tengah upaya mereka untuk merampingkan skuad dan mencari amunisi baru, klub berjuluk Setan Merah ini justru membuat keputusan mengejutkan. Mereka terang-terangan menolak tawaran Fulham untuk beberapa pemain yang sebetulnya ingin dilepas. Kok bisa? Mari kita bedah lebih dalam alasan Manchester United tolak tawaran Fulham untuk pemain-pemain mereka, khususnya dua nama yang paling mencuat: Rasmus Hojlund dan Scott McTominay. Penasaran strategi apa yang melatarbelakangi keputusan ini? Yuk, simak penjelasannya sampai tuntas!

Bukan Satu, tapi Dua! Ini Alasan Manchester United Tolak Tawaran Fulham untuk Pemainnya

Manchester United tolak dua tawaran Fulham untuk pemain kunci, cemas rival Liga Primer akan semakin kuat.

Rasmus Hojlund: Mengapa MU Takut ‘Musuh dalam Selimut’?

Nama pertama yang jadi sorotan adalah penyerang muda asal Denmark, Rasmus Hojlund. Sejak kedatangan Benjamin Sesko dan performa Matheus Cunha serta Bryan Mbeumo yang menjanjikan, posisi Hojlund di lini depan MU memang terancam. Ia bahkan tidak masuk dalam skuad saat MU kalah dari Arsenal di laga pembuka Premier League musim 2025/2026. Melihat situasi ini, Fulham muncul dengan tawaran untuk menyelamatkan karier Hojlund.

Namun, alih-alih menerima, Manchester United justru menolak mentah-mentah pinangan dari Fulham untuk Hojlund. Alasannya cukup menarik: Setan Merah punya kekhawatiran besar. Mereka tidak ingin melepas Hojlund ke sesama klub Liga Inggris. Ada ketakutan jika Hojlund bangkit dan menemukan performa terbaiknya di Craven Cottage, ia bisa menjadi ‘malapetaka’ bagi MU di pertemuan Liga Inggris berikutnya.

Meskipun Hojlund belum terlalu sukses dengan 26 gol dari 95 penampilan di berbagai ajang bersama MU, usianya yang masih 22 tahun membuat potensi perkembangannya sangat besar. Oleh karena itu, MU lebih memprioritaskan untuk melepasnya ke klub luar Inggris. Beberapa klub Liga Italia seperti Juventus, Napoli, dan AC Milan dikabarkan berminat. Napoli, khususnya, sedang mencari striker baru setelah Romelu Lukaku cedera dan Giacomo Raspadori dilepas. Jadi, bagi MU, Hojlund lebih baik bersinar di liga lain daripada jadi duri dalam daging di Premier League.

Scott McTominay: Tawaran Fulham Belum Cukup Menggiurkan?

Selain Hojlund, gelandang energik Scott McTominay juga menjadi incaran Fulham. McTominay, produk akademi Setan Merah, telah menunjukkan kontribusi signifikan, terutama musim lalu dengan 10 gol dan 3 assist dari 43 penampilan di semua kompetisi. Ia bahkan berperan penting dalam keberhasilan MU menjuarai Piala FA.

Fulham, yang baru saja kehilangan gelandang andalan Joao Palhinha ke Bayern Munich, sangat membutuhkan pengganti di lini tengah. Namun, lagi-lagi, Manchester United menolak tawaran dari Fulham untuk McTominay. Alasannya sederhana: nilai tawaran yang diajukan The Cottagers dinilai terlalu rendah.

Menurut laporan, tawaran Fulham berada di bawah angka £30 juta yang pernah ditolak MU dari West Ham di jendela transfer musim panas sebelumnya. Meskipun kontrak McTominay akan berakhir pada 2024-25 (dengan opsi perpanjangan 12 bulan), MU tampaknya masih mematok harga tinggi untuk gelandang internasional Skotlandia ini. Mereka percaya kualitas dan kontribusinya layak dihargai lebih tinggi, bahkan jika itu berarti menolak tawaran dari sesama klub Premier League. Galatasaray juga disebut-sebut tertarik, menunjukkan bahwa McTominay memiliki peminat di pasar.

Kesimpulan

Keputusan Manchester United menolak tawaran Fulham untuk Rasmus Hojlund dan Scott McTominay menunjukkan strategi yang jelas dalam bursa transfer. Untuk Hojlund, kekhawatiran akan ancaman di Liga Inggris menjadi alasan utama, mendorong MU untuk mencari pembeli dari luar negeri. Sementara itu, untuk McTominay, nilai transfer yang tidak sesuai ekspektasi menjadi ganjalan.

Ini menegaskan bahwa Setan Merah tidak akan melepas pemainnya dengan harga murah atau ke tim yang berpotensi menjadi rival langsung jika mereka merasa ada risiko di masa depan. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan saga transfer ini dan apakah MU bisa mencapai target mereka untuk merampingkan skuad dengan cara yang paling menguntungkan.