Yogyakarta, zekriansyah.com – Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka kasus yang tinggi menuntut kita untuk terus waspada dan proaktif dalam pencegahannya. Berangkat dari kepedulian ini, mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) tak tinggal diam. Mereka turun langsung ke masyarakat, menggabungkan program edukasi TBC yang komprehensif dengan kegiatan senam sehat yang menyenangkan. Artikel ini akan mengulas bagaimana inisiatif cerdas ini membantu meningkatkan kesadaran dan mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat, bersama-sama melawan TBC.
Mahasiswa UNAIR berikan edukasi dan senam sehat untuk memberdayakan warga melawan TBC.
Gerakan Mahasiswa KKN UNAIR: Edukasi TBC Hingga Senam Bugar di Purwoagung
Di Balai Desa Purwoagung, Banyuwangi, pada 18 Juli 2025, suasana pagi begitu hidup dan penuh semangat. Sekelompok mahasiswa KKN Universitas Airlangga sukses menyelenggarakan kegiatan edukasi dan senam bugar yang menarik perhatian warga. Acara ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, melainkan sebuah misi mulia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya Tuberkulosis (TBC) dan langkah-langkah pencegahannya.
Dalam sesi edukasi, para mahasiswa menyampaikan informasi penting tentang TBC. Mulai dari pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hingga cara penularan dan upaya pencegahannya, semuanya dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. Warga juga dibekali panduan tindakan apabila merasakan gejala mencurigakan. Penekanan utama adalah menjaga kebersihan lingkungan, memastikan sirkulasi udara yang baik di rumah, serta menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian.
Tak hanya itu, untuk memastikan pesan tersampaikan dengan baik, sesi edukasi diselingi kuis interaktif dengan hadiah menarik. Antusiasme warga terlihat jelas, mereka aktif menjawab pertanyaan, menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan. Ibu Iin, perwakilan dari PPK setempat, bahkan mengapresiasi tinggi kegiatan ini, menyebutnya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat terkait penyakit menular seperti TBC.
TBC Bukan Aib, Pentingnya Deteksi Dini dan Lingkungan Sehat
Inisiatif edukasi TBC yang digalakkan mahasiswa UNAIR ini sangat relevan mengingat TBC adalah penyakit yang bisa diobati, namun seringkali terlambat ditangani karena kurangnya informasi atau stigma. Salah satu dosen Universitas Airlangga sekaligus Spesialis Mikrobiologi Klinik, Dr. dr. Rebekah Juniati Setiabudi, M.Si., Sp.MK, turut aktif dalam kegiatan serupa di Genting Kalianak, Surabaya. Beliau menekankan pentingnya pengobatan tuntas bagi penderita TBC.
“Ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan bisa menyebabkan TBC menjadi kebal obat dan lebih sulit untuk diatasi,” pungkasnya. Pesan ini krusial, mengingatkan bahwa TBC bukanlah aib, melainkan tantangan kesehatan yang bisa diatasi bersama dengan pengetahuan dan tindakan nyata.
Selain itu, mahasiswa KKN UNAIR juga menunjukkan kepeduliannya terhadap deteksi dini TBC, khususnya pada anak-anak. Di Kabupaten Madiun, mereka berkolaborasi dengan Puskesmas Saradan menggelar program “SMART-TB” yang menyasar balita dengan status gizi kurang. Program ini membuktikan sinergi antara akademisi dan praktisi kesehatan sangat vital untuk memperluas jangkauan edukasi dan screening di tingkat desa, kunci utama dalam penanganan TBC.
Lingkungan yang sehat juga menjadi fokus utama. Mahasiswa berulang kali mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan kamar dan rutin membuka jendela agar cahaya matahari masuk, mengurangi risiko kelembaban yang disukai bakteri TBC.
Lebih dari Sekadar Teori: Aksi Nyata UNAIR untuk Kesehatan Masyarakat
Kegiatan edukasi TBC dan senam sehat ini hanyalah salah satu dari sekian banyak bukti nyata komitmen Universitas Airlangga dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa UNAIR secara konsisten terjun ke lapangan, tidak hanya memberikan teori, tetapi juga solusi konkret untuk isu-isu kesehatan.
Contoh lain, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR juga aktif mengajak masyarakat untuk gaya hidup sehat melalui senam kebugaran dan jalan sehat, meskipun fokusnya pada kesehatan gigi dan mulut. Ini menunjukkan bahwa semangat untuk berolahraga dan menjaga kebugaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari misi kesehatan UNAIR. Bahkan, Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, yang dihuni oleh banyak mahasiswa, juga rutin mengadakan penyuluhan TBC dan kegiatan senam sehat serta bakti sosial untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Semua inisiatif ini menegaskan bahwa peran mahasiswa UNAIR sebagai agen perubahan sangatlah signifikan. Mereka tidak hanya belajar di bangku kuliah, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi kesehatan dan memotivasi masyarakat untuk mengadopsi pola hidup sehat.
Kesimpulan
Program edukasi TBC yang dikombinasikan dengan senam sehat oleh mahasiswa UNAIR adalah langkah yang sangat efektif dalam memerangi penyakit ini. Dengan pendekatan yang humanis dan interaktif, mereka berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan, deteksi dini TBC, dan penerapan pola hidup sehat.
Semoga semangat ini terus menular, menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkolaborasi mewujudkan Indonesia bebas TBC. Mari bersama-sama menjaga kesehatan diri dan lingkungan, karena kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan kita semua.