Khabib Kuak Alasan Khamzat Chimaev Gagal Menang Kilat di UFC 319: Ini Dia Penyebabnya!

Dipublikasikan 27 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Para penggemar MMA pasti tahu betapa serunya pertarungan Khamzat Chimaev. Dijuluki ‘Borz’, ia dikenal dengan gaya bertarung agresif dan seringkali mengakhiri lawan dengan cepat. Namun, kemenangan terbarunya di UFC 319 melawan Dricus du Plessis tidak berakhir “kilat” seperti yang banyak diharapkan. Apa yang sebenarnya terjadi? Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, punya pandangan menarik soal ini. Mari kita selami analisis mendalam dari The Eagle tentang mengapa Khamzat Chimaev tak menang kilat dan bagaimana ia bisa meningkatkan performanya.

Khabib Kuak Alasan Khamzat Chimaev Gagal Menang Kilat di UFC 319: Ini Dia Penyebabnya!

Khabib Nurmagomedov beberkan strategi Khamzat Chimaev yang dinilai jadi kunci kegagalan menang kilat, soroti pentingnya keseimbangan striking dan gulat.

Strategi Khabib: Mengapa ‘Borz’ Tak Cukup Andalkan Gulat?

Jauh sebelum pertarungan akbar di UFC 319, Khabib Nurmagomedov telah memberikan saran tak terduga kepada Khamzat Chimaev. Alih-alih mengandalkan kekuatan gulat yang selama ini menjadi ciri khas Chimaev, Khabib justru menyarankan perubahan strategi: lebih fokus pada tinju atau striking. Ini bukan tanpa alasan.

Menurut Khabib, gaya gulat intens yang diterapkan Chimaev di awal pertarungan cenderung menguras banyak energi. Jika ia gagal menyelesaikan lawan dengan cepat, staminanya bisa menurun drastis di ronde-ronde berikutnya. Pengamatan ini bukan hanya teori; Khabib menyoroti beberapa pertarungan Chimaev sebelumnya yang melelahkan, seperti saat melawan Gilbert Burns dan Kamaru Usman, di mana dominasi gulatnya tidak selalu berujung kemenangan instan.

Kekuatan Tersembunyi Chimaev yang Disorot Khabib

Meski dikenal sebagai jago gulat, Khabib melihat potensi lain dalam diri Chimaev. Ia meyakini bahwa Khamzat Chimaev memiliki kekuatan pukulan dan kecepatan yang sangat efektif. “Jika dihadapkan straight boxing, Khamzat lebih baik,” ujar Khabib, optimis bahwa Chimaev bisa unggul lewat performa boxing-nya, asalkan bisa menjaga energi untuk ronde selanjutnya.

Pandangan ini sedikit menggeser persepsi umum tentang Chimaev. Banyak yang membandingkannya dengan Khabib karena kemahiran gulat dan latar belakang daerah yang mirip. Namun, Khabib sendiri, yang juga dikenal sebagai petarung gulat dominan, justru menyarankan Chimaev untuk mengeksplorasi sisi striking-nya. Ini menunjukkan betapa Khabib melihat aspek efisiensi energi sebagai kunci kemenangan, terutama dalam pertarungan lima ronde.

Membongkar Kemenangan Angka Chimaev di UFC 319

Benar saja, Khamzat Chimaev berhasil meraih sabuk juara kelas menengah di UFC 319 setelah mengalahkan Dricus du Plessis. Namun, kemenangan ini didapatkan melalui keputusan angka (50-44), bukan dengan finis kilat yang seringkali jadi signature Chimaev. Kemenangan ini membuktikan dominasi Chimaev dan menghilangkan keraguan akan kemampuan kardionya, tetapi juga memicu kritik.

Gaya bertarungnya yang didominasi gulat dianggap membosankan oleh sebagian penonton, bahkan tak jarang ia dicemooh. Kritik ini mengingatkan banyak orang pada Khabib Nurmagomedov, yang juga sering dikritik karena gaya bertarungnya yang serupa. Hasil pertarungan ini seolah membenarkan analisis Khabib: jika Chimaev terlalu mengandalkan gulat tanpa finis cepat, pertarungan bisa berjalan panjang dan menguras tenaga, menjauhkan dari “kemenangan kilat.”

Warisan Khabib dan Potensi Chimaev di Masa Depan

Perdebatan seputar gaya bertarung dan potensi Khamzat Chimaev tak bisa dilepaskan dari bayang-bayang Khabib Nurmagomedov. Keduanya sering dibandingkan, bahkan pernah terlibat perseteruan kecil. Khabib sendiri mengakui Chimaev sebagai calon petarung hebat dan berbahaya.

Dengan kemenangan gelar di kelas menengah, Chimaev memiliki peluang untuk membangun warisan yang lebih besar. Jika ia mampu mempertahankan gelarnya beberapa kali dan bahkan naik ke kelas berat ringan untuk menjadi juara dua divisi, ia berpotensi melampaui rekor Khabib yang pensiun setelah tiga kali mempertahankan gelar. Namun, untuk mencapai itu, mungkin ia perlu menyerap nasihat dari sang legenda, yaitu menemukan keseimbangan antara kekuatan gulatnya dan efisiensi striking agar bisa meraih lebih banyak kemenangan kilat di masa depan.

Khabib melihat potensi besar dalam diri Chimaev, dan sarannya untuk bergeser ke striking adalah bukti dari pemahaman mendalamnya tentang seni bela diri campuran. Bagi Khamzat Chimaev, ini bisa jadi pelajaran berharga untuk terus berkembang dan menjadi petarung yang lebih komplet.